KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992)
KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) adalah kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) kedua di kelas Sudirohusodo dari total 2 kapal yang ada. Kapal ini dibangun di galangan kapal PT. PAL Indonesia dan saat ini telah aktif menjalankan tugas sebagai salah satu kapal milik TNI angkatan laut.[1] Kapal BRS kedua ini masuk dalam Satban (satuan kapal bantu) TNI AL.[2] SejarahPemotongan baja pertama dilakukan pada tanggal 10 September 2020. Peletakan lunas (keel laying) pertama kali dilakukan pada tanggal 21 January 2021 di Dermaga Dock Gali Semarang Divisi Kapal Niaga PT. PAL. Kemudian, penamaan dan peluncuran kapal dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2022.[3] Upacara tersebut dihadiri oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono beserta perwira TNI Angkatan Laut lainnya, pejabat pemerintah dan perusahaan terkait, serta kerabat Rajiman Wediodiningrat. Pada 16–19 Desember, kapal menjalani uji penerimaan laut di Laut Jawa. dr. Radjiman Wedyodiningrat ditugaskan pada 19 Januari 2023 di Dermaga Bandar Barat, PAL Indonesia di Surabaya.[4] SpesifikasiDengan dimensi panjang mencapai 124 meter dengan lebar hingga 21.8 meter dan tinggi 6,7 meter, KRI dr. Radjiman Wedyodingrat mampu mengangkut personel sebanyak 643 orang (sudah termasuk pasien).[5]. Kapal bantu rumah sakit ini memiliki 124 tempat tidur, namun dalam kondisi darurat bisa menampung 400 pasien. Ada 16 tenaga medis, enam di antaranya dokter yang akan melayani pasien di atas kapal, ditambah 163 prajurit yang mengawaki kapal.[6] Selain itu, disebutkan juga bahwa kapal ini memiliki fasilitas kesehatan yang setara dengan fasilitas rumah sakit tipe C. Secara detail, kapal ini memiliki Ruang Radiologi, Ruang Operasi/Bedah, Ruang Post Operasi (3 orang), Ruang Isolasi (pria 2 orang , wanita 2 orang), Ruang Perawatan (pria 46 orang, wanita 46 orang), Ruang Bayi, Ruang Bersalin, Ruang Periksa, UGD (12 orang), ICU (pria 2 orang, wanita 2 orang), HCU (3 orang), dan Laboratorium, serta Ruang Mayat (4 jenazah).[7] KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat juga dilengkapi dengan X–Ray Stationary 500 Ma, CT–Scan, C–Arm, Panoramic, Chepalometric Dental X-Ray, Digital Radiography System, USG 4 Dimensi, Refrigrator Bank Darah, Central Gas Medic & Generator (untuk memproduksi gas oksigen).[7] Sedangkan untuk menyuplai tenaga listrik yang dibutuhkan ke seluruh ruangan tersebut, kapal ini diperkuat dengan generator MDG 5 unit (masing-masing berdaya 565 kW) dan EDG 1 unit (425 kW). Untuk helikopter, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat dapat memuat tiga unit terdiri dari dua heli di geladak dan satu heli di hanggar. Kapal juga dilengkapi dengan dua unit ambulance boat, 2 unit LCVP, dan 1 unit RHIB.[8] Riwayat PenugasanJalur Gaza - Palestina (Januari 2024)Pada 20 November 2023, kapal bantu rumah sakit ini menjalani docking di galangan kapal PT. PAL untuk dicat putih terlebih dahulu sebelum mengemban misi kemanusiaan ke jalur Gaza.[9][10] Pada 21 November 2023, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali menyampaikan kepada wartawan bahwa dr. Radjiman Wedyodiningrat sedang dalam proses pengecatan ulang dengan warna putih. Pewarnaan putih sesuai dengan Konvensi Jenewa IV dan The San Remo Manual on International Law Applicable to Armed Conflict at Sea[11]. Pengecatan ulang dilakukan PAL di Dermaga Kuburan Irian, PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, dan proses penurunan atau undocking kapal dilakukan pada 24 November.[12][13] pada 27 November, Setelah kapal selesai dicat ulang, TNI Angkatan Laut mulai memuat bantuan kemanusiaan ke dalam kapal ini di dermaga Komando Armada II Indonesia (Koarmada II), Surabaya, Jawa Timur. Bantuan ini dikumpulkan baik dari bantuan pemerintah, maupun hasil kerjasama berbagai pihak antara lain para pelaku usaha, lembaga kemanusiaan, organisasi relawan dan masyarakat sipil untuk lebih menjalankan misi kemanusiaan ke wilayah sekitar Palestina.[14] Pada 30 November 2023, kapal ini tiba di Dermaga Komando Sealift Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, setelah berlayar dari Surabaya. Kolonel Bayu dari TNI Angkatan Laut mengatakan, kapal ini siap berlayar melintasi lautan menuju perairan Palestina, namun pemberangkatan kapal bantuan rumah sakit ini masih menunggu instruksi pemerintah. Pasalnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi masih melakukan lobi kepada pemerintah Mesir sebagai negara yang berbatasan dengan Israel.[15] pada 18 Januari 2024, lebih tepatnya pukul 07:30 WIB, telah dilaksanakan upacara pelepasan keberangkatan KRI dr. Radjiman Wedyodinigrat. Pelepasan KRI dilaksanakan di Dermaga Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Kamis (18/1), dalam rangka pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Palestina.[16] Pelayaran KRI dr. Radjiman nantinya akan menempuh rute Jakarta – Belawan – Al Arisi – Jeddah - Batam dan kembali lagi ke Jakarta. Total waktu dari pelayaran ini hingga kembali ke tanah air ditargetkan akan mencapai waktu sekitar 52 hari perjalanan. Sedangkan bantuan kemanusiaan yang diberikan berupa bahan makanan, selimut, pakaian, perlengkapan bayi, pakaian wanita, susu, tenda lapangan, perlengkapan kebersihan, air mineral, perlengkapan ibadah, dan lain sebagainya..[16] Menteri pertahanan, Prabowo Subianto menggarisbawahi bahwa tugas Satgas tersebut sejauh ini hanya untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan yang jumlahnya kurang lebih mencapai 200 ton.[17] Izin sebagai kapal rumah sakit ataupun izin untuk mendirikan rumah sakit lapangan, sampai detik ini belum didapatkan. Meski begitu, ia menekankan hal tersebut tidak akan menyurutkan semangat Indonesia untuk tetap membantu rakyat Palestina dari waktu ke waktu.[18] Pada 13 Februari 2024, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 tiba di dermaga El-Arish, Mesir,[19][20] setelah sebelumnya sempat melewati Terusan Suez, pada Senin, 12 Februari lalu. bantuan kemanusiaan tersebut selanjutnya diserahkan kepada perwakilan Bulan Sabit Merah Mesir atau Egyptian Red Crescent (ERC).[19] Barang bantuan tersebut akan melalui proses debarkasi (bongkar muat) di dermaga El-Arish[21] untuk selanjutnya akan dibawa masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah dan disalurkan kepada para korban konflik.[22] Pada 15 Februari 2024, Ketika sedang melakukan proses bongkar muat, KRI Radjiman Wedyodiningra-992 turut memberikan pertolongan medis kepada korban kecelakaan laut di El-Arish, Mesir, Kamis (15/2). Dikutip dari keterangan Dispenal, Jumat (16/2), kejadian bermula ketika kapal MV Lady Mira, pada Rabu (14/2) mengalami kecelakaan laut saat berlayar di sekitar Laut Mediterania.[23] Sebanyak 15 anak buah kapal (abk) berbendera Tanzania itu terapung selama 12 jam, sebelum akhirnya berhasil diselamatkan oleh MV Strange Attractor, kapal berbendera Marshall Island yang sedang berlayar di daerah tersebut.[24] MV Strange Attractor pun segera berlayar menuju pelabuhan terdekat dan berlabuh di dermaga Tahya Masr Pelabuhan El-Arish Mesir untuk meminta bantuan evakuasi medis terhadap satu awak MV Lady Mira atas nama Ali Allal (54) asal Suriah yang terluka. [23] Pihak otoritas pelabuhan kemudian menghubungi kantor Atase Pertahanan RI di Mesir untuk meminta bantuan penanganan medis di KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang memiliki fasilitas kesehatan lengkap dan juga sedang bersandar di dermaga El Arish.Korban kecelakaan laut selanjutnya segera dievakuasi ke KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 dan dilakukan penanganan medis oleh tim Departemen Kesehatan kapal bantu rumah sakit milik TNI AL itu. Berdasarkan hasil pemeriksaan rontgen kaki kiri (pedis sinistra), didapatkan kondisi tulang dalam keadaan baik namun didapatkan trauma atau memar pada luka tersebut. Korban selanjutnya segera diberikan pengobatan terhadap memar tersebut.[25] Pada 17 Februari 2024, KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 bersiap untuk kembali ke Tanah Air usai menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk korban konflik di Gaza, Palestina.[26] Mengutip dispenal, KRI Radjiman yang tergabung dalam satuan tugas (satgas) Port Visit Mesir 2024 kembali ke Indonesia dari Dermaga El Arish, Mesir. Kapal tersebut diperkirakan menempuh selama tiga pekan untuk sampai ke Tanah Air.[27] Pada 9 Maret 2024, KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 telah tiba di Tanah Air dan bersandar di Pelabuhan Batu Ampar, Batam. Selama sandar di Batam, kapal ini akan melakukan bekal ulang untuk perjalanan menuju pemberhentian terakhir, yaitu Dermaga Kolinlamil, Jakarta, yang diperkirakan tiba pada 15 Maret 2024.[28][29] Pada 15 Maret 2024, KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 telah tiba di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, setelah menjalankan misi kemanusiaan selama 57 hari. Dengan pulangnya kapal ini, telah dinyatakan bahwa satuan tugas Port Visit Mesir 2024 yang membawa bantuan kemanusiaan sebanyak 242,6 ton yang akan disalurkan untuk warga Gaza, Palestina, telah sukses terlaksana.[30][31] KomandanPada tanggal 20 Januari 2023 dilaksanakan upacara peresmian dan pengukuhan Komandan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) kepada Kolonel Laut Bayu Dwi Wicaksono oleh KSAL yang pada saat itu dijabat oleh Laksamana TNI Muhammad Ali.[1] Lihat JugaKapal BRS kelas SudirohusodoKapal BRS Indonesia lainnyaLainnyaDaftar Referensi
|