Journey 2: The Mysterious Island

Journey 2: The Mysterious Island
Poster Film
SutradaraBrad Peyton
ProduserBeau Flynn
Tripp Vinson
Charlotte Huggins
SkenarioBrian Gunn
Mark Gunn
CeritaRichard Outten
Brian Gunn
Mark Gunn
PemeranDwayne Johnson
Michael Caine
Josh Hutcherson
Vanessa Hudgens
Luis Guzman
Kristin Davis
Penata musikAndrew Lockington
SinematograferDavid Tattersall
PenyuntingDavid Rennie
Perusahaan
produksi
DistributorWarner Bros. Pictures[1]
Tanggal rilis
  • 19 Januari 2012 (2012-01-19) (Australia)
  • 2 Februari 2012 (2012-02-02) (Philippines)
  • 10 Februari 2012 (2012-02-10) (United States)
Durasi94 Menit[2]
NegaraAmerika Serikat
BahasaInggris
Palauan
Anggaran$79 million[3]
Pendapatan
kotor
$325,860,290[3]

Journey 2: The Mysterious Island merupakan sebuah film Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2012 Film yang disutradarai oleh Brad Peyton ini pemainnya antara lain oleh Dwayne Johnson, Josh Hutcherson, Vanessa Hudgens, dan masih banyak lagi. Tanggal rilisnya 10 Februari 2012.

Alur Film

Empat tahun setelah film sebelumnya di Journey to The Center of The Earth, Sean Anderson (Josh Hutcherson) kini sudah tumbuh remaja berusia 17 tahun. Suatu malam Sean dikejar oleh polisi sambil mengendarai motornya hingga dia dan motornya jatuh ke kolam rengan rumah warga setempat. Setelah dievakuasi oleh polisi dan ambulan, ayah tiri Sean yaitu Hank Parsons (Dwayne Johnson) datang menemuinya. Polisi memberitahu bahwa Sean menyusup ke pusat satelit, dan dia kabur hingga terjatuh di kolam rengan. Tidak lama setelah itu Sean dan Hank pulang bersama ke rumah. Setibanya di rumah ibu Sean yaitu Liz (Kristin Davis) nampak agak sedikit kesal dengan apa yang dilakukan sama Sean. Tanpa banyak bicara Sean segera ke kamarnya. Di dalam, dia mulai menyelidiki kode yang dia dapat dan dia tulis saat berada di pusat satelit.

Keesokan harinya, Sean yang masih menyelidiki kode tersebut, memberitahu Hank kenapa kemarin dia menyusup ke pusat satelit. Dimana dia saat itu mendapat sinyal yang menyebutkan kode aneh dan menulisnya ke kertas. Bersama-sama Hank dan Sean menyelidiki maksud kode tersebut. Disitu mereka menemukan kode yang memberitahu tentang pulau yang hilang. Sean yang melihatnya tahu bahwa kode tersebut menunjuk ke penulis buku terkenal Jules Verne yang menulis buku The Mysterious Island yang dia miliki. Tidak hanya itu saja, kode itu juga menunjuk ke karakter penulis dua buku lain yang dia miliki, yaitu buku Treasure Island dan Gulliver's Travels. Masing-masing buku memiliki peta. Ketika ketiga peta tersebut disatukan, akhirnya terbentuklah peta The Mysterious Island "Pulau Misterius" yang sebenarnya. Lokasinya tidak jauh dari pesisir Palau. Sean kemudian menjelaskan bahwa Kakeknya yang bernama Alexander Anderson (Michael Caine) menglihang selama bertahun-tahun dalam penjelajahannya. Sean rasa kode yang dia terima itu berasal dari kakeknya yang berada di Pulau Misterius itu. Tanpa berpikir panjang, Sean akan pergi ke Palau. Di dapur, Liz awalnya kurang setuju dengan niat Sean mencari Alexander. Tapi karena Hank akan mendampingi Sean selama perjalanan, akhirnya Liz menizinkan Sean dan Hank pergi ke Palau. Di kamar Sean, Sean berhasil mencetak peta Pulau Misterius. Disitu pula Hank datang dan menunjukan tiket dan paspor bahwa mereka berdua akan pergi bersama ke Palau.

Sesampai di pelabuhan Palau, Sean masih cemburu karena dia harus pergi bersama Hank, Hank justru ikut bersamanya karena harus melindungi Sean. Disitu mereka meminta beberapa nelayan untuk mengantarkan mereka ke daerah yang ada di handphone nya Sean. Beberapa nelayan menolak mengantarkan mereka kesana karena disana itu ada badai besar yang dapat mehancurkan kapal, walaupun mereka dibayar lebih oleh Sean dan Hank. Disitu pula Gabato (Luis Guzman) pemandu wisata yang miskin datang menghampiri mereka. Gabato bersedia mengantarkan Hank dan Sean ke lokasi tersebut, walaupun dengan helikopter tua milik Gabato. Mereka juga bertemu dengan putri Gobato yaitu Kalani (Vanessa Hudgens) yang menarik perhatian Sean. Kalani kurang setuju mengantarkan Sean dan Hank ke lokasi tersebut. Tapi Gabato menjelaskan bahwa Hank dan Sean akan membayar mereka lebih besar, dengan begitu Gabato bisa memasukan Kalani ke perguruan tinggi. Kalani akhirnya setuju, tapi bayarannya harus dua kali lipat. Akhirnya mereka segera pergi kesana menggunakan helikopter Gabato.

Diperjalanan, helikopter mereka masuk ke wilayah tornado disertai badai besar. Sean menjelaskan bahwa untuk bisa menuju ke Pulau Misterius, mereka harus masuk ke tengah tornado tersebut. Hank yang kurang yakin meminta Gabato membawa helikopternya kembali ke Palau. Tapi karena mesin helikopter nya rusak, helikopter mereka terbang ke dalam tornado tersebut, hingga akhirnya mereka semua terjatuh di pesisir pantai Pulau Misterius. Setelah semuanya sadar, Sean menjelaskan bahwa mereka berhasil menuju pulau Misterius. Tanpa berfikir panjang, mereka segera menumpulkan barang-barang mereka, dan menuju ke tengah pulau lewat lorong gua untuk menemukan kakeknya Sean. Setelah keluar dari lorong gua, Sean dan yang lainnya nampak kaget karena pulau Misterius ini sangat lah indah. Di pulau ini hewan yang ukuran normalnya kecil menjadi besar, dan yang ukuran normalnya besar menjadi kecil. Tanpa banyak diam mereka segera ke tengah pulau untuk mencari kakeknya Sean.

Di tengah perjalanan, mereka melewati berbatuan aneh. Ketika Hank melangkah, batu tersebut retak. Hank rasa yang mereka lewati adalah telur raksaksa. Kalani yakin kalau ada telur raksaksa, pasti ada juga induk hewan raksaksa. Ternyata induk telur ini adalah kadal raksaksa. Melihatnya Hank dan yang lainnya segera berjalan secara hati-hati agar tidak membangunkan kadal tersebut. Ketika berjalan, telur yang dilewati Gabato retak, hingga dia jatuh kedalam dan menetaskan telur itu. Hal itu membuat kadal raksaksa itu terbangun dan mengejar mereka semua hingga ke dalam hutan. Ketika mereka terjebak, kadal itu diserang oleh jebakan pohon hingga pingsan. Ternyata Alexander "kakeknya Sean" lah yang menyerang kadal itu. Sean pun sangat sengan sekali ketika bertemu dengan Alexander. Tak lama kemudian Alexander mengajak ke tempat tinggalnya. Tempat tinggalnya adalah rumah pohon yang dia bangun menggunakan sisa dari bangkai kapalnya dan beberapa tumbuhan disana. Lokasinya tidak jauh dari gunung berapi emas pulau. Besok Alexander akan membawa mereka ke suatu tempat yang luar biasa. Karena itu malam ini juga mereka semua istirahat.

Keesokan harinya, Alexander mengajak mereka ke reruntuhan bangunan yang luar biasa indah. Ketika tiba disana, bangunan itu ternyata bernama Atlantis. Alexander kemudian menjelaskan tentang bangunan atlantis yang ada dipulau ini ke Sean. Disaat yang sama Hank melihat genangan air yang mana airnya menalir dari celah retakan tanah. Ketika dia mencicipi air tersebut, Hank kaget karena air tersebut adalah air laut. Hank kemudian memberitahu bahwa cara air laut bisa masuk kesini adalah melalui celah retakan tanah. Dengan kata lain pulau ini akan tenggelam. Alexander memberitahu bahwa dia sudah meneliti air tersebut dan hasilnya pulau ini akan bertahan hingga 14 tahun kedepan. Tapi penelitian Alexander salah, Hank tahu hal ini karena dia dulu pernah melihat celah retakan air itu ketika masih kerja dilapangan. Dia kemudian menunjuk bahwa air banyak yang ada disekitar atlantis sebenarnya adalah air laut. Dari jumlah banyak air yang dia lihat, Hank memprediksi pulau ini akan bertahan sekitar 2 hingga 3 hari lagi. Mendengarnya mereka segera mencari cara untuk keluar dari pulau ini, tapi mereka tidak bisa menggunakan kapal karena badai disekitar pulau akan menghancurkannya. Tiba-tiba Sean teringat bahwa kapten bajak laut terkenal yaitu Kapten Nemo mempunyai kapal selam bernama Nautilus yang bisa mereka gunakan untuk kembali ke Palau dengan selamat. Alexander juga memberitahu bahwa kapal Nautilus berada di pulau ini, dan yang tahu lokasi kapal itu adalah Kapten Nemo sendiri yang dikuburkan dipulau ini juga. tanpa menunggu mereka segera menuju ke makamnya Kapten Nemo yang ada di bawah tanah untuk mengambil jurnalnya Kapten Nemo. Karena hanya Kalani yang bisa masuk kesana, akhirnya Kalani masuk kesana dan berhasil mengambil jurnal dari jasadnya Kapten Nemo. Disaat yang sama pula muncul reruntuhan disana. Untungnya Kalani berhasil keluar dari sana tepat pada waktunya. Jurnal itu memberitahu bahwa Kapal Nautilus berada di gua yang ada dibawah tebing dekat pesisir pantai dengan ditandai dengan bangunan yang ada cula tombak Poseidon. Alexander tahu lokasi nya dan terdapat dua jalur untuk menuju kesana. Jalur yang aman adalah melewati pesisir pantai pulau. Dan jalur tercepat adalah melewati jantung pulau yang terdapat tebing, hutan, dan sebagainya. Karena mereka tidak punya banyak waktu, akhirnya mereka memutuskan melalui jalur tercepat.

Di perjalanan, mereka terus berjalan melewati tebing, bukit, lapangan luas yang ada semut raksaksa, dan sungai. Ketika akan menyebrangi sungai, tiba-tiba saja mereka meliha gunung api pulau meletus. Dan yang menejutkannya abu gunung yang jatuh ke mereka adalah butiran emas asli. Sean dan yang lainnya memutuskan kesana, tapi Hank melarangnya karena tidak punya waktu. Walaupun Alexander menentang Hank, tapi Hank bertanggung jawab atas keselamatan Sean. Karena tidak punya banyak waktu, akhirnya mereka tidak jadi kesana dan tetap menuju ke Nautilus. Setibanya di tebing, mereka bingun bagaimana mereka memanjat kesana. Dengan cepat Alexander mengajak mereka naik lebah raksaksa agar bisa melewati tebing itu. Mereka akhirnya menaiki tiga lebah raksaksa dan terbang melewati tebing dan daerah lain. Di perjalanan, lebah mereka dikejar oleh 3 burung raksaksa. Mereka segera memancing burung tersebut hingga ke pendalaman hutan. Di dalam hutan, lebah Hank, Gobato, dan Alexander berhasil menjatuhkan 2 burung tersebut. Sean dan Kalani yang masih dikejar, menyuruh Kalani turun dari lebah agar Sean bisa menghadapi burung itu sendirian. Sean akhirnya bisa menjatuhkan burung itu. Tapi karena kurang fokus, Sean terjatuh dari lebah hingga kakinya terkilir. Sean segera ditolong oleh Hank, Gobato, Kalani dan Alexander. Malam harinya mereka semua berkemah sambil mengobati kakinya Sean. Di tepi sungai, Gobato menemui Kalani yang sedang mengambi air. Disitu Gobato bilang ke Kalani bahwa setelah mereka berhasil keluar dari pulau ini, Gobato akan mendaftarkan Kalani ke perguruan tinggi agar Kalani bisa kuliah.

Pagi harinya, Sean, Alexander, Hank, dan Kalani yang terbangun sangat kaget karena melihat banyak air laut sudah masuk ke daratan hingga ke tempat mereka. Hank rasa air laut ini masuk lebih cepat dari perkiraannya, dari beberapa hari kini menjadi beberapa jam. Ketika mereka mau pergi, mereka kaget karena Gobato tidak ada disana. Kalani yang melihatnya tahu kalau Gobato pergi ke gunung berapi itu agar dia bisa mengambil emas untuk membiayai kuliah Kalani. Kalani memutuskan untuk menyusulnya didampingi Alexander. Sedangkan Hank dan Sean akan pergi ke Nautilus. Sebelum pergi, Hank terlebih dahulu menfoto petanya dengan handphone nya Sean. Jika Kalani dan Alexander sudah menemukan Gobato, mereka akan menyusul Hank dan Sean di tebing Poseidon. Sementara di dekat gunung berapi, Gobato berhasil menemukan bongkahan emas besar, dan dia berusaha menghancurkannya. Disaat yang sama pula Alexander dan Kalani berhasil menemukan Gobato. Kalani meyakinkan Gobato agar berhenti melakukan hal itu, dan dia yakin suatu saat nanti mereka akan mendapatkan banyak uang. Mendengar keyakinan Kalani, akhirnya Gobato berhenti menghancurkan emasnya, dan segera menuju ke tebing bersama Kalani dan Alexander.

Di tebing pesisir bangunan Poseidon, Hank dan Sean berhasil tiba disana, tapi mereka tidak melihat Nautilus, dan Sean merasa mereka salah tempat. Hank yang melihat tangga menuju kebawah tebing, merasa mereka ada ditempat yang benar. Karena daratan pulau ini tenggelam begitu cepat, jadinya gua yang ada dibawah tebing tempat Nautilus berada sudah berada didalam air. Dengan menggunakan peralatan yang ada, Sean dan Hank segera berenang menyelam ke dalam. Saat menyelam, mereka berhasil menemukan Nautilus. Butuh perjuangan bagi mereka untuk bisa masuk kedalam, karena mereka hampir diserang oleh belut listrik raksaksa. Mereka akhirnya berhasil masuk kedalam dan menyalakan alat penguras airnya. Setibanya di ruang kemudi, mereka menyalakan kapalnya, tapi mesin kapalnya tidak menyala. Ketika diperiksa, ternyata beterai kapal selam tersebut sudah tua dan butuh puluhan watt listrik. Disaat yang sama pula mereka melihat belut listrik tadi. Mereka yang melihatnya akhirnya tahu bagaimana menyalakan mesin itu. Dengan cepat mereka mehubungkan kabel dari baterai ke tombak untuk mendapatkan listriknya. Hank segera keluar sambil membawa tombak itu, sedangkan didalam Sean mencoba

Pemain

Referensi

  1. ^ a b "Journey 2: The Mysterious Island (2012): Full Production Credits". New York Times. Diakses tanggal 2012-3-23. 
  2. ^ "JOURNEY 2 - (PG)". British Board of Film Classification. Diakses tanggal 2012-01-06. 
  3. ^ a b "Journey 2: The Mysterious Island (2012)". Box Office Mojo. Diakses tanggal 2012-05-15. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya