Jalur kereta api segitiga Cirebon Prujakan–Prupuk–Tegal adalah jalur kereta api aktif di Indonesia yang menghubungkan tiga stasiun, yaitu Cirebon Prujakan, Prupuk, dan Tegal. Keduanya merupakan ujung-ujung dari lintas ini yang bagian dari lintas kereta api utara dan selatan Pulau Jawa, namun segmen Tegal–Prupuk bukan jalur percabangan utama. Segitiga ini dikelola bersama oleh Daerah Operasi III Cirebon, IV Semarang, dan V Purwokerto.
Untuk pembahasan lebih lanjut silakan lihat masing-masing bagian dari artikel ini.
Segitiga ini, sesuai namanya, memiliki tiga segmen dengan tiga stasiun ujung, antara lain:
Cirebon Prujakan–Prupuk;
Tegal–Prupuk; dan
Cirebon Prujakan–Tegal.
Segmen Cirebon Prujakan–Prupuk
Segmen Cirebon Prujakan–Prupuk menghubungkan Stasiun Cirebon Prujakan dengan Stasiun Prupuk sepanjang sekitar 73.1 kilometer. Jalur ini merupakan jalur kereta api utama lintas selatan Pulau Jawa yang menghubungkan antara Cirebon dan Kroya dan dibangun untuk menjangkau rute langsung dari Jakarta menuju Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, dan Malang. Meskipun demikian, rute utama Jakarta–Surabaya adalah jalur utara Pulau Jawa melalui Semarang. Sejak 7 April 2015 jalur ini sudah menjadi jalur rel ganda sehingga dapat mendukung semakin meningkatnya frekuensi lalu lintas kereta api yang lewat.[1]
Segmen ini merupakan salah satu jalur penumpang tersepi di Pulau Jawa. Kereta api yang melewatinya hanya kereta api ketel yang menuju depot minyak Pertamina di Maos. Jika terjadi hambatan di jalur utama baik di petak Cirebon Prujakan–Prupuk di lintas tengah Jawa maupun petak Cirebon Prujakan–Tegal di lintas utara Jawa, misalnya karena adanya kecelakaan kereta api, lalu lintas kereta kadang kala dialihkan ke jalur ini.
Sejak tanggal 21 April 2009, di sebagian jalur petak antara Slawi-Tegal telah dilalui KA penumpang dengan dioperasikannya Kereta api Kaligung jurusan Slawi-Tegal-Stasiun Semarang Poncol. Namun sejak tahun 2012, rute kereta api ini diperpendek hanya sampai Stasiun Tegal karena okupasi yang minim.[3]
Stasiun Cirebon Prujakan yang ditujukan bagi tempat berhenti kereta api antarkota sebagian kelas campuran dan ekonomi lintas tengah dan utara Jawa di Cirebon, berada di jalur ini. Memasuki Jawa Tengah, setelah Losari, Brebes, jalur kereta api berdampingan di sisi kanan jalan raya jalur Pantura Jawa sepanjang kurang lebih 10 kilometer tanpa terputus sampai ke Brebes. Dengan demikian, porsi ini merupakan porsi jalur terpanjang di jalur utara KA di Jawa bagian barat yang terletak berdampingan dengan jalan raya (selain jalur Lamongan-Surabaya di Jawa Timur).
Segmen lama ini dahulu melalui tengah kota Tegal dan sejajar dengan jalan raya Brebes–Tegal. Terhitung pada 1 Mei 1918, segmen ini digantikan dengan segmen Brebes–Tegal yang baru seiring peningkatan kapasitas lintas dari trem uap menjadi kereta api rel berat.[7]
^Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).Parameter |link= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.