ImunosupresiImunosupresif berhubungan dengan penekanan kerja sistem imun.[1][2][3][4] Obat dan terapi imunosupresif mampu menghambat proses pembentukan limfosit di dalam tubuh.[2][3] Meskipun telah dimanfaatkan dalam pengobatan, obat dan terapi imunosupresif memiliki efek samping bagi kesehatan.[3] ManfaatObat dan terapi imunosupresif banyak dimanfaatkan pada operasi transplantasi organ.[2][3] Obat dan terapi imunosupresif akan mampu menekan kerja sistem imun sehingga penolakan tubuh terhadap organ yang baru akan dapat ditekan.[2][3] Radang usus besar dapat diobati dengan menggunakan obat imunosupresif kortikosteroid dan sitotoksik.[4] Kortikosteroid telah bertahun-tahun digunakan untuk mengontrol perkembangan penyakit tersebut, sedangkan sitotoksik juga dimanfaatkan pada pasien penyakit Crohn yang mengalami fistula.[4] Dampak negatifObat imunosupresif dapat meningkatkan risiko infeksi oleh bakteri, virus, dan jamur.[3] Kelas obat imunosupresif yang baru, siklosporin, dapat memberikan efek samping berupa keracunan pada sel saraf, keracunan pada ginjal, keracunan pada hati, dan hiperkalemia.[3] Untuk mengamati dampak-dampak yang ditimbulkan agar dapat dievaluasi lebih lanjut, pemakaian obat dan terapi imunosupresif harus terus diawasi.[2] Referensi
|