InterContinental Hotels & Resorts
InterContinental Hotels & Resorts adalah sebuah merek hotel mewah yang dibuat pada tahun 1946 oleh pendiri Pan American World Airways, Juan Trippe.[1] Merek ini telah menjadi bagian dari InterContinental Hotels Group yang berbasis di Britania Raya sejak tahun 1998.[1] Pada Januari 2023, telah terdapat 208 hotel InterContinental di seluruh dunia, dengan 70.287 kamar.[2] SejarahPada tahun 1945, Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt dan pendiri maskapai Pan American World Airways (Pan Am), Juan Trippe, mendiskusikan rencana pembangunan hotel-hotel mewah di Amerika Latin yang dapat menarik perhatian turis asing dan membawa perkembangan ke daerah tersebut. Rencana ini juga digarap agar pegawai dan tamu Pan Am dapat memiliki pilihan akomodasi nyaman di daerah tersebut.[3] Pada tanggal 4 April 1946, Pan Am mendirikan International Hotels Corporation sebagai cabang usaha perhotelan mereka. Setahun kemudian, nama tersebut diganti menjadi Intercontinental Hotels Corporation, karena dianggap lebih cocok untuk rencana perluasan perusahaan hingga mencapai seluruh dunia.[4] Setelah beberapa tahun melakukan survei, pada tanggal 1 Mei 1949, Intercontinental mendapatkan kontrak pengelolaan hotel pertama mereka, yakni Grande Hotel di Belém.[5] Empat tahun kemudian, mereka meresmikan empat hotel yang dari awal dibangun sebagai gerai Intercontinental, yakni Hotel Victoria Plaza di Montevideo, Hotel Tamanaco di Caracas, Hotel del Lago di Maracaibo, dan Hotel Tequendama di Bogotá. Keempat hotel didesain oleh Holabird, Root & Burgee asal Chicago. Per tahun 1958, Intercontinental mengelola 16 hotel di daerah Amerika Latin dan Karibia.[4] Pada tahun 1961, Intercontinental membuka properti mereka di Timur Tengah, yakni Phoenicia Intercontinental Hotel di Beirut. Tahun berikutnya, mereka berekspansi menuju Afrika (Ducor Palace Hotel di Monrovia),[6] Asia (Hotel Indonesia di Jakarta),[7] dan Oseania (The Southern Cross di Melbourne).[8] Pada tahun 1963, mereka membuka hotel-hotel Eropa pertama mereka di Dublin, Cork, dan Limerick.[9] Pembukaan Hotel Esplanade di Zagreb pada tahun 1964 menjadikan Intercontinental sebagai perusahaan perhotelan Amerika pertama yang mengelola hotel di Eropa Timur. Tahun-tahun berikutnya, mereka menjadi satu-satunya perusahaan perhotelan Barat yang dapat melintasi Tirai Besi, dengan pembukaan hotel di Budapest, Bukares, Praha, dan Warsawa.[4] Terkait dengan desain hotel, Intercontinental menggunakan konsep perpaduan arsitektur mid-century modern khas Amerika Serikat dengan ciri khas budaya lokal.[3] Pada tahun 1966, Pan Am resmi mengganti nama perusahaan menjadi Inter-Continental Hotels (dengan tanda hubung).[10] Pada tahun 1972, Inter-Continental membuka hotel pertama mereka di Amerika Serikat, yakni Mark Hopkins Hotel di San Francisco.[11] Dikarenakan kerugian besar yang mereka alami, Pan Am memutuskan untuk menjual Inter-Continental ke Grand Metropolitan seharga $500 juta pada tanggal 19 Agustus 1981.[12] Pemilik baru tersebut kemudian menggabungkan 17 hotel yang mereka kelola menjadi bagian dari Inter-Continental.[13] Antara tahun 1982 dan 1991, Inter-Continental sempat memiiki usaha kerja sama dengan Scanticon International asal Denmark untuk mendirikan beberapa hotel di daerah Princeton, Minneapolis, dan Denver.[14] Pada tanggal 1 Oktober 1988, Grand Metropolitan menjual Inter-Continental ke Seibu Saison Group asal Jepang seharga $2,27 miliar.[15] Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 20 Februari 1998, Saison Group menjual Inter-Continental ke Bass PLC asal Britania Raya seharga $2,9 miliar.[16] Hal ini menempatkan Inter-Continental dalam satu wadah bersama dengan jaringan-jaringan hotel Holiday Inn, Crowne Plaza, dan Staybridge Suites. Inter-Continental sebelumnya memiliki usaha hotel menengah bernama Forum Hotels,[17] namun merek ini dihapuskan karena dianggap bersaing dengan pasar Holiday Inn. Pada tahun 2001, Bass sempat berganti nama menjadi Six Continents,[18] namun hal ini hanya bertahan selama dua tahun sebelum mereka berganti nama lagi menjadi InterContinental Hotels Group, mengikuti merek usaha hotel terbesar mereka,[19] setelah mereka memutuskan untuk melepaskan usaha pembuatan bir demi memfokuskan diri pada usaha perhotelan.[20] Di saat yang sama, Inter-Continental resmi menghilangkan tanda hubung di nama mereka menjadi InterContinental. Pranala luarReferensi
|