Ivan VI dari Rusia
Ivan VI (bahasa Rusia: Иван VI; lahir 23 Agustus [K.J.: 12 Agustus] 1740 – meninggal 16 Juli [K.J.: 5 Juli] 1764), adalah Kaisar Rusia dari Oktober 1740 sampai Desember 1741. Ivan masih berusia dua bulan saat dinobatkan sebagai kaisar, sehingga ibunya ditunjuk sebagai wali kaisar yang memerintah negara atas namanya. Namun sang kaisar muda kemudian digulingkan oleh Yelizaveta, putri Pyotr I, pada tahun 1741. Ivan menghabiskan sisa hidupnya sebagai tahanan dan dibunuh oleh penjaga saat ada upaya untuk membebaskan dirinya. Latar belakangIvan Antonovich lahir di Sankt Peterburg pada 23 Agustus 1740 di penghujung masa kekuasaan Anna, Maharani Rusia yang berkuasa dari tahun 1730 - 1740. Ayahnya adalah Anton Ulrich dari keluarga Brunswick-Lüneburg, sebuah keluarga cabang dari Wangsa Welfen (Guelf), sebuah keluarga bangsawan yang menurunkan banyak penguasa Eropa. Ibunya adalah Anna Leopoldovna. Dari jalur ayah, Anna adalah anggota keluarga Mecklenburg. Meski begitu, Anna Leopoldovna sendiri memiliki darah Wangsa Romanov karena ibunya adalah Yekaterina Ivanovna, putri Tsar Ivan V dan kakak perempuan Maharani Anna.[1] Kaisar RusiaDemi menjaga agar takhta Rusia selalu dikuasai keturunan Ivan V, Maharani Anna mengadopsi Ivan yang merupakan cucu kakaknya itu saat berusia delapan pekan dan menyatakan bahwa dia adalah pewarisnya pada tanggal 5 Oktober 1740. Maharani Anna juga menobatkan kekasihnya, Ernst Johann von Biron, sebagai wali bagi Ivan bila dia naik takhta. Keinginan agar kekasihnya tetap memegang kekuasaan di istana yang mendorong Maharani Anna lebih memilih Ivan yang masih bayi sebagai penerusnya daripada memilih Anna Leopoldovna yang lebih dekat dengan Wangsa Romanov secara silsilah. Maharani Anna Ivanovna mangkat pada 28 Oktober 1740 dan Ivan ditetapkan sebagai Kaisar Rusia yang baru. Namun orang tua Ivan dan kebanyakan bangsawan tidak menerima bila Biron yang bertindak sebagai wali dari kaisar muda, karena dia telah membuat banyak musuh selama kekuasaan Maharani Anna. Biron ditangkap di tempat tidurnya dan kemudian dibuang di Siberia. Ibu Ivan, Anna Leopoldovna, ditetapkan sebagai wali kaisar, meski sebenarnya Andrei Osterman, menteri luar negeri Rusia, yang memegang kendali pemerintahan. PenggulinganMasa Ivan menjadi kaisar hanya berlangsung sampai akhir tahun 1741 karena kudeta yang dilancarkan Yelizaveta, putri dari Kaisar Pyotr I. Pyotr sendiri adalah adik dari Tsar Ivan V. Ivan digulingkan dan ditahan di Benteng Dünamünde. Pada Juni 1744, Ivan dikirim ke Kholmogory di Laut Putih, terpisah dari keluarganya. Dia ditahan selama dua belas tahun dan kemudian dipindahkan secara rahasia di Shlisselburg. Para penjaga sendiri bahkan tidak diberitahu mengenai jati diri Ivan yang sebenarnya. Pada masa pemerintahan Yelizaveta, semua berkas, koin, dan segala pengumuman yang menyebutkan nama Ivan dimusnahkan. Keadaan Ivan cukup membaik saat masa kekuasaan Kaisar Pyotr III yang bersimpati dengannya. KematianKeadaan Ivan kembali memburuk saat Pyotr digulingkan dari takhta dan Yekaterina II naik takhta sebagai maharani. Perintah baru diberikan kepada penjaga untuk memborgol dan bahkan mencambuknya. Dalam keadaan apapun, dia tidak diperkenankan untuk dikirim kepada siapapun juga tanpa persetujuan tertulis dari Yekaterina.[2] Dalam keadaan seperti ini, Ivan mengalami gangguan mental, meski tidak sepenuhnya gila. Meski begitu, Ivan mengetahui asal-usulnya dan menyebut dirinya sendiri sebagai Gosudar (penguasa). Perintah diberikan agar dia tidak mendapat pendidikan. Namun Vasily Mirovich, letnan dari Resimen Smolensk mengetahui jati diri Ivan dan berusaha membebaskannya, untuk kemudian hendak diangkat menjadi kaisar. Namun saat serangan di benteng dilakukan untuk membebaskan Ivan, salah seorang penjaga bermarga Chekin segera membunuh Ivan sesuai dengan perintah rahasia yang telah diberikan kepada para penjaga. Mirovich kemudian ditahan dan dihukum mati segera setelahnya. Kematian Ivan mengamankan kedudukan Yekaterina di takhta. Saudara-saudara Ivan yang lahir pada masa tahanan dibebaskan atas permintaan bibi Ivan dari pihak ayah, Juliane Marie, Permaisuri Denmark, pada 30 Juni 1780. Mereka kemudian hidup dalam perlindungan Juliane dan mendapat dukungan keuangan dari Yekaterina.[3] Referensi
Daftar pustaka
|