Insiden Teluk Oman Juni 2019
Insiden Teluk Oman merupakan peristiwa yang terjadi atas dua kapal tanker pembawa minyak di perairan Teluk Oman. Kedua kapal tanker yang dikabarkan merupakan milik perusahaan Norwegia tersebut dilaporkan terkena serangan torpedo dan satunya lagi terbakar pada Kamis, 13 Juni 2019.[7] Salah satu kapal tanker itu membawa minyak dengan tujuan Jepang. Penyerangan itu terjadi tepat saat Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan mengakhiri kunjungannya ke Teheran untuk meredakan ketegangan antara Iran dan AS. Akibat kejadian ini, harga minyak mentah jenis Brent yang menjadi patokan pasar Asia dan Eropa, naik 4 persen menjadi USD 62 dolar per barel. Hal ini sekaligus menunjukkan kepada dunia pengaruh kawasan tersebut terhadap suplai energi dunia, dimana sekitar sepertiga minyak bumi dikirimkan melalui Teluk Oman. Sebelum kejadian ini pada 12 Mei 2019 atau sebulan sebelumnya dua kapal tanker minyak milik Arab Saudi mengalami kerusakan signifikan dalam insiden sabotase di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA). Menurut Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih dua dari kapal tanker minyaknya menjadi target serangan sabotase di lepas pantai Fujairah, satu kapal tanker sedang dalam perjalanan ke kerajaan itu untuk memuat minyak mentah yang akan dikirim ke AS. Tidak ada korban jiwa dan tidak ada minyak yang tumpah, tetapi insiden itu menyebabkan kerusakan signifikan pada kedua kapal.[8] Akibat insiden ini ketegangan antara Amerika dan Iran makin memanas. Amerika secara terang-terangan menuding Iran sebagai pelaku dibalik serangan atas kapal-kapal tanker pengangkut minyak di Teluk Oman. Insiden ini kemudian menimbulkan ketegangan di antara negara teluk, termasuk munculnya saling tuduh siapa yang bertanggungjawab atas kejadian ini. Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Attack of MT Kokuka Courageous and MT Front Altair (2019-06-13).
|