Joesoef Singedekane
Mayor Jenderal TNI (Purn.) H. Mochammad Joesoef Singedekane[a] (19 Juli 1922 – 1 Mei 1993) adalah seorang perwira militer dan birokrat yang menjabat sebagai Gubernur Jambi dari tahun 1957 hingga 1967. Riwayat HidupKarier militer dan birokratJoesoef dilahirkan pada tanggal 19 Juli 1922. Sebelum masuk ke dalam lingkungan militer, Joesoef merupakan seorang perwira polisi yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Wilayah Lubuk Linggau pada masa kemerdekaan. Karena kinerjanya sebagai kepala kepolisian dianggap baik, maka Kolonel Maludin Simbolon yang waktu itu menjabat sebagai Komandan Divisi VIII Garuda di Sumatera Selatan menunjuk Joesoef sebagai Kepala Polisi Tentara Sub Komandemen Sumatera Selatan dengan pangkat kapten.[1][2] Setelah terjadi peristiwa Agresi Militer Belanda II, Joesoef ditunjuk sebagai Kepala Pemerintahan Sipil Militer di Sumatera Selatan.[3] Pada bulan Desember 1959,[4] Joesoef ditunjuk untuk menjabat sebagai Gubernur Jambi, menggantikan Djamin Datuk Bagindo yang menjadi penjabat gubernur semenjak provinsi tersebut dibentuk pada bulan Februari 1957.[5] Selama menjabat sebagai gubernur, Joesoef bersama dengan sejumlah tokoh masyarakat lainnya memprakarsai pembentukan perguruan tinggi negeri bagi Provinsi Jambi. Ia pun didapuk oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Indonesia sebagai Ketua Panitia Persiapan Pendirian Universitas Jambi. Setelah Universitas Jambi berhasil berdiri pada tanggal 1 April 1963, Joesoef menjabat sebagai Ketua Presidium (setingkat Rektor) pertama dari universitas tersebut.[6] Selain universitas, Joesoef juga memprakarsai pembangunan taman hiburan pertama di provinsi tersebut, yakni Taman Rimba Aneka Ria.[7] Setelah menjabat sebagai gubernur selama tujuh tahun, Joesoef menyerahkan jabatannya kepada penjabat sementara gubernur Abdul Manap pada tanggal 16 Juni 1966.[8] Ia kemudian menempuh pendidikan militer lanjutan dalam sebuah kursus singkat khusus yang diadakan oleh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad), dan menyelesaikannya pada tahun 1967.[9] Setahun setelah Joesoef lulus dari Seskoad, ia dimasukkan sebagai anggota Kelompok Politik dalam Tim Politik, Ekonomi, dan Sosial (Poleksos) Panglima Angkatan Darat.[9] Selain posisinya di Tim Poleksos, Joesoef juga memegang jabatan lain, diantaranya sebagai asisten pribadi Presiden Soeharto untuk proyek-proyek nasional sejak bulan Juni 1966,[10] Sekretaris Proyek Pemilu pada bulan Juli 1968,[11] dan Sekretaris Sektor Khusus Irian Barat pada tahun 1972.[9] Jabatan asisten pribadi Soeharto dibubarkan pada bulan Juni 1968[12] dan Joesoef dipindahkan ke Sekretariat Negara sebagai Wakil Sekretaris Urusan Proyek-Proyek Pemerintah pada awal tahun 1969.[13] Ia mengudurkan diri dari jabatan sekretaris proyek pemilu pada bulan Februari 1970 karena gagal menyelenggarakan pemilihan umum selama masa jabatannya.[14] Jabatannya sebagai Sekretaris Sektor Khusus Irian Barat diserahterimakan kepada Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri, Soenandar Prijosoedarmo, pada tanggal 8 Juli 1974.[9] PensiunSetelah pensiun, Joesoef bekerja sebagai direktur di Bank Tabungan Negara.[15][16] Joesoef meninggal pada tanggal 1 Mei 1993 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. KeluargaJoesoef menikah dengan Hajjah Aisyah Joesoef Singedekane yang wafat pada tanggal 27 Mei 1992 dalam usia 70 tahun.[17] Pasangan tersebut memiliki tujuh orang anak :
Catatan
Referensi
|