Insiden MayerlingInsiden Mayerling adalah serangkaian peristiwa menjelang pembunuhan-bunuh diri Rudolf, Putra Mahkota Austria (21 Agustus 1858 – 30 Januari 1889) dan kekasihnya, Baroness Mary Vetsera (19 Maret 1871 – 30 Januari 1889). Rudolf, yang menikahi Putri Stéphanie dari Belgia, adalah anak semata wayang dari Kaisar Franz Joseph dan Permaisuri Elisabeth, dan pewaris takhta dari Kekaisaran Austria-Hungaria. Gundik Rudolf adalah putri dari Baron Albin Vetsera, seorang diplomat dari istana Austria. Jasad-jasad Adipati Agung yang berusia 30 tahun dan baroness yang berusia 17 tahun tersebut ditemukan di tempat perburuan kekaisaran di Mayerling, Hutan Wina, 266 kilometer (165 mi) dari barat daya ibukota, pada pagi 30 Januari 1889.[1] Kematian putra mahkota tersebut memiliki dampak besar bagi sejarah pada abad kesembilan belas. Peristiwa tersebut memiliki dampak besar terhadap hubungan rumah tangga dari pasangan kekaisaran tersebut dan mengusik keamanan dalam garis langsung suksesi dinasti Habsburg. Karena Rudolf tak memiliki putra, suksesi akan diteruskan kepada saudara Franz Joseph, Haryapatih Karl Ludwig, dan putra sulungnya, Haryapatih Franz Ferdinand.[1] Ketidakstabilan tersebut membahayakan rekonsiliasi antara faksi-faksi Austria dan Hungaria dari kekaisaran tersebut, yang berujung pada pembunuhan Franz Ferdinand dan istrinya Sophie oleh Gavrilo Princip, seorang nasionalis Yugoslavia dan berdarah Serbia, di Sarajevo pada Juni 1914, dan gesekan berkelanjutan pada Perang Dunia Pertama.[2] Referensi
Bacaan tambahan
|