Johnnie Johnson (opsir AU Britania Raya)Marsekal Muda James Edgar Johnson CB, CBE, DSO**, DFC* (9 Maret 1915 – 30 Januari 2001) adalah seorang penerbang ulung Angkatan Udara Britania Raya (Royal Air Force). Ia pertama kali bertempur di fase akhir Pertempuran Britania, tetapi saat itu belum dapat mencetak satupun skor bunuh. Tahun 1940, Johnson sempat menjadi wingman seorang penerbang ulung Royal Air Force yang terbang dengan dua kaki palsu, yaitu Douglas Bader. Selama berada di unit Bader, ia berhasil mencetak skor lima kemenangan udara, ia akhirnya menjadi penerbang ulung dan dipromosikan menjadi komandan terbang. Mulai tahun 1941 sampai 1944, Johnson selalu ikut pengeboman ofensif ke wilayah Eropa dudukan Jerman hampir tanpa istirahat. Pada masa-masa ini ia telah mengalami banyak pertempuran udara berat. Pertempuran-pertempuran yang ia ikuti adalah Serangan Dieppe, Serangan Pengeboman Kombinasi, Invasi Normandia, Operasi Market Garden, Pertempuran Bulge, dan Serangan Sekutu Barat ke Wilayah Jerman. Pada akhir perang, ia berhasil mendapat pangkat kapten grup. Selama kariernya, Johnson berhasil membukukan 34 kemenangan udara individu beserta tujuh kemenangan yang dibagi, tiga kemenangan yang masih diragukan, 10 pengrusakan individu, tiga pengrusakan terbagi, dan satu hancur di darat.[1][2] Ia telah melakukan 700 sorti selama perang, 57 kali terlibat dalam duel udara,[3] dan hanya satu kali ditembak jatuh, yaitu ketika Spitfire-nya tertembak di pangkal sayap, dan berhasil mendarat darurat. 14 Bf-109 dan 20 Fw 190 berhasil ia tembak jatuh, jumlah Fw 190 yang ia tembak jatuh menjadikannya sebagai penerbang ulung tersukses Royal Air Force dalam melawan pesawat jenis tersebut. Skor kemenangan udaranya juga menjadikannya sebagai penerbang ulung Sekutu Barat terunggul. Johnson melanjutkan kariernya di Royal Air Force setelah perang dunia berakhir, dan terlibat dalam Perang Korea sebelum akhirnya pensiun tahun 1966 dengan pangkat marsekal muda. Dia tetap tertarik dengan dunia penerbangan dan sering mengadakan pembicaraan publik mengenai hal tersebut, serta terjun ke dalam bisnis seni penerbangan. Johnnie Johnson tetap aktif sampai akhir hayatnya pada tahun 2001 karena mengidap kanker. Referensi
Pranala luar
|