Jaket flak

Prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat menggunakan jaket flak pada masa Perang Vietnam

Jaket flak (flak jacket) atau rompi flak (flak vest) adalah sebuah pakaian pelindung militer. Jaket flak dirancang untuk melindungi pemakainya dari pecahan dari peluru atau senjata berdaya ledak tingggi, seperti meriam anti pesawat (disebut "flak" dalam bahasa Jerman, singkatan dari Fliegerabwehrkanone), granat, sebagian pelet senapan gentel, dan ranjau darat. Jaket flak tidak dirancang untuk aman untuk tembakan peluru langsung dari senapan atau pistol. Namun, jenis jaket flak tertentu dapat menahan tembakan senjata api, tetapi tergantung kondisi jaket, peluru, sudut tembakan dan jarak penembak. Perlindungan terhadap senjata api membutuhkan rompi anti peluru yang memiliki performa berbeda dengan jaket flak, tetapi kadang istilah "jaket flak" secara tidak resmi digunakan juga untuk menyebut rompi anti peluru.

Bahan

Jaket flak awalnya dibuat pada masa Perang Dunia II menggunakan paduan baja yang menggunakan mangan dan dibungkus rompi berbahan nilon balistik (dikembangkan oleh perusahaan DuPont). Karena menggunakan logam, rompi ini memiliki berat sekitar 10 kilogram.[1] Selama Perang Korea dan Perang Vietnam, Amerika Serikat mengembangkan jaket flak yang tidak menggunakan baja dan berbobot lebih ringan.[2] Kemudian, generasi baru dikembangkan pada tahun 1970-an menggunakan serat sintetis Kevlar.[3]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Pike, John E. (7 July 2011). "Body Armor History - A history of soft body armor from medieval times to modern times". GlobalSecurity.org. 
  2. ^ Kortegaard, Bert. "This flak jacket saved a Marine's life". The KOREAN WAR. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 April 2000. 
  3. ^ Selection and Application Guide to Personal Body Armor, NIJ Guide 100–01 (Replaces Selection and Application Guide to Police Body Armor, NIJ Guide 100–98) (PDF), Washington, DC: National Law Enforcement and Corrections Technology Center, National Institute of Justice, U.S. Department of Justice, November 2001, diakses tanggal 30 November 2017 
Kembali kehalaman sebelumnya