John ZizioulasYohanes Zizioulas (bahasa Inggris: John Zizioulas, bahasa Yunani: Ιωάννης Ζηζιούλας; lahir 10 Januari 1931- 2 Februari 2023)[1] adalah seorang teolog ortodoks kontemporer dan Metropolitan Gereja Ortodoks Timur di Pergamon.[2] Ia dikenal karena wawasannya terhadap doktrin trinitas dalam tradisi Gereja Ortodoks.[3] Zizioulas menerima pendidikan teologi pada Universitas Tesalonika dan Athena.[2] Tahun 1965, ia menerima gelar doktor dengan disertasi berjudul "Ἡ ἑνότης τῆς Ἐκκλησίας ἐν τῇ Θείᾳ Εὐχαριστίᾳ καί τῷ Ἐπισκόπῳ κατά τούς τρεῖς πρώτους αἰώνας" (diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul "Eucharist, Bishop, Church: The Unity of the Church in the Divine Eucharist and the Bishop During the First Three Centuries").[2] Ia juga adalah profesor pada bidang Teologi Sistematika pada University of Glasgow, dan dosen tamu di King's College London dan Georgian University, Roma.[2] Ia juga merupakan anggota komisi dialog dengan Gereja Katolik, dan dengan Gereja Anglikan, serta menjadi sekretaris komisi Faith and Order yang berkedudukan di Jenewa.[2] Dalam teologinya mengenai trinitas, ia mengatakan bahwa Allah Trinitas harus dipahami sebagai pribadi-pribadi dalam persekutuan, atau pribadi-pribadi yang bersekutu.[2] PemikiranZizioulas mendasarkan eklesiologinya pada doktrin Gereja Ortodoks mengenai Allah Trinitas, yang dikembangkan oleh Bapa-bapa Kapadokia.[4] Hakikat (being) Allah Trinitas adalah persekutuan. Hakikat Allah Trinitas juga relasional; Allah tidak pernah dapat dibicarakan tanpa konsep persekutuan yang relasional antara ketiga pribadi (person) Allah.[5] Lebih lanjut menurutnya, hakikat gereja tidak pernah ada dengan sendirinya, tetapi selalu berada di dalam relasi dan persekutuan dengan yang lain, dalam hal ini dengan Allah dan dunia di sekitarnya.[6] Struktur gereja juga perlu secara simultan mempertahankan kesatuan dan kepelbagaian dalam persekutuan.[6] Kapelbagaian perlu diterima dan diberi tempat dalam persekutuan.[6] Zizioulas menentang pemaknaan person secara filosofis atau psikologis pada dunia Barat modern.[6] Menurutnya, dalam dunia Barat modern, pribadi dimaknai secara psikologis dan filosofis sebagai kesatuan kesadaran yang kompleks, yang memiliki kebebasan dan tujuannya sendiri.[6] Dengan menggunakan pemikiran bapa-bapa gereja, Zizioulas menekankan bahwa pribadi dalam Trinitas adalah koeksistensi dari ketiga pribadi yang kekal, dan eksistensi satu pribadi tanpa pribadi yang lainnya tidak dapat dibayangkan.[6] Kita tidak dapat meminjam konsep pribadi dari filsafat dan psikologi untuk diterapkan pada Allah, karena tidak ada konsep umum mengenai pribadi yang dapat kita terapkan pada Allah.[6] Yang ada adalah konsep spesifik yang didefinisikan berdasarkan relasi yang juga spesifik, antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus.[6] Berdasarkan landasan ini, Zizioulas juga melihat gereja sebagai persekutuan yang baik meniru maupun mengambil bagian dalam Allah Trinitas sebagai persekutuan tiga pribadi ilahi, Bapa, Anak, dan Roh Kudus.[6] Karya-karyanya
ReferensiWikimedia Commons memiliki media mengenai Ioannis (Zizioulas).
|