KalimiKalimi, akrab disapa Abah Kalimi, merupakan maestro calung renteng yang mendapatkan Anugerah Kebudayaan Indonesia dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada tahun 2021.[1] Abah Kalimi lahir tahun 1938 dan mulai mempelajari calung renteng pada tahun 70-an.[1][2] Calung renteng menjadi salah satu media untuk menghibur Nyi Pohaci Sanghyang Asri atau Dewi Padi yang diyakini masyarakat Sunda.[1][2] Sebagai petani huma, Abah Kalimi menguasai teknik dan pengetahuan tradisional pertanian huma atau ladang kering. Selain itu, Abah Kalimi juga menguasai teknik arsitektur tradisional Sunda, termasuk bentuk bangunan cawene nyingsat, julang ngapak, kebo nyusu, dan anjing ngadaweung.[1] Pada tahun 2000, ketika Banten resmi menjadi provinsi ke-30 di Indonesia, beberapa miniatur Abah Kalimi dipamerkan di Anjungan Banten, Taman Mini Indonesia Indah.[1] Beberapa miniaturnya juga sempat dipamerkan sampai ke Jepang.[1] Pada tahun 2009, Abah Kalimi mendapatkan Penghargaan Seniman dan Budayawan Provinsi Banten.[1] Abah Kalimi mewariskan pengetahuannya kepada generasi muda lewat berbagai pelatihan dan pertunjukan. Beberapa repertoar yang biasa dinyanyikan Abah Kalimi di antaranya Lutung Kasarung, Adem Ayem, Wawayangan, dan Uti-Uti Uri.[1] Referensi
|