Jalur kereta api Lubuk Pakam–Bangun Purba

Jalur kereta api Lubuk Pakam—Bangun Purba
Ikhtisar
JenisJalur lintas cabang
SistemJalur kereta api rel ringan
StatusNon Aktif
LokasiSumatera Utara
TerminusStasiun Lubuk Pakam
Bangun Purba
Operasi
Dibuka10 April 1904
Ditutup1942 (Lubuk Pakam –Bangun Purba)
Dibuka kembali1947 (Lubuk Pakam–Petumbukan)
Ditutup kembali1960-an (Seluruh Ruas)
PemilikDirektorat Jenderal Perkeretaapian
OperatorPT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh
Karakteristik lintasLintas datar
DepoMedan (MDN)
Data teknis
Panjang lintas27,936 km
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasi40 kmpj
Peta rute
MDN-LBP
ke Araskabu
Lubuk Pakam
LBP-TBI
ke Perbaungan
Pagar Marbau
Tanah Abang (Deli Serdang)
Galang
Petumbukan
Sialang
Bangun Purba

Jalur kereta api Lubuk Pakam—Bangun Purba adalah jalur kereta api nonaktif yang menghubungkan Stasiun Lubuk Pakam dengan Stasiun Bangun Purba. Lintas kereta api sepanjang 27,936 km ini dibangun mulai tahun 1901 oleh Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) dan diresmikan untuk digunakan pada tanggal 10 April 1904.

Jalur kereta api dengan lebar sepur 1,067 m ini ditutup kurang-lebih pada tahun 1970-an. Bekas-bekas bangunan stasiun maupun jembatan kereta api sebagian masih dapat dilihat, akan tetapi kebanyakan relnya sudah lenyap. Demikian pula sistem komunikasi, persinyalan, dan lain-lain tanda-tanda lalu lintas.

Jalur ini sempat dibongkar oleh jepang pada tahun 1942 untuk dan relnya dibawa untuk membangun jalur di Pekanbaru. Setelah perang berakhir, DSM kembali mengaktifkan jalur ini pada tahun 1947 namun hanya sampai Petumbukan saja hingga akhirnya[per kapan?] dinonaktifkan kembali.[1]

Sejarah

Jalur kereta api Lubuk Pakam–Bangun Purba dibangun sebagai bagian dari sarana dan prasarana pengangkutan komoditas perkebunan dari pedalaman menuju Medan, dan akhirnya ke Belawan sebagai pelabuhan kapal-kapal dagang untuk mengekspor hasil bumi ke luar negeri. NV. Deli Spoorweg Maatschappij—yang membangun jalur ini—didirikan pada 1883 atas inisiatif J.T. Cremer, pada saat itu administratur pada perusahaan perkebunan tembakau yang sangat terkenal di Sumatra Timur, Deli Maatschappij (DM).

Hingga akhir 1890, DSM telah membangun jalur-jalur kereta api yang menghubungkan Medan dengan bandar-bandar pengekspor hasil bumi seperti Labuhan di tepi Sungai Deli, dan Belawan. Dan sebaliknya, juga menghubungkan kota Medan dengan wilayah-wilayah pedalaman penghasil aneka komoditas perkebunan seperti Binjai dan Selesai di Langkat, Deli Tua, ke timur hingga Serdang, Lubuk Pakam dan Perbaungan.

Jalur cabang Lubuk Pakam hingga ke Bangun Purba mulai direalisasikan dengan besluit Pemerintah Kolonial No. 25, tgl. 13 Juli 1901. Berselang tiga tahun masa pembangunan, jalur ini resmi digunakan pada tanggal 10 April 1904.

Jalur terhubung

Jalur Aktif

Medan - Tebing Tinggi

Jalur Nonaktif

• Tidak ada jalur Nonaktif yang terhubung

Daftar stasiun

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas DSM Lubuk Pakam–Bangun Purba
Segmen Serdang–Perbaungan
Diresmikan pada tanggal 7 Februari 1890
oleh Deli Spoorweg Maatschappij
Termasuk dalam Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh
9306 Lubuk Pakam LBP Terletak diantara Lubuk Pakam I, II, Lubuk Pakam, Deli Serdang dengan Sekip, Lubuk Pakam, Deli Serdang km 29+366 lintas MedanTebing TinggiKisaranTanjungbalai
km 0+000 lintas Lubuk Pakam-Bangun Purba
+16,85 m Beroperasi
Segmen Pagar Marbau–Bangun Purba
Diresmikan pada tanggal 10 April 1904
Pagar Marbau Sidoarjo Satu Jati Baru, Pagar Merbau, Deli Serdang km 7+xxx Tidak beroperasi
Tanah Abang (Deli Serdang) Tidak beroperasi
Galang GLG Galang Kota, Galang, Deli Serdang km 17+xxx Tidak beroperasi
Petumbukan Petumbukan, Galang, Deli Serdang km 20+xxx Tidak beroperasi
Segmen Pagar Marbau–Bangun Purba
Ditutup pada 1942
Sialang - Sialang, Bangun Purba, Deli Serdang km 25+xxx Tidak beroperasi
Bangun Purba - Jl. Perintis Kemerdekaan, Bangun Purba Tengah, Bangun Purba, Deli Serdang km 27+900 lintas Lubuk PakamBangun Purba Tidak beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [2]
  • Stasiun nonaktif: [3][4]
  • Pengidentifikasi stasiun: [5]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [6]:106-124


Galeri

Referensi

  1. ^ "Jalur Lubuk Pakam-Bangun Purba • Instagram". www.instagram.com. Diakses tanggal 2023-07-29. 
  2. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  3. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  4. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  5. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  6. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya