Jetsun Pema lahir di Rumah Sakit Rujukan Nasional Jigme Dorji Wangchuck, Thimphu, pada tanggal 4 Juni 1990,[1] dari pasangan Dhondup Gyaltshen dan Aum Sonam Choki. Ayahnya merupakan cucu dari dua Trashigang Dzongpons (Dzongkha: GubernurTrashigang) bernama Thinley Topgay dan Ugyen Tshering. Sementara itu, ibunya berasal dari salah satu keluarga bangsawan tertua di Bhutan, yaitu Bumthang Pangtey.[2][3] Ayah Sonam Choki merupakan saudara tiri dari dua permaisuri Bhutan, Phuntsho Choden (nenek buyut raja saat ini) dan saudarinya Pema Dechen.
Leluhur Jetsun Pema di antaranya adalah sang Druk Desi ke-48 dan Penlop dari Trongsa ke-10, Jigme Namgyal (yang merupakan ayah dari Raja Ugyen Wangchuck dan dari nenek buyut Jetsun Pema, Ashi Yeshay Choden), sehingga Raja Jigme Khesar masih bersepupu jauh dengan Permaisuri Jetsun Pema.
Jetsun Pema merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Dua saudara laki-lakinya bernama Jigme Namgyel dan Dasho Thinley Norbu (si sulung, yang merupakan suami dari adik tiri Raja, Putri Ashi Euphelma Choden Wangchuck); dua saudara perempuannya bernama Serchen Doma, dan Ashi Yeatso Lhamo (si sulung, yang menikah dengan adik kandung Raja, Pangeran Gyaltshab Jigme Dorji Wangchuck).[4][5][6]
Jetsun Pema menempuh pendidikan dasarnya di Thimphu, dimulai dari Little Dragon School, lalu Sunshine School (1995–96), dan terakhir di Changangkha Lower Secondary School (1997–98). Ia kemudian bersekolah biara di Biara St. Yosef di Kalimpong, Benggala Barat, India, dari tahun 1999 hingga 2000. Setelah itu, Jetsun Pema mengawali pendidikan menengahnya di Lungtenzampa Middle Secondary School di Thimphu pada tahun 2001 dan bersekolah di sana selama empat tahun, sebelum pindah ke Sekolah Lawrence, Sanawar di Solan, Himachal Pradesh, India, pada bulan April 2006.[7] Jetsun Pema masuk ke Lawrence sebagai siswa kelas 11 dan mempelajari bahasa Inggris, sejarah, georgrafi, dan seni lukis di sekolah itu. Ia lulus SMA pada tanggal 31 Maret 2008.[8] Setelah itu, ia berkuliah di Universitas Regent London,[7] dan meraih gelar sarjana jurusan hubungan internasional, dengan dua mata kuliah lintas jurusan, yakni psikologi dan sejarah seni.[4]
Pada tanggal 20 Mei 2011, dalam pembukaan sidang parlemen sesi ketujuh, Jigme Khesar mengumumkan pertunangan mereka, dengan berkata
"Sebagai Raja, kini saatnya bagi saya untuk menikah. Setelah melalui banyak pertimbangan, saya akhirnya memutuskan bahwa pernikahan akan dilaksanakan pada tahun ini juga."[9]
Ketika menggambarkan sosok Jetsun Pema, dia mengatakan
"Saat ini, banyak orang mungkin memiliki pandangan sendiri-sendiri mengenai seperti apa seharusnya sosok seorang Permaisuri—bahwa dia harus mempunyai kecantikan yang unik, cerdas, dan anggun. Saya percaya, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman, seseorang dapat berkembang menjadi sosok yang dinamis dalam berbagai aspek kehidupan apabila mereka berusaha sungguh-sungguh. Bagi seorang Permaisuri, hal yang paling penting sebagai seorang individu adalah dia harus menjadi individu yang baik, dan sebagai Permaisuri, dia harus konsisten dalam komitmennya untuk melayani Rakyat dan Negara. Saya telah menemukan sosok tersebut sebagai permaisuri saya dan namanya adalah Jetsun Pema. Meskipun masih muda, dia memiliki hati dan karakter yang hangat serta baik. Kualitas-kualitas ini, bersama dengan kebijaksanaan yang akan datang seiring bertambahnya usia dan pengalaman, akan menjadikannya pelayan yang luar biasa bagi bangsa."[9]
Pasangan ini menikah pada tanggal 13 Oktober 2011 di Punakha Dzong. Upacara pernikahan mereka berlangsung di Punakha, dan diikuti dengan perayaan masyarakat di Thimphu[10] dan Paro.[11] Dalam upacara pernikahan itu, sang Raja menganugerahkan Mahkota Druk Gyaltsuen kepada Jetsun Pema dan secara resmi mengangkatnya sebagai Permaisuri Kerajaan Bhutan.[12]
Pernikahan mereka dilangsungkan dengan gaya tradisional, disertai dengan "berkat dari dewa pelindung". Meskipun poligami tidak dilarang di Bhutan, sang Raja menegaskan bahwa dia tidak akan pernah menikahi wanita lain.[13] Untuk merayakan pernikahan mereka, Belanda mengirimkan tulip kepada pasangan kerajaan ini, seraya menamai salah satu jenis tulip tersebut dengan nama "Queen of Bhutan" sebagai bentuk penghormatan kepadanya.[14]
Anak
Jetsum Pema melahirkan anak pertamanya pada tanggal 5 Februari 2016 di Istana Lingkana. Jigme Khesar juga turut hadir untuk menyaksikan kelahiran sang pangeran yang dikenal dengan gelar Gyalsey itu.[15] Pada tanggal 16 April 2016, diumumkan bahwa nama bayi mereka adalah Jigme Namgyel Wangchuck.[16] Pada tanggal 9 Maret 2020, akun Instagram resmi pasangan kerajaan ini mengumumkan bahwa Jetsun Pema telah melahirkan putra keduanya di Istana Lingkana, Thimphu.[17][18] Pada tanggal 30 Juni 2020, keluarga kerajaan mengumumkan bahwa Gyalsey kedua itu diberi nama Jigme Ugyen Wangchuck.[19][20] Pada tanggal 9 September 2023, Jigme Khesar mengumumkan bahwa Jetsun Pema telah melahirkan anak ketiga dan putri tunggal mereka di Istana Lingkana.[21] Nama sang bayi, Sonam Yangden Wangchuck, diumumkan pada tanggal 9 Desember 2023.[22]
Sebelum menikah, Jetsun Pema sudah sering menemani Jigme Khesar dalam kunjungan kerajaan ke berbagai daerah di Bhutan, dan kini sebagai Ratu, ia terus menemani sang Raja dalam setiap kunjungan tersebut. Kunjungan-kunjungan ini menempuh perjalanan darat, bertujuan agar mereka dapat bertemu dan berinteraksi dengan warga lokal, pelajar, dan pegawai pemerintahan sebanyak mungkin.[27]
Jetsun Pema merupakan pendukung isu-isu terkait lingkungan yang kini menjabat sebagai pelindung Royal Society for the Protection of Nature (RSPN) dan Duta Ozon UNEP. Selain itu, ia juga turut bekerja sama dengan berbagai organisasi yang fokus pada anak-anak penyandang disabilitas sebagai pelindung Ability Bhutan Society. Jetsun Pema juga menjabat sebagai pelindung Bhutan Kidney Association (Jigten Wangchuck Tshogpa) serta Bhutan Kidney Foundation.[28] Sejak tahun 2016, ia menjabat sebagai Ketua Bhutan Red Cross Society (BRCS).
Minat pribadi
Jetsun Pema tertarik dalam bidang seni rupa, seni lukis, dan basket.[29] Ia bahkan pernah menjadi kapten tim basket di sekolahnya dan masih memiliki ketertarikan dengan olahraga tersebut hingga kini.[4] Selain itu, ia pernah bergabung dalam band sekolah dan program tari semasa sekolahnya. Selain fasih berbahasa Dzongkha, yang merupakan bahasa nasional Bhutan, ia juga menguasai bahasa Inggris dan Hindi.[6]
Catatan
^Wanita di Bhutan tetap menggunakan nama asli mereka setelah menikah.
^ abc"Know the royal bride". Businessbhutan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 September 2011. Diakses tanggal 27 Mei 2011.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abBodh, Anand (22 Mei 2011). "Bhutan king to wed Sanawar girl". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Desember 2011.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Parameter |accesdate= yang tidak diketahui mengabaikan (|tanggal-akses= yang disarankan) (bantuan); Lebih dari satu parameter |website= dan |newspaper= yang digunakan (bantuan)
^ ab"Facebook". Laman Facebook resmi Raja. 20 Maei 2011. Diakses tanggal 13 November 2014.Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
^"BBT". BBS page. 20 Oktober 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2014. Diakses tanggal 13 November 2014.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"BBT". BBS page. 20 Oktober 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2014. Diakses tanggal 13 November 2014.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Proclamation of Queen Jetsun Pema". BBS. 13 Oktober 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2014. Diakses tanggal 13 November 2014.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Bhutan News"(PDF). Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 4 Maret 2016. Diakses tanggal 8 November 2014.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Kuenselonline". Kuensel. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 November 2014. Diakses tanggal 4 November 2014.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)