Jurnal umum

Akuntansi
Konsep dasar
Akuntan · Pembukuan · Neraca percobaan · Buku besar · Debit dan kredit · Harga pokok · Pembukuan berpasangan · Standar praktik · Basis kas dan akrual · PABU / IFRS
Bidang akuntansi
Biaya · Dana · Forensik · Keuangan · Manajemen · Pajak
Laporan keuangan
Neraca · Laba rugi · Perubahan ekuitas · Arus kas · Catatan
Audit
Audit keuangan · GAAS · Audit internal · Sarbanes-Oxley · Empat Besar

Jurnal umum (bahasa Inggris: general journal, disebut juga buku harian umum) adalah jurnal standar yang dibentuk secara umum. Jurnal sendiri merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry) setelah bukti transaksi dan digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis.

Jurnal ini menjadi tempat pembukuan berpasangan dilakukan dengan mencatat akun-akun yang didebit dan akun-akun yang dikredit. Total debit dan total kredit harus sama agar persamaan akuntansi tetap terpenuhi.[1]

Fungsi

Fungsi jurnal meliputi

  • fungsi historis, yaitu mencatat semua transaksi keuangan secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya;
  • fungsi mencatat, yaitu mencatat secara lengkap terperinci;
  • fungsi analisis, yaitu menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus didebit dan yang dikredit;
  • fungsi instruktif, yaitu menjadi perintah mengepos dalam buku besar baik yang didebit maupun yang dikredit sesuai hasil analisis dalam jurnal; serta
  • fungsi informatif, yaitu memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.

Bentuk

Bentuk jurnal umum adalah sebagai berikut.

Jurnal Umum
Halaman: (1)
Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit
(2) (3) (4) (5) (6)

Keterangan:

  • (1) diisi dengan nomor halaman jurnal secara berurutan.
  • (2) diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis terjadinya transaksi.
  • (3) diisi dengan nama akun yang didebit terlebih dahulu, diikuti akun yang dikredit di baris bawahnya dan menjorok ke sebelah kanan, lalu diikuti penjelasan ringkas (narasi) di baris bawahnya.
  • (4) diisi nomor surat bukti transaksi.
  • (5) dan (6) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang didebit dan yang dikredit.

Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme debit dan kredit. Debit terletak di sebelah kiri dan kredit terletak di sebelah kanan. Mekanisme debit dan kredit terlihat dalam tabel berikut.

Aktiva Bertambah Berkurang
Harta Debit Kredit
Utang Kredit Debit
Modal Kredit Debit
Pendapatan Kredit Debit
Beban Debit Kredit

Contoh jurnal

Berikut ini adalah contoh pencatatan dalam jurnal umum untuk transaksi yang terjadi selama bulan Mei tahun 2006 di Perusahaan Mamat Jahit.

Analisis transaksi harian

1 Mei: Mamat menyetor uang pribadi ke dalam perusahaan sebagai modal awal usaha jahit sebesar Rp4 juta.

Analisis transaksi:

  • Harta perusahaan dalam bentuk kas bertambah Rp4 juta (debit).
  • Modal Mamat bertambah Rp4 juta (kredit).
Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit
1 Mei Kas 4.000.000
Modal 4.000.000

2 Mei: Disewa sebuah ruko untuk usaha jahit dengan membayar Rp1,2 juta untuk 6 bulan.

Analisis transaksi:

  • Harta perusahaan dalam bentuk sewa dibayar di muka bertambah Rp1,2 juta (debit).
  • Harta perusahaan dalam bentuk kas berkurang Rp1,2 juta (kredit).
Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit
2 Mei Sewa dibayar di muka 1.200.000
Kas 1.200.000

4 Mei: Dibeli tunai perlengkapan jahit dari Toko Jaya dengan harga Rp800 ribu.

Analisis transaksi:

  • Harta perusahaan dalam bentuk perlengkapan jahit bertambah Rp800 ribu (debit).
  • Harta perusahaan dalam bentuk kas berkurang Rp800 ribu (kredit).
Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit
4 Mei Perlengkapan jahit 800.000
Kas 800.000

10 Mei: Telah diselesaikan jahitan pakaian langganan seharga Rp300 ribu dan langsung diterima pembayarannya.

Analisis transaksi:

  • Harta perusahaan dalam bentuk kas bertambah Rp300 ribu (debit).
  • Pendapatan perusahaan bertambah Rp300 ribu (kredit).
Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit
10 Mei Kas 300.000
Pendapatan perusahaan 300.000

12 Mei: Dibeli peralatan jahit dari Toko Sekawan seharga Rp1,5 juta baru dibayar Rp500 ribu.

Analisis transaksi:

  • Harta perusahaan dalam bentuk peralatan jahit bertambah Rp1,5 juta (debit).
  • Harta perusahaan dalam bentuk kas berkurang Rp500 ribu (kredit).
  • Utang perusahaan (kepada Toko Sekawan) bertambah Rp1 juta (kredit).
Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit
12 Mei Peralatan jahit 1.500.000
Kas 500.000
Utang perusahaan 1.000.000

18 Mei: Telah diselesaikan jahitan pakaian Ahmad seharga Rp1,7 juta dan sudah dikirimkan tagihannya.

Analisis transaksi:

  • Harta perusahaan dalam bentuk piutang usaha bertambah Rp1,7 juta (debit).
  • Pendapatan perusahaan bertambah Rp1,7 juta (kredit).
Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit
18 Mei Piutang usaha 1.700.000
Pendapatan jahit 1.700.000

19 Mei: Dibayar kepada Toko Sekawan Rp800 ribu atas pembelian peralatan jahit tanggal 12 Mei.

Analisis transaksi:

  • Utang perusahaan (kepada Toko Sekawan) berkurang Rp800 ribu (debit).
  • Harta perusahaan dalam bentuk kas berkurang Rp800 ribu (kredit).
Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit
19 Mei Utang perusahaan 800.000
Kas 800.000

20 Mei: Dibayar gaji pegawai untuk dua minggu kerja sebesar Rp200 ribu.

  • Beban gaji bertambah Rp200 ribu (debit).
  • Harta perusahaan dalam bentuk kas berkurang Rp200 ribu (kredit).
Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit
20 Mei Beban gaji 200.000
Kas 200.000

21 Mei: Diterima pinjaman dari bank Rp2 juta dikenakan biaya administrasi Rp250 ribu.

Analisis transaksi:

  • Harta perusahaan dalam bentuk kas bertambah Rp1,75 juta (debit).
  • Beban administrasi bertambah Rp250 ribu (debit).
  • Utang bank bertambah Rp2 juta (kredit).
Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit
21 Mei Kas 1.750.000
Beban administrasi 250.000
Utang bank 2.000.000

22 Mei: Mamat mengambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi Rp400 ribu.

Analisis transaksi:

  • Pengambilan pemilik (privat) bertambah Rp400 ribu (debit).
  • Harta perusahaan dalam bentuk kas berkurang Rp400 ribu (kredit).
Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit
22 Mei Privat 400.000
Kas 400.000

Jurnal umum secara utuh

Jurnal umum secara utuh 31 Mei 2006 sebagai berikut:

Mamat Jahit
Jurnal Umum
per 31 Mei 2006
Tanggal Nama Akun Referensi Debit Kredit
1 Mei Kas 4.000.000
Modal 4.000.000
2 Mei Sewa dibayar di muka 1.200.000
Kas 1.200.000
4 Mei Perlengkapan jahit 800.000
Kas 800.000
10 Mei Kas 300.000
Pendapatan perusahaan 300.000
12 Mei Peralatan jahit 1.500.000
Kas 500.000
Utang perusahaan 1.000.000
18 Mei Piutang usaha 1.700.000
Pendapatan jahit 1.700.000
19 Mei Utang perusahaan 800.000
Kas 800.000
20 Mei Beban gaji 200.000
Kas 200.000
21 Mei Kas 1.750.000
Beban administrasi 250.000
Utang bank 2.000.000
22 Mei Privat 400.000
Kas 400.000
Total 12.900.000 12.900.000

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Jerry J. Weygandt; Paul D. Kimmel; Donald E. Kieso (4 Mei 2010). Accounting Principles, Peachtree Complete Accounting Workbook. John Wiley & Sons. hlm. 60. ISBN 978-0-4703-8667-5. Diakses tanggal 6 April 2012. 

Daftar pustaka

  • Umi Muawanah; et al. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Jilid 1 untuk SMK. Departemen Pendidikan Nasional. 
Kembali kehalaman sebelumnya