Kōbankōban (交番 ) merupakan kantor polisi kecil yang terletak di lingkungan. Istilah ini merujuk kepada unit organisasi terkecil departemen kepolisian prefektur Jepang modern.[1] Bangunan kecil kōban, dikelola oleh petugas kepolisian berseragam yang terletak di sekitar 6.000 lokasi di seluruh Jepang,[2] penempatan kōban didasari oleh aktivitas community policing yang melengkapi pekerjaan kantor kepolisian pusat yang lebih besar. Sejak 1990an, sudah banyak kōban yang dilengkapi dengan tulisan latin yang bertuliskan KOBAN.[3][4] GambaranKōban biasanya berupa bangunan berlantai satu atau dua yang dilengkapi dengan beberapa ruangan (walaupun terdapat beragam variasi), dikelola oleh satu sampai sepuluh (atau lebih) petugas kepolisian.[5] Petugas kepolisian yang berdinas di kōban berasal dari Community police affairs sections (地域課 , chiiki-ka) dari police stations (警察署 , Keisatsu-sho).[6] Petugas bertugas untuk melakukan pengawasan secara umum, menanggapi keadaan darurat, memberikan petunjuk arah, dan berinteraksi dengan masyarakat secara rutin dari seharusnya jika mereka berdinas lebih jauh dari pos-nya. Walaupun sering diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai "police box",[7] kōban hanya memiliki sedikit dengan police box yang ada di Britania Raya atau fire alarm call box yang ditemukan di Amerika Serikat. SejarahNama kōban berasal dari nama struktur paling awal yang dibangun pada 1874, sebuah kotak sederhana yang digunakan untuk berdiri menjaga (立番 , tachiban) bergiliran (交替 , kōtai), yang menciptakan kata majemuk yang terdiri dari huruf kō (交 ) dan ban (番 ).[8] Setelah itu, pada 1881, kōban bertransformasi menjadi stasiun komunitas lokal dengan enam petugas dan diberi nama resmi baru yaitu hashutsujo (派出所 , "stasiun polisi lokal") walaupun nama umum yaitu kōban tetap bertahan. "Kōban" selanjutnya disistematisasi dan tersebar ke seluruh negeri, memainkan peran penting pada sistem Kepolisian Jepang selama lebih dari beberapa dekade. Pada 1994, nama resmi hashutsujo diubah kembali menjadi kōban. Salah satu permasalahan yang diakui pada beberapa tahun terakhir yang paling signifikan pada sistem kōban adalah keberadaan stasiun tidak berawak (空き交番 , akikōban). Menurut Agensi Kepolisian Nasional (NPA) permasalahan ini telah diselesaikan pada 2007.[2] Pada 2017, Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo menempatkan petugas di kōban yang mampu berbicara lebih dari satu bahasa untuk menolong turis, ekspatriat, menggunakan Kabukichō Kōban di Shinjuku dan Shibuya Ekimae Kōban.[9] Pada 2019, NPA memerintahkan dilakukan penilaian risiko sejak terjadinya rentetan serangan terhadap petugas yang berjaga di kōban yang menyebabkan petugas terluka atau bahkan tewas untuk mencuri barang milik petugas biasanya senjata api. Ini terjadi setelah serangan terhadap petugas tunggal yang bertugas di kōban pada 16 Juni 2020 di Suita (senjata yang dicuri berhasil dikembalikan setelah pelaku tertangkap).[10][11][12] Rekomendasi awal adalah dengan memprioritaskan penggunaan sarung senjata khusus yang dapat melindungi senjata milik petugas agar tidak mudah diambil.[13] Negara-negara lainStasiun polisi kecil serupa dengan kōban dapat ditemukan di Republik Rakyat Tiongkok dan Singapura.[14] Sebagai tambahan, sistem kōban menjadi populer pada program bantuan dan program pelatihan polisi internasional, terutama yang dilakukan oleh Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA). JICA telah menginvestasikan dana untuk program kepolisian komunitas dengan gaya kōban di beberapa negara, termasuk Indonesia, Brasil, dan Honduras.[15] Pada 2016, kōban dibangun oleh Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD) di The Grove at Farmers Market di Los Angeles, California, Amerika Serikat. LAPD juga mengoperasikan kōban di Little Tokyo, Los Angeles.[16][17] Pelayanan yang disediakanPetugas polisi yang ditempatkan di kōban melayani beberapa peran:
Lihat jugaReferensi
Pranala luar
|