Kampung Sungai Akar
Kampung Sungai Akar atau biasa dikenal dengan Sungai Akar, adalah sebuah desa di Daerah Brunei-Muara, Brunei Darussalam, serta sebuah lingkungan di ibu kota Bandar Seri Begawan. Jumlah penduduknya adalah 5.467 jiwa pada tahun 2016.[1] EtimologiMenurut cerita rakyat, dahulu kala di sungai-sungai banyak sekali ular, baik ular kecil maupun ular besar seperti ular walet. Para tetua adat mengenal ular tersebut sebagai 'akar', sehingga muncullah nama Kampung Sungai Akar karena jika diberi nama Kampung Sungai Ular tentu kedengarannya kurang baik.[2] AdministrasiKampung Sungai Akar adalah salah satu desa di bawah Mukim Berakas 'B' , sebuah mukim di Daerah Brunei-Muara. Desa ini memiliki kode pos BC4115.[3] Desa ini juga telah dimasukkan ke dalam wilayah kotamadya ibu kota Bandar Seri Begawan.[4] DemografiBerdasarkan sensus penduduk yang dilakukan oleh Departemen Statistik, Departemen Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi pada tahun 2011, jumlah penduduk di Kampung Sungai Akar adalah 6.336 jiwa, yaitu 3.788 laki-laki dan 2.458 perempuan.[5] InfrastrukturDi desa ini terdapat beberapa kantor pemerintahan seperti Departemen Radio Televisyen Brunei (RTB) dan Departemen Perhubungan Darat. Selain itu, terdapat pula sekolah menengah dan dasar yaitu Sekolah Freda Radin, Sekolah Stella, Sekolah PGGMB, Sekolah Menengah Arab dan Sekolah Internasional Islam Miftah An-Nur.[5][6] Masjid desa tersebut adalah Masjid Rashidah Sa'adatul Bolkiah dan diresmikan oleh Sultan Hassanal Bolkiah pada tanggal 19 Juli 2013.[7] Masjid ini dibangun dengan biaya sekitar B$3,2 juta (US$2,4 juta per Oktober 2021).[7][8] Masjid ini dapat menampung 1.000 jamaah.[7] Kamp Sungai Akar menjadi tuan rumah bagi Unit Cadangan Gurkha (GRU).[9][10] Selain itu, Sekolah Kadet Perwira (OCS) Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei (RBAF) juga terletak di dalam pangkalan tersebut.[11] Desa ini juga merupakan tempat di mana Komisaris Tinggi Bangladesh dan India berkantor.[12] Tokoh terkenal
Referensi
|