Kali Code
Sungai Code (bahasa Jawa: ꦏꦭꦶꦕꦺꦴꦝꦺ, translit. Kali Codhé) adalah sungai yang membelah Kota Yogyakarta menjadi bagian barat dan timur, serta menjadi salah satu landmark kota ini. Sungai Code merupakan penampung utama aliran Sungai Boyong dari bagian hulu, sehingga kerap dianggap sebagai sungai yang sama.[1] Sungai Boyong sendiri bermata air di kaki Gunung Merapi. Sungai ini menjadi salah satu sungai yang memiliki arti yang sangat penting bagi penduduk provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.[2][3][4] Dengan mata air yang berada di salah satu gunung yang aktif di dunia, mata airnya dimanfaatkan untuk pengairan persawahan di Sleman dan Bantul serta dipergunakan juga sebagai sumber air minum. Sungai ini bermuara pada Sungai Opak. Masalah utama yang mengancam sungai ini adalah polusi.[5] Jembatan Kewek dan Sayidan melintasi sungai ini.[5] GeografiSungai ini mengalir di wilayah selatan tengah pulau Jawa yang beriklim sabana tropis (kode: As menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[6] Suhu rata-rata setahun sekitar 24 °C. Bulan panas adalah September, dengan suhu rata-rata 27 °C, dan terdingin April, sekitar 20 °C.[7] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2802 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari, dengan rata-rata 538 mm, dan yang terendah September, rata-rata 8 mm.[8] Total panjang sungai ini 41 km, dimulai dari Sungai Boyong sepanjang 24 km di hulu dan Sungai Code sepanjang 17 km di hilir.[9] Arti pentingSungai yang membelah kota Yogyakarta menjadi dua ini secara historis dijadikan dasar bagi berdirinya Kerajaan Mataram di Yogyakarta. Karena berhulu pada gunung berapi yang sangat aktif, sungai ini sering mengalami banjir lahar, yang membawa hanyutan lahar dingin yang mengendap di lereng Gunung Merapi, sebagai akibat dari hujan yang terjadi di wilayah gunung tersebut. Banjir lahar yang mengalir melalui Sungai Code menimbulkan dampak besar bagi penduduk di sepanjang bantaran sungai. Banyak rumah yang rusak atau hanyut terkena terjangan banjir lahar dingin tersebut. Untuk mengantisipasi datangnya banjir lahar, pemerintah kota telah membuat talud di sepanjang pinggiran Sungai Code yang ada di wilayah Kota Yogyakarta, dan secara berkala melakukan pengerukan sungai dengan menggunakan ekskavator. Selain itu di bagian hulu (Sungai Boyong) juga telah dibangun seri bendung sabo untuk menghambat aliran lahar sebelum mencapai kawasan pemukiman padat. PemukimanSejak dahulu telah dibangun pemukiman penduduk miskin di sepanjang sungai ini.[10][11] Rumah-rumah di pinggir kali ini sering rusak akibat banjir lahar gunung Merapi.[12] Lihat pula
Referensi
Pranala luar |