Jean dari Luksemburg
Jean (nama pemberian: Jean Benoît Guillaume Robert Antoine Louis Marie Adolphe Marc d'Aviano; 5 Januari 1921 – 23 April 2019) adalah Haryapatih Luksemburg yang berkuasa dari tahun 1964 hingga turun takhta pada tahun 2000. Ia adalah Haryapatih Luksemburg pertama yang keturunan patrilineal Prancis. Jean adalah putra tertua Haryapatih Charlotte dan Pangeran Felix. Pada tahun 1938, ia secara resmi menjadi Haryapatih Pewaris yang merupakan pewaris takhta Luksemburg. Saat Luksemburg diduduki oleh Jerman selama Perang Dunia Kedua, keluarga keharyapatihan berada di luar negeri dalam pengasingan. Jean belajar di Université Laval di Kota Quebec[1]. Jean kemudian mengajukan diri untuk bergabung dengan tentara Inggris pada tahun 1942, dan setelah lulus dari Akademi Militer Kerajaan Sandhurst, ia resmi ditugaskan sebagai perwira pada tahun 1943. Ia berpartisipasi dalam pendaratan Normandia dan Pertempuran Caen, dan bergabung dengan pasukan Sekutu dalam pembebasan Luksemburg. Dari tahun 1984 hingga 2000, ia adalah kolonel Garda Irlandia. Pada 9 April 1953, Jean menikahi Puteri Joséphine-Charlotte dari Belgia, mereka memiliki lima orang anak. Pada 12 November 1964, Haryapatih Charlotte turun takhta dan Jean menggantikannya sebagai Haryapatih Luksemburg. Ia kemudian berkuasa selama 36 tahun sebelum ia turun takhta pada 7 Oktober 2000 dan digantikan oleh putranya, Haryapatih Henri. Kehidupan awalJean lahir pada 5 Januari 1921,[2] di Kastel Berg, di pusat Luksemburg, ia adalah putra dari Haryapatih (Grand Duchess) Charlotte dan Pangeran Felix dari Bourbon-Parma. Di antara wali baptisnya adalah Paus Benediktus XV, yang memberinya nama kedua.[3] Ia mengenyam pendidikan sekolah dasar di Luksemburg dan menyelesaikan sekolah menengah di Ampleforth College, sebuah sekolah asrama Katolik Roma di Inggris. Setelah mencapai kedewasaan, pada tanggal 5 Januari 1939 ia mendapat gelar Haryapatih Pewaris, dan diakui statusnya sebagai pewaris tetap takhta Keharyapatihan Luksemburg.[4] Perang Dunia KeduaPada 10 Mei 1940, Jerman menginvasi Luksemburg, memulai masa pendudukan empat tahunnya di sana. Setelah diperingatkan akan adanya invasi yang segera terjadi, Keluarga Keharyapatihan kemudian berhasil meloloskan diri. Pada awalnya, mereka mencari perlindungan di Paris, sebelum melarikan diri dari Perancis hanya beberapa minggu kemudian. Keluarga Keharyapatihan mencari perlindungan di Amerika Serikat, menyewa sebuah perkebunan di Brookville, New York. Jean belajar Ilmu Hukum dan Politik di Université Laval, Kota Quebec.[5] Ia bergabung dengan Angkatan Darat Britania Raya sebagai sukarelawan di Garda Irlandia pada November 1942.[5] Setelah menerima pelatihan perwira di Royal Military College di Sandhurst,[5] Jean ditugaskan sebagai letnan pada 30 Juli 1943,[6] sebelum dipromosikan menjadi kapten pada tahun 1944. Ia mendarat di Normandia pada 11 Juni 1944, dan ikut serta dalam Pertempuran Caen dan pembebasan Brussels.[5] Pada 10 September 1944, ia mengambil bagian dalam pembebasan Luksemburg sebelum pindah ke Arnhem dan menginvasi Jerman.[5] Ia purnatugas dari Angkatan Darat Britania Raya pada 26 Juni 1947.[7] Setelah perang, dari tahun 1984 hingga turun takhta, ia menjabat sebagai Kolonel Resimen Garda Irlandia,[5] sering berkendara di belakang Ratu Elizabeth II selama Trooping the Colour.[8] BerkuasaJean menjadi Letnan-Representatif untuk Haryapatih pada tanggal 28 April 1961.[5] Ia menjadi Haryapatih ketika ibunya, Haryapatih Charlotte, turun takhta pada 12 November 1964.[9] Pada hari yang sama, ia diangkat menjadi Jenderal Angkatan Darat Luksemburg.[5] Sejak awal pemerintahannya, prioritas Jean di antaranya adalah menyejahterakan rakyatnya dan mewujudkan persatuan Eropa. Menurut Presiden Georges Pompidou dari Perancis, "Jika Eropa harus memilih presiden yang turun-temurun, orang itu pastilah Haryapatih Luksemburg." Selama masa pemerintahannya, Haryapatih Jean melihat Luksemburg berubah dari kontributor industri kecil menjadi pusat keuangan internasional.[10][11] Pada tahun 1986, ia dianugerahi Penghargaan Charlemagne di Aachen atas upayanya untuk menuju integrasi Eropa.[11] Pemerintahan Haryapatih Jean adalah salah satu periode paling makmur dalam sejarah Keharyapatihan Luksemburg. Tingkat stabilitas dalam politik, ekonomi, dan kehidupan sosial negara itu tanpa preseden, sebagian berkat pengaruh Haryapatih dan istrinya.[12] Ia turun takhta pada 7 Oktober 2000, dan digantikan oleh putranya Henri.[5] Museum seni modern Luksemburg, Mudam secara resmi bernama "Musée d'Art Moderne Grand-Duc Jean" untuk memperingati masa pemerintahannya.[13] Museum ini diresmikan di hadapannya pada Juli 2006.[14] Masa pensiun dan meninggalPada musim panas 2002, Haryapatih Jean dan istrinya Joséphine Charlotte bertempat tinggal di Kastel Fischbach. Setelah istrinya meninggal pada Januari 2005, Haryapatih terus tinggal di sana sendirian.[15] Pada 27 Desember 2016, Haryapatih Jean dirawat di rumah sakit karena menderita sakit bronkitis dan dipulangkan dari rumah sakit pada 4 Januari 2017, sehari sebelum ia merayakan ulang tahunnya yang ke-96.[16] MeninggalDikelilingi oleh keluarganya, Haryapatih Jean meninggal dunia pada tengah malam pukul 00.25 CET tanggal 23 April 2019 pada usia 98 tahun setelah ia dirawat di rumah sakit karena infeksi paru-paru.[17][18] Ia adalah penguasa monarki tertua di dunia pada saat kematiannya.[19] Pemakamannya dijadwalkan pada jam 11 pagi pada hari Sabtu, 4 Mei di Katedral Notre-Dame, Luksemburg.[20] Akan ada masa berkabung selama 12 hari.[21] Referensi
Pranala luar
|