Isi bocoran kawat diplomatik Amerika Serikat (Australia)Isi bocoran kawat diplomatik Amerika Serikat menjelaskan Australia dan subjek-subjek terkaitnya secara ekstensif. Kebocoran yang dimulai tanggal 28 November 2010 ini terjadi setelah situs WikiLeaks — organisasi media baru nirlaba internasional yang menerbitkan kiriman dokumen-dokumen rahasia dari berbagai sumber berita dan bocoran berita anonim — mulai menerbitkan dokumen rahasia dengan korespondensi yang terperinci — kawat diplomatik — antara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan perwakilan diplomatiknya di seluruh dunia. WikiLeaks membocorkan dokumen ini setiap hari sejak tanggal pertama rilisnya. Hubungan Australia–CinaDalam sebuah pertemuan bulan Maret 2009, Kevin Rudd, Perdana Menteri Australia, menyarankan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton agar bersikap siaga terhadap Cina "jika semuanya tidak sesuai harapan".[1] Taiwan dan TibetDi pertemuan itu pula, Rudd memberitahu Clinton bahwa Cina "paranoid" terhadap Taiwan dan Tibet, menyebut pemimpin Cina "subrasional dan sangat emosional" saat menanggapi Taiwan, dan menyatakan bahwa tujuan rencananya adalah pembentukan "Asia-Pacific Community" demi melemahkan kekuatan Cina di kawasan itu dan membatasi dominasinya di institusi diplomatik regional.[1] Kontroversi poiltikSenator Australia Don Farrell, seorang penengah faksi sayap kanan asal Australia Selatan, percaya bahwa Julia Gillard, Perdana Menteri Australia 2010-2013, mengejar jabatan perdana menteri setahun sebelum dukungan pribadi Rudd untuk pemilihannya dibatalkan.[2] Perang AfghanistanRudd sangat kritis terhadap sekutu Eropa Australia di kampanye Afghanistan. Ia menuduh mereka "tidak punya strategi bersama untuk memenangkan perang atau memenangkan perdamaian" dan menyebut kontribusi Prancis dan Jerman dalam memerangi Taliban sebagai "festival tarian rakyat".[3] Sebuah kawat tertanggal Oktober 2008 mencantumkan bahwa Rudd pernah memberitahu rombongan anggota kongres A.S. di Australia bahwa "lembaga keamanan nasional di Australia sangat pesimis terhadap nasib jangka panjang Afghanistan".[4] Perwakilan khusus Australia di Afghanistan dan Pakistan, Ric Smith (mantan sekretaris Departemen Pertahanan Australia) menggambarkan misi di Afghanistan dan pemerintah Afghanistan sebagai "bangku reyot berkaki tiga". Pada Desember 2009, Smith mempertanyakan apa yang bisa diselesaikan Kepolisian Federal Australia setelah dihadapkan dengan kekacauan di Kepolisian Nasional Afghanistan.[5] Pejabat Australia yang menjadi sumber bagi kedutaan A.S. menyebutkan adanya pertentangan antara pejabat dan menteri tentang "tidak adanya kemajuan dari mereka".[3] Hubungan Amerika Serikat–AustraliaSenator Australia Mark Arbib (Partai Buruh Australia) secara rutin membina kontak dengan dan bertindak sebagai sumber 'terlindungi' dan kontak rahasia untuk pemerintah Amerika Serikat. Ia menyediakan informasi dari dalam dan mengomentari aktivitas pemerintah dan Partai Buruh kepada pejabat Kedutaan Besar Amerika Serikat di Canberra.[6][7][8] Penilaian pemerintahan RuddBerikut adalah penilaian 12 bulan pertama masa pemerintahan Rudd pada Desember 2008 oleh Robert McCallum, Jr., Duta Besar Amerika Serikat untuk Australia:
Pada bulan November 2009, kedutaan A.S. menerbitkan penilaian lain bahwa:
Referensi
Pranala luar
|