KV62KV62 merupakan makam milik Tutankhamun yang terletak di Lembah Raja-Raja, Mesir. Makam ini menjadi terkenal karena isinya yang merupakan kumpulan harta karun.[1] Makam ini ditemukan pada tahun 1922 oleh Howard Carter, dibawah sisa-sisa pondok pekerja yang dibangun pada masa Kerajaan Baru Mesir; hal ini menjelaskan mengapa makam ini selamat dari penghancuran makam yang terjadi pada saat itu. KV merupakan singkatang dari "Kings' Valley" atau "Lembah Raja", yang diikuti dengan nama makam individu di lembah tersebut. Makam ini dipenuhi oleh benda-benda yang tersusun dengan tidak teratur. Carter sempat memoto untaian bunga, yang langsung hancur ketika disentuh. Karena keadaan makam tersebut, dan karena teknik perekaman data yang dilakukan Carter sangat teliti, maka membutuhkan waktu delapan tahun untuk mengosongkan makam ini, dan membawa seluruh isinya ke Museum Mesir di Kairo. Makam Tutankhamun telah dimasuki setidaknya dua kali, tidak lama setelah dia dimakamkan dan sebelum ditemukan oleh Carter. Pintu terluar dari kuil yang menyimpan peti mati Tutankhamun dibiarkan terbuka, dan tidak disegel. Diperkirakan 60% dari perhiasan yang ada di tempat penyimpanan juga diambil. Setelah salah satu perampokan pada masa kuno ini, bahan-bahan dari pembalseman yang ada di KV62 diperkirakan dikuburkan di KV54. Penemuan makamPada tahun 1907, setelah penemuan makam Horemheb, tim yang dipimpin oleh Theodore M. Davis menemukan situs kecil (KV54) yang berisi artefak penguburan dengan nama Tutankhamun. Davis menyelesaikan penggalian situs tersebut, dan berasumsi bahwa situs tersebut merupakan makam Tutankhamun. Detail dari penemuannya didokumentasikan pada karya ilmiah yang dipublikasikan oleh Davis pada tahun 1912. Judul dari buku tersebut adalah The Tombs of Harmhabi and Touatânkhamanou; yang ditutup dengan komentar, "Saya takut bahwa Lembah Para Raja telah habis untuk diteliti."[2] Tetapi kesimpulan Davis ternyata salah. Ahli arkeologi Inggris Howard Carter, yang dipekerjakan oleh Lord Carnarvon, merekrut sekelompok pekerja untuk mengekskavasi situs pada KV62. Carter mencoba untuk memeriksa barisan pondok pekera yang dia tinggalkan beberapa tahun sebelumnya. Ketika tingkat pertama dipindahkan, mereka menemukan batu tangga. Mandor pekerja Carter memanggilnya dan menceritakan mengenai tangga tersebut. Secara hati-hati, mereka menemukan sebuah tangga. Carter lalu engirim pesan kepada Lord Carnarvon, dan dalam waktu satu minggu, Lord Carnarvon datang. Carter membersihkan pintu masuk dan melewati jalan yang telah dibersihkan oleh para perampok. Carter lalu membuat sebuah lubang di pintu, menyalakan korek, dan setelah menemukan bahwa udara di dalam ruangan memiliki oksigen, mereka memasuki ruangan tersebut. Ruangan yang mereka temukan kosong, namun Carter percaya bahwa terdapat kamar rahasia. Dia lalu mencari di seluruh tembok dan menemukannya; ruangan tersebut dipenuhi oleh berbagai macam harta karun dan patung. Dia menemukan makam Tutankhamun di Lembah Para Raja pada 4 November 1922, dekat dengan pintu masuk makam Ramesses VI, yang kemudian menarik perhatian dunia terhadap Mesir kuno. Carter kemudian berkomunikasi dengan penyokong dananya dan pada tanggal 26 November, kedua orang tersebut menjadi orang pertama yang memasuki makam Tutankhamun dalam kurun waktu 3000 tahun. Setelah beberapa minggu ekskavasi yang sangat hati-hati, pada tanggal 16 Februari 1923, Carter membuka ruang bagian dalam dan melihat untuk pertama kalinya sarkofagus milik Tutankhamun. Semua ini kemudian dikabarkan kepada masyarakat umum oleh Henry Vollam Morton, satu-satunya jurnalis yang diijinkan berada di dalam situs. PenyelidikanAnak tangga pertama ditemukan pada 4 November 1922.[3] Pada hari berikutnya, susunan tangga secara lengkap dapat dilihat. Pada akhir November menemukan akses menuju ruang depan dan menemukan ruang tambahan, lalu disusul oleh ruang penguburan dan ruang harta. 29 November, makam tersebut dibuka, dan pada hari berikutnya diadakan konferensi pers. Pada tanggal 27 Desember, benda pertama tercatat dipindahkan dari makam.[4] Pada 16 Februari 1923, kamar penguburan dibuka,[5] dan pada 5 April Lord Carnarvon meninggal. 12 Februari 1924, penutup granit sarkofagus diangkat.[6] Pada bulan April, Carter berselisih dengan Dinas Purbakala, dan meninggalkan lokasi penggalian untuk menuju ke Amerika Serikat. Pada Januari 1925, Carter meneruskan penggalian di makam, dan pada 13 Oktober, dia memindahkan penutup dari sarkofagus pertama; 23 Oktober, dia memindahkan penutup sarkofagus kedua; pada 28 Oktober, tim penggali memindahkan penutup sarkofagus terakhir dan menampakkan mumi di dalamnya; pada 11 November, penelitian mengenai sisa Tutankhamun dimulai. Pekerjaan di ruang harta dimulai pada 24 Oktober 1926, dan antara 30 Oktober dan 1 Desember 1927, ruang tambahan telah dikosongkan dan diteliti. Pada 10 November 1930, delapan tahun setelah penemuannya, benda terakhir akhirnya dikeluarkan dari makam tersebut.[7] Tata ruang makamSecara rancangannya, makam ini tampaknya didesain untuk perorangan, bukan untuk keluarga raja.[8] Terdapat beberapa bukti bahwa makam ini diadaptasi untuk keluarga raja ketika penggaliannya.[9] Hal ini didukung oleh fakta bahwa hanya dinding kamar penguburan yang didekorasi, tidak seperti makam kerajaan yang hampir seluruh temboknya dilukis gambaran dari Book of the Dead atau Buku Kematian.[9] TanggaBerawal dari serambi yang kecil, 16 anak tangga turun menuju pintu pertama, yang disegel dan dplester - walaupun pintu tersebut telah dilewati olehpenggali makam setidaknya dua kali pada masa lalu. Koridor pintu masukSetelah pintu masuk utama, sebuah koridor menurun menuju pintu kedua yang disegel, dan menuju ruangan yang dideskripsikan oleh Carter sebagai Ruang depan. Ruang ini merupakan ruang yang digunakan untuk menyimpan benda-benda dari penguburan dan benda-benda yang terkait dengan pembalseman raja. Setelah perampokan pada masa kuno, benda-benda ini entah dipindahkan menuju makam lainnya, atau ke KV54. Ruang depanRuang depan yang tidak didekorasi ditemukan dalam keadaan kacau namun tertata dengan rapi, dan memiliki setidaknya 700 benda (artikel 14 hingga 71 pada katalog Carter) termasuk diantaranya tiga tempat tidur pemakaman, piringan dalam bentuk kuda nil (Dewi Tawaret), singa (atau leopard) dan hewan ternak (dewi Hathor). Benda yang paling mengagumkan dari ruangan ini adalah 4 kereta yang salah satunya kemungkinan dipergunakan untuk berburu, satu untuk berperang dan dua lainnya untuk parade. Kebanyakan dari 700 benda ini dibuat dari emas. Ruang makamDekorasiRuang ini merupakan satu-satunya ruang dalam makam yang didekorasi, dengan adegan ritual Membuka Mulut, dengan [[Tutankhamun bersama dengan Dewa Nut pada dinding utara, Amduat pada dinding barat, mantra dari Buku Kematian pada dinding timur, dan representasi raja dengan berbagai dewa-dewi seperti Anubis, Isis, Hathor, dan lainnya pada dinding selatan yang telah hancur. Pada bagian utara menunjukkan Tutankhamun diikuti oleh jiwanya (Ka), dan disambut di dunia bawah oleh Osiris.[10] IsiPada bagian dalam ruangan terdapat empat tempat penyimpan yang dilapisi, dan mengelilingi sarkofagus raja. Sarkofagus raja terbuat dari granit, dan setiap sudit tubuhnya dan penutupnya diberi ukiran dari batu berbagai warna. Terdapat kemmungkinan bahwa sarkofagus ini dibuat untuk orang lain, tetapi dipahat ulang untuk Tutankhamun;nidentitas pemilik aslinya tidak pernah ditemukan.[10] Dalam setiap sudut terdapat dewa pelindung untuk melindungi tubuh raja. Ruang hartaRuang harta merupakan satu-satunya ruang yang terdapat pada sisi ruang penguburan dan dapat diakses dengan pintu yang tidak terkunci. Ruangan ini memiliki lebih dari 5000 katalog benda, dan kebanyakan dari benda tersebut merupakan benda yang terkait dengan ritual penguburan. Dua benda terbesar dari ruangan ini adalah peti kanopik raja dan patung Anubis. Benda lainnya seperti beberapa kuil yang memiliki patung-patung raja dan dewa-dewi yang disepuh, model perahu dan dua kereta perang.Ruang ini menyimpan dua mumi bayi yang diperkirakan merupakan anak raja yang terlahir meninggal.[11] Ruangan tambahanRuang tambahan pada dasarnya merupakan tempat untuk menyimpan minyak, ramuan, wangi-wangian, makanan dan wine. Ruangan ini merupakan ruangan terakhir yang dikosongkan, dari akhir bulan Oktober 1927 hingga musim semi tahun 1928. Walaupun berukuran kecil, ruangan ini memiliki sekitar 280 kelompol barang, dengan total barang mencapai 2.000 buah. Saat inipada tahun 2007, makam ini dibuka untuk umum, dengan biaya tambahan diatas harga untuk akses masuk ke Lembah Para Raja. Jumlah pengunjung dibatasi hanya berjumlah 400 orang setiap harinya pada tahun 2008.[12] Namun, pada tahun 2010, makam ini ditutup untuk umum. Hal ini disebabkan karena adanya restorasi yang dilakukan oleh Institut Konservasi Getty dengan rentang waktu 5 tahun.[13] Keterangan mengenai status makam yang dibuka untuk umum pada masa yang akan datang masih berada dalam keadaan yang tidak pasti. Sebuah replika rekonstruksi makam akan diletakkan dekat dengan Lembah Para Raja dan akan dibuka untuk umum.[14] Lihat pulaDaftar pustaka
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai KV62.
|