Jlegong, Bejen, Temanggung
Jlegong adalah sebuah desa di kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia. Pada tanggal 15 Januari 2008, Desa Jlegong diterjang angin puting beliung. Akibatnya puluhan rumah dan areal persawahan rusak. GeografiJlegong berada pada ketinggian 700 m dpl dan berjarak 5 km dari ibu kota kecamatan Bejen; 35 km dari ibu kota kabupaten. Jlegong mencakup daerah seluas 462 ha yang terbagi atas lahan sawah (199 ha) dan nonsawah (343 ha). Lahan nonsawah dipergunakan untuk bangunan/pekarangan, ladang/tegalan/huma, hutan negara/rakyat dan lainnya. Pembagian administratifDesa Jlegong memiliki 4 dusun yang terdiri dari 5 rukun warga (RW) dan 25 rukun tetangga (RT). DemografiDesa yang memiliki 178 rumah tangga ini berpenduduk 721 jiwa, terdiri dari 353 jiwa laki-laki dan 368 jiwa perempuan. Penduduk usia 10 tahun ke atas bermata pencaharian sebagai peternak, petani tanaman pangan, perkebunan. Lainnya bekerja di industri pengolahan, bangunan, perdagangan, hotel dan rumah makan, pengangkutan dan komunikasi, jasa, dll. Sumber air minum berasal dari mata air. Untuk penerangan, semua rumah tangga menggunakan PLN. PendidikanDalam bidang pendidikan penduduk di atas 5 tahun yang tamat perguruan tinggi/universitas berjumlah 18 orang, akademi 12 orang, SLTA/sederajat 160 orang, SLTP/ sederajat 316 orang, SD/sederajat 909 orang, belum tamat SD 277 orang dan belum/tidak sekolah 228 orang. Untuk sarana pendidikan terdapat 1 unit TK dan 2 unit SD/MI. KesehatanDi bidang kesehatan, desa Jlegong memiliki 4 posyandu. EkonomiPertanianTanaman pangan yang dikembangkan di Jlegong adalah padi dan jagung. Buah-buahan yang dikembangkan adalah jambu bijo, pepaya, dan pisang, sedangkan tanaman perkebunan yang dikembangkan berupa kopi, kakao, cengkeh, dan kapulaga. PeternakanTernak yang dikembangkan di desa Jlegong berupa sapi, kambing/domba, ayam buras, serta itik. Pranala luar
|