Jalan Quba

Jadah Quba, Jalan Quba, Darb al-Sunnah, atau Mamsya Quba merupakan sebuah tempat bersejarah di kota Madinah di Kerajaan Arab Saudi, yang menghubungkan Masjid Nabawi dan Masjid Quba, dengan panjang 3 kilometer dan lebar 300 meter. Jalan ini dikenal sejak zaman Nabi Muhammad ﷺ, ketika Nabi Muhammad SAW mengunjungi masjid Quba setiap hari Sabtu dari Masjid Nabawi. Jalan ini telah mengalami berbagai pengembangan dan perbaikan sebagai bagian dari program Anasah Madinah dari Otoritas Pembangunan Wilayah Madinah, yang diluncurkan oleh Gubernur Wilayah Madinah, Pangeran Faisal bin Salman bin Abdulaziz . [1] [2] [3]

Peran dalam sejarah

Jalan Quba adalah salah satu jalan tertua di Madinah. Ia dikenal karena menghubungkan beberapa markah tanah penting serta bersejarah untuk Islam, yang ada di kota Madinah. Mulai dari Masjid Nabawi, tempat-tempat yang dahulu dilaksanakan salat Idul Fitri di masa kenabian dan masa khalifah, jalan yang pernah dilalui Nabi Muhammad, dan rumah-rumah masyarakat Madinah pada masa Nabi, Masjid Jumat, sampai ke Masjid Quba, masjid pertama yang didirikan dalam sejarah Islam. [1] [4]

Di era baru Saudi

Di zaman dahulu, Jalan Quba merupakan jalan kuno yang melintasi sekumpulan kebun buah-buahan, mulai dari tembok kota di pinggiran Masjid Nabawi hingga ke Masjid Quba. Pada awal era Kerajaan Saudi Arabia, jalan tersebut direhabilitasi dan diaspal dengan spesifikasi yang terbaik, sehingga kemudian meningkatkan aktivitas perdagangan. Toko-toko dan bangunan komersial pun bermunculan di sepanjang jalan ini. Setelah peluncuran proyek Ansanah Madinah, Jalan Quba berubah menjadi tempat pertemuan antara seni dan budaya serta menjadi salah satu titik daya tarik wisata di kota Madinah. Tidak heran di zaman sekarang, jalan Quba dipadati oleh para wisatawan yang sekedar ingin menikmati kenyamanan dan keindahannya.

Pengembangan ini mencakup peningkatan identitas visual dengan membuat jalur pejalan kaki yang aman, penanaman tumbuhan secara intensif, penyatuan fasad toko, serta peningkatan sistem pencahayaan hemat energi dengan teknologi LED. Selain itu, disediakan juga tempat duduk, jalur sepeda dan troli untuk memudahkan mobilitas penyandang disabilitas, serta layanan umum dan komersial. [1] [5]

Referensi

  1. ^ a b c ""جادة قباء".. قصة أشهر شارع تاريخي في المدينة المنورة". العربية (dalam bahasa Arab). 2021-06-24. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 يونيو 2021. Diakses tanggal 2022-04-07.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama ":0" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ hhgmmalmemone3@, سلطان الميموني (المدينة المنورة) (2018-01-20). "مبادرة أمير المدينة «الجريئة» تلغي «ضجيج» شارع قباء". Okaz (dalam bahasa Arabic). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 أبريل 2022. Diakses tanggal 2022-04-07. 
  3. ^ "المؤرخ الفايدي لـ«الرياض»: التاريخ ذاكرتنا ولا دوام لحضارة بلا ماضٍ". Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 يونيو 2019. 
  4. ^ "جادة قباء تحتفظ بتاريخ السيرة العطرة – صحيفة البلاد" (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 فبراير 2021. Diakses tanggal 2022-04-07. 
  5. ^ "ممشى " جادة قباء " يجسّد مفهوم " أنسنة المدن "". Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 نوفمبر 2020. 
Kembali kehalaman sebelumnya