Johann I Joseph, Pangeran Liechtenstein
Johann I Joseph (26 Juni 1760 – 20 Februari 1836) adalah pangeran Leichtenstein periode 1805 hingga 1806, lalu pada 1814 hingga 1836. Ia adalah pangeran Leichtenstein terakhir yang berkuasa di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi Suci, dan bupati di Liechtenstein periode 1806 sampai 1814. Dia anak dari Franz Joseph I, juga pangeran Liechtenstein.[1] Awal karierIa memilih karier militer pada usia 22 dan memasuki tentara dengan pangkat letnan di regimen kavaleri cuirassier. Pada masa perang Austro-Turki (1787-1791) ia mendapat kenaikan pangkat melejit menjadi Mayor, Oberstleutnant, and Oberst (kolonel). Ia dikenal sebagai perwira kavaleri yang baik dan dianugerahi Knight's Cross of the Military Order of Maria Theresa pada tahun 1790. Perang revolusi PrancisSelama perang di Prancis, ia berpartisipasi dalam "aksi kavaleri luar biasa di Avesnes-le-Sec pada 12 Septermber 1793, di mana 4.663 pasukan republikan menderita kekalahan, 2.000 orang terbunuh dan terluka sementara sekutu hanya kehilangan 69 orang. Sebagai tambahan, 2.000 prajurit dan 20 artileri juga tertangkap. Ia juga berpartisipasi dalam banyak pertempuran lain. Setelah dipromosikan menjadi Jenderal-Mayor Juni 1749, ia ikut serta dalam Pertempuran Fleurus. Ia memimpin brigade berisi campuran kavaleri-infantri di Divisi Anton Sztaray dalam Pertempuran Würzburg pada 3 September 1796. Setelah aksi ini ia mendapat anugerah Commander's Cross of the Order of Maria Theresa. Dalam perang Koalisi Kedua, ia memimpin prajurit cadangan Austria di Pertempuran Trebbia. Agustus 1799 ia mendapat promosi menjadi Feldmarschal-Leutnant. Ia memimpin 8.000 orang dalam pengepungan yang sukses atas Cuneo pada bulan November dan Desember. 3 Desember 1800, ia mempimpin divisi kavaleri berkekuatan 5.109 orang dalam Pertempuran Hohenlinden. Perang NapoleonIa terbukti cakap dalam Perang Napoleon. Pada pertempuran Austerlitz, ia memimpin 4.600 kavaleri dari 5th Column. Pasukannya bertempur dengan baik, tetapi tak mampu menyelamatkan Austria-Rusia dari kekalahan. Setelahnya, ia melanjutkan negosiasi dengan Raja Napoleon I yang menghasilkan kesepakatan damai Pressburg. Ia mencapai pangkat Jendral Kavaleri pada 1808. Dalam perang koalisi kelima, Liechtenstein memimpin Korps Cadangan I dalam pasukan Archduke Charles. Ia memimpin kavaleri dan grenadiers dalam pertempuran Eckmühl pada 22 April 1809, Pertempuran Aspern-Essling]] pada 21–22 Mei, dan pertempuran Wagram pada 5–6 Juli. Ia mengambil alih kepemimpinan setelah Archduke Charles mengundurkan diri dan memegang tanggung jawab hingga akhir tahun. Ia menegosiasikan dan menandatangani perjanjian damai Schönbrunn. Kedua perjanjian ini menguntungkan Napoleon namun berat bagi Austria. Setelahnya, ia dituduh tak punya keahlian diplomasi. Untuk menghindari kritikan, ia mengundurkan diri dari militer pada tahun 1810. Gaya pemerintahanIa pemimpin yang reformis, berpikiran jauh ke depan. Namun di sisi lain juga memiliki gaya absolutis. Pada tahun 1818 ia menghasilkan sebuah konstitusi, walaupun dalam bentuk terbatas. Ia mengembangkan pertanian dan kehutanan dan secara radikal mengubah adminsitrasinya, dalam upaya meraih persyaratan estate modern. Bacaan lebih lanjut
Referensi
|