John Conroy
Sir John Ponsonby Conroy, (lahir di Caerhun, Caernarfonshire, 21 Oktober 1786 – meninggal di Arborfield, Berkshire, 2 Maret 1854) merupakan seorang mantan tentara Angkatan Darat Inggris yang pernah menjadi kepala ajudan Pangeran Edward, Adipati Kent dan Strathearn.[2] Sepeninggal Pangeran Edward, Conroy kemudian bertugas sebagai pengawas keuangan istana untuk istri dan anak perempuan pangeran Edward, Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld dan Putri Alexandrina Victoria dari Kent, yang kelak menjadi ratu masa depan Britania Raya pada saat itu.[2] Kehidupan pribadiConroy adalah anak laki-laki dari dari pasangan John Ponsonby Conroy dan Margaret Wilson.[2] Ayahnya adalah seorang pengacara Bettyfield di County Roscommon dan ibunya merupakan anak dari Francis Vernon Wilson dari Tully di County Longford.[2] Conroy dididik secara pribadi di Dublin.[2] Pada 1803, ia ditugaskan sebagai Letnan Dua di Royal Artillery dan segera dipromosikan menjadi Letnan Satu.[2] Dua tahun kemudian, ia mendaftar di Akademi Militer Kerajaan di Woolwich.[2] Ia memulai pengalaman berperangnya ketika terlibat dalam Perang Napoleon.[2] Meski demikian, Conroy tidak terlibat selama Perang Semenanjung (Peninsular War) atau Kampanye Waterloo karena pengalaman keterlibatannya dalam perang dinilai masih kurang dan hal ini juga menjadi olok-olok oleh beberapa perwira lain.[2] Pada 26 Desember 1808, ia menikah dengan Elizabeth Fisher, putri seorang Kolonel (yang kemudian menjadi Mayor Jendral) Benjamin Fisher.[2] Setelah menikah, Conroy bekerja bersama ayah mertuanya dan memegang sejumlah posisi administratif di Inggris.[2] Pada tahun 1811, Conroy dipercaya sebagai Kapten Kedua dan ajudan Korps Driver Artileri pada 6 tahun berikutnya.[2] Hal ini banyak dianggap sebagai keuntungan pribadi karena koneksi perkawinannya dengan putri Benjamin Fisher.[2] Dari pernikahannya dengan Elizabeth Fisher, Conroy memilki tujuh orang anak.[3] Anak-anak Conroy dan Elizabeth Fisher adalah Sir Edward Conroy, Eliza Jane Conroy, Arthur Conroy, Stephen Rowley Conroy, Victoire Maria Louise Hanmer, dan Kolonel Henry George Conroy.[3] Melayani keluarga Adipati Kent dan StrathearnPada tahun 1917,Conroy dipercaya sebagai kepala ajudan Pangeran Edward.[2] Pangeran Edward merupakan Adipati Kent dan Strathearn yang merupakan putra keempat dari George III.[2] Pageran Edward menikah dengan Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld.[2] Satu tahun setelah pernikahannya, mereka dikarunai satu anak perempuan bernama Putri Alexandrina Victoria dari Kent yang di kemudian hari menjadi Ratu Victoria.[2] Setelah kematian Pangeran Edward, adipati Kent dan Strathearn, pada tahun 1820, Conroy menawarkan jasanya kepada istri pangeran Edward.[2] Puteri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld lalu menunjuknya sebagai pengatur keuangan dan penasihatnya di Istana Kensington.[2] Dua tahun setelah menjabat posisi tersebut, Conroy pensiun sebagai tentara Angkatan Darat Inggris.[2] Hubungan kerja antara Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld dengan Conroy terjalin cukup dekat.[2] Selain mengatur keuangan istana, Conroy dan Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld juga membuat sebuah sistem yang mengatur setiap aspek kehidupan Putri Alexandrina Victoria dari Kent yang kelak akan menjadi ratu.[2][4][5] Sistem tersebut dinamai Sistem Kensington.[4] Ketika dewasa, Putri Alexadrina Victoria dari Kent menyebut sistem ini sangat rumit dan mengekangnya ketika ia kecil.[4] Akibat dari diberlakukannya aturan ini, Putri Alexandrina Victoria mulai tidak menyukai peran Conroy di Istana dan juga Ibunya, Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld.[2] Sistem KensingtonSebelum naik tahta pada tahun 1837 pada usia 18 tahun, Putri Alexandrina Victoria dari Kent dibesarkan dengan aturan-aturan tertentu di istana Kensington.[4] Setiap aspek kehidupan calon ratu Inggris tersebut diatur dengan sangat ketat oleh ibunya, Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfed bersama dengan Conroy.[4][5] Aturan tersebut dikenal dengan nama Sistem Kensington karena diperuntukan untuk Putri Alexandrina Victoria dari Kent yang tinggal di Istana Kensington pada saat itu.[4] Inti dari dibuatnya sistem Kensington ini adalah untuk mempersiapkan Putri Alexandrina Victoria dari Kent sebagai calon ratu Inggris.[4][5] Selain itu, sistem ini juga memiliki tujuan untuk meningkatkan pengaruh ibu dari Putri Alexandrina Victoria dari Kent, Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld, di mata para bangsawan Inggris dan membuatnya tampak bertanggung jawab dan dapat dipercaya.[4][5] Hal ini dilakukannya agar ketika Putri Alexandrina Victoria dari Kent naik tahta sebelum ia berusia 18 tahun, ibunya dapat menjadi seorang bupati (regent).[4][5] Berikut adalah delapan aturan yang mengatur kehidupan Putri Alexandrina Victoria dari Kent di masa kecilnya.[4][5] Aturan pertama Putri Alexandrina Victoria dari Kent tidak diizinkan untuk menghabiskan waktu sendirian dan harus selalu tidur di kamar ibunya.[4] Aturan kedua Putri Alexandrina Victoria dari Kent tidak boleh menuruni tangga tanpa berpegangan pada tangan orang dewasa.[4] Aturan ketiga Putri Alexandrina Victoria dari Kent tidak diizinkan bertemu orang asing tanpa kehadiran pengasuhnya.[4] Aturan keempat Putri Alexandrina Victoria dari Kent harus menulis seberapa baik perilakunya setiap di dalam sebuah 'Buku Perilaku' (behavior book).[4] Hal ini dilakukan agar Ibunya dapat memantau dan menilai perkembangan perilakunya setiap hari.[4] Terkadang ia dapat menilainya dengan nilai bagus, di lain waktu ia juga bisa memberikan nilai sangat buruk.[4] Aturan kelima Putri Alexandrina Victoria dari Kent hanya bisa tampil di depan umum dalam 'tur publisitas' yang dikelola dengan baik dan terstruktur. Hal ini bertujuan untuk menjauhkan Victoria dari rezim pamannya, Raja George IV dan William IV.[4] Aturan keenam Putri Alexandrina Victoria dari Kent tidak diizinkan untuk belajar dan menari tarian Waltz yang dianggap akan membuatnya terlalu intim dengan lawan jenis. Victoria baru bisa menarikan tarian Waltz ketika ia menikah dengan Pangeran Albert dari Saxe-Coburg dan Gotha.[4] Aturan ketujuh Putri Alexandrina Victoria dari Kent harus membangun kekuatannya dengan berolahraga, mengangkat beban, dan wajib untuk banyak menghirup udara segar.[4] Aturan kedelapan Putri Alexandrina Victoria dari Kent tidak diizinkan untuk makan sesuka hati. Dia hanya diizinkan makan roti dengan susu dan daging kambing panggang biasa. Selain itu, ia juga dilarang memakan makanan kegemarannya yaitu manisan dan buah-buahan.[4] Referensi
|