Kaneyan, Tareran, Minahasa Selatan
Kaneyan adalah salah satu desa di Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Indonesia. Asal-usul namaKata kaneyan pada nama Desa Kaneyan dalam bahasa Tontemboan diartikan sebagai teringat selalu. Asal katanya dari kata pataneyan. Penamaan ini bersifat sejarah karena leluhur desa ini berasal dari Mawale. Alasan kepindahan mereka ialah pendapat leluhur mereka yang menyatakan bahwa Mawale tidak lagi cocok menjadi tempat tinggal bagi mereka. Setelah mencari tempat tinggal baru, mereka menggunakan kata kaneyan untuk mengungkapkan keinginan untuk tidak saling melupakan.[butuh rujukan] Ada pula yang memahami bahwa nama desa Kaneyan berasal dari kata dasar nene atau nu-mene yang berarti air yang menetes. Pemahaman ini didasari oleh keberadaan mata air dari tanah berbentuk lereng di bagian timur desa. Mata air inilah yang kemudian menjadi penanda tempat tinggal bagi penduduk Desa Kaneyan. Sementara pendapat lain menyatakan bahwa kata kaneyan berasal dari kata dasar tane yang berarti berpisah. Pemahaman ini didasari oleh kejadian pemindahan pemukiman penduduk dari Mawale yang terletak sekitar 3,5 kmke arah barat Desa Kaneyan. Karena mengalami masa sulit, leluhur mereka pindah ke tempat lain. Sebagian ke wilayah Desa Pinamorongan dan sebagian lagi ke wilayah Desa Kaneyan. Keturunan penduduk di Pinamorongan kemudian menyebut penduduk yang berpisah sebagai "Tumane" yang kemudian dinamakan kaneyan.[butuh rujukan] SejarahDesa Kaneyan merupakan salah satu desa di Kecamatan Tareran yang memiliki waruga. Keberadaan waruga membuat desa ini digolongkan sebagai kampung tua. Selama masa penjajahan Belanda, Desa Kaneyan termasuk dalam wilayah Pakasaan Tombasian. Lalu ketika pergolakan Permesta berlangsung, Desa Kaneyan menjadi enklave dan bagian dari WK III SWK Manembo.[butuh rujukan] Kehidupan sosialPenduduk di Desa Kaneyan merupakan sub-etnis dari suku Tontemboan yang menerapkan hukum adat Minahasa. Mayoritas penduduk di Desa Kaneyan beragama Kristen Protestan. Bahasa yang dipertuturkan dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa Tontemboan. [butuh rujukan] PerekonomianPenduduk Desa Kaneyan sebagian besar bekerja sebagai pekebun. Lahan pertanian di Desa Kaneyan sangat luas, tetapi lokasinya jauh dari permukiman penduduk.[1] Jenis tanaman yang dibudidayakan di Desa Kaneyan adalah cengkih.[2] Referensi
|