Kabupaten Sarolangun
Sebelumnya, kabupaten Sarolangun dan kabupaten Merangin tergabung dalam Kabupaten Sarolangun-Bangko, selanjutnya diperkuat dengan keputusan DPRD Provinsi Jambi Nomor 2/DPRD/99 tanggal 9 Juli 1999 tentang pemekaran Kabupaten di Provinsi Jambi. GeografisSecara geografis, Kabupaten Sarolangun terletak antara 01°53’39’’ sampai 02°46’02’’ Lintang Selatan dan antara 102°03´39’’ sampai 103°13´17’’ Bujur Timur dan merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 10 sampai dengan 1000 meter dari permukaan laut (dpl). Batas WilayahPembagian wilayah dan batas Kabupaten Sarolangun adalah sebagai berikut:
Luas WilayahLuas wilayah administratif Kabupaten Sarolangun meliputi 6.174 km², terdiri dari dataran rendah 5.248 km² (85%) dan dataran tinggi 926 km² (15%). Secara administratif pada awal berdirinya kabupaten Sarolangun terdiri atas 6 kecamatan, 4 kelurahan dan 109 desa. sampai dengan tahun 2020 Kabupaten Sarolangun terdiri dari 11 kecamatan, 9 kelurahan, dan 149 desa dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak 246.245 jiwa dengan kepadatan penduduk 40 jiwa/km², rata-rata pertumbuhan penduduk pertahun mencapai 3,32 persen.[6] Dan jumlah penduduk Sarolangun tahun 2020 berjumlah 279.532 jiwa dengan kepadatan 45 jiwa/km².[2] PemerintahanKepala daerah
Dewan PerwakilanBerikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Sarolangun dalam tiga periode terakhir.[11][12]
KecamatanKabupaten Sarolangun memiliki 11 kecamatan, 9 kelurahan, dan 149 desa (dari total 141 kecamatan, 163 kelurahan dan 1.399 desa di seluruh Jambi). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 313.373 jiwa dengan luas wilayahnya 6.184,00 km² dan sebaran penduduk 51 jiwa/km².[13][14] Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sarolangun, adalah sebagai berikut:
DemografiSuku bangsaBerdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk Indonesia tahun 2000, sebagian besar penduduk kabupaten Sarolangun berasal dari suku Jambi,[15] yakni yang terdiri dari sub-suku Melayu Jambi (Batin, Penghulu dan Pindah). Sementara suku lainnya, banyak berasal dari suku Jawa, dan sebagian dari Sunda, kemudian Melayu lainnya di luar orang Jambi, Minangkabau, Batak, dan suku lainnya.[15] Berikut adalah banyaknya penduduk Kabupaten Sarolangun berdasarkan suku bangsa pada tahun 2000:
EkonomiSarolangun merupakan kabupaten yang dilalui oleh jalur Jalan Lintas Sumatra. Karena letaknya yang strategis tersebut, maka kabupaten ini menjadi suatu tempat yang bisa diperhitungkan untuk membuka lahan usaha. Perekonomian kabupaten yang memiliki semboyan "sepucuk adat srumpun pseko" ini sabagian besar berasal pertanian dan sumber daya alam yang berupa minyak bumi, batu bara, dan emas. Kesehatan
PariwisataTempat Wisata
Referensi
Pranala luar |