Jaume III dari MallorcaJaume III (atau Jaime; 5 April 1315 – 25 Oktober 1349), dijuluki si Malang, merupakan Raja Mallorca dari tahun 1324 sampai 1344. Ia merupakan penguasa terakhir di Mallorca yang mandiri. Masa kecilJaume dilahirkan di Catania, Sisilia. Orangtuanya adalah Ferran, putra kedua Jaume II dari Mallorca, dan Isabel dari Sabran. nenek Jaume dari pihak ibundanya, Marguerite dari Villehardouin, berjuang untuk menuntut Kerajaan Achaea dari Angevin Napoli. Isabel meninggal tak lama setelah melahirkan, dan Jaume diumumkan sebagai Pangeran Achaea di bawah perwalian ayahandanya. Ferran menyerang Morea di dalam upayanya untuk menguasai kerajaan, tetapi ia tewas terbunuh pada tahun 1316. Sebaliknya, dari tahun 1331 maharaja feodal mulai mengakui hak-hak Jaume, dan pada tahun 1333 mendapat pengakuan total, meskipun ahli waris Angevin Filippo I dari Taranto melanjutkan tuntutannya. KepemimpinanSetelah kematian pamandanya, Sanç pada tahun 1324, Jaume menjadi ahli waris mahkota Mallorca. Pamandanya, Felip memerintah kerajaan sebagai pemangku takhta sampai tahun 1329. Di dalam upayanya untuk membangun hubungan persahabatan dengan Takhta Aragon, ia menikahi Constanza, putri Alifonso IV dari Aragon. Meskipun raja-raja Mallorca secara tradisional bersumpah kesetiaan kepada raja-raja Aragon, Jaume menyatakan bahwa tidak ada raja yang memimpin raja lainnya. Ia menjadi pelindung Universitas Montpellier, yang terletak di dalam wilayahnya, dan para sarjana hukum dari lembaga yang membela hak-haknya sebagai raja. Pada tanggal 9 Mei 1337 Jaume memberlakukan undang-undang Leges palatinae, sebuah peraturan rumit untuk istananya dan yang pertama.[1] Untuk itu ia menugaskan sebuah Naskah bercahaya di dalam sebuah gaya Italia, yang ia sendiri pertahankan ketika ia kehilangan takhtanya. Ia membawanya ke Kuria Roma, dan kemudian menjualnya kepada Philippe VI dari Prancis. Hal itu adalah untuk memiliki pengaruh penting atas bangsa Aragon dan bahkan kemungkinan fungsi-fungsi istana Bourgogne. Pada tahun 1342 Jaume menolak untuk bersumpah setia kepada sepupunya, Pero IV dari Aragon. Namun ia didukung oleh para dokter dari Universitas Montpellier dan oleh troubadour Aragon, Thomàs Périz de Fozes, yang menulis sebuah puisi untuk membelanya. Di dalam suatu perang yang singkat (1343–44) ia diusir keluar dari Mallorca oleh Pero, yang mencaplok Kepulauan Balears ke dalam Mahkota. Ia meninggal di medan Perang Llucmajor pada tanggal 25 Oktober 1349 ketika sedang mencoba untuk merebut kembali pulau tersebut. KeturunanAhli warisnya sekaligus putranya,
Dengan istri keduanya, Violante dari Vilaragut, yang dinikahinya pada tahun 1347, ia memiliki seorang putri yang singkat hidupnya. Referensi
Catatan
|