Kadipaten Opole dan Racibórz
Kadipaten Opole and Racibórz (bahasa Polandia: Księstwo opolsko-raciborskie, bahasa Jerman: Herzogtum Oppeln und Ratibor) adalah salah satu di antara banyak kadipaten Silesia yang diperintah oleh Wangsa Piast Silesia cabang dari Wangsa Piast Polandia. Ia dibentuk pada tahun 1202 dengan disatukannya Kadipaten Opole dan Kadipaten Racibórz di Dataran tinggi Silesia, dengan pengecualian melanjutkan fragmentasi feodal Kadipaten Silesia yang asli. Pada tahun 1281, kadipaten tersebut berpisah lagi. Pada tahun 1521, dibentuk ulang oleh adipati Piast Silesia terakhir, Jan II Si Soleh. Setelah kemangkatannya tanpa pewaris, kadipaten ini jatuh ke tangan Kerajaan Bohemia. Pernah dalam waktu singkat menjadi bagian dari Persemakmuran Polandia-Lituania pada abad ke 17. Akhirnya sebagaimana provinsi berbahasa Jerman lainnya di Silesia, ikut dianeksasi oleh Kerajaan Prusia setelah Perang Schlesien Pertama pada 1742. Kadipaten pertamaKadipaten Racibórz di bawah pimpinan Mieszko IV Plątonogi didirikan pada tahun 1773 setelah dibagi-baginya Silesia di antara anak-anak adipati Władysław II Wygnaniec. Wilayah Silesia di sekitar Wrocław diserahkan kepada abang tertua Mieszko, Bolesław I Wysoki sehingga membuat adiknya tidak puas hati. Setelah kematian Boleslaw pada tahun 1201, Mieszko menduduki Kadipaten Opole yang sebenarnya merupakan hak sepupunya adipati Jaroslaw yang meninggal dunia, lantas menyatukan kadipaten Opole dan Racibórz.[1] Pewaris Bolesław adipati Henryk Brodaty terpaksa melepaskan klaimnya, di mana pembagian selama berabad-abad atas Schlesien Hulu dan Schlesien Hilir telah ditetapkan. Adipati-adipati Opole dan Racibórz
Rujukan
|