Imperial Chemical Industries
Imperial Chemical Industries (ICI) dulu adalah sebuah produsen bahan kimia asal Britania Raya. Selama sebagian besar sejarahnya, perusahaan ini merupakan produsen bahan kimia terbesar di Britania Raya.[1] Perusahaan ini dibentuk pada tahun 1926 melalui penggabungan antara empat produsen bahan kimia asal Britania Raya. Perusahaan ini dulu berkantor pusat di Millbank, London. ICI dulu merupakan salah satu komponen dari indeks FT 30 dan kemudian FTSE 100. ICI dulu memproduksi bahan kimia umum, plastik, cat, farmasi, dan produk khusus, seperti bahan baku makanan, polimer khusus, bahan baku elektronik, parfum, dan bumbu. Pada tahun 2008, perusahaan ini diakuisisi oleh AkzoNobel.[2] Sebagian dari ICI kemudian dijual ke Henkel dan sisanya diintegrasikan ke dalam unit-unit AkzoNobel.[3] SejarahPengembangan (1926–1944)Perusahaan ini didirikan pada bulan Desember 1926 melalui penggabungan antara Brunner Mond, Nobel Explosives, United Alkali Company, dan British Dyestuffs Corporation.[4] Pada tahun 1928, perusahaan ini mendirikan kantor pusat di Millbank, London.[4] Bersaing dengan DuPont dan IG Farben, perusahaan ini memproduksi bahan kimia, peledak, pupuk, insektisida, bahan pewarna, logam non-ferro, dan cat.[4] Pada tahun pertamanya, perusahaan ini berhasil mencatatkan pendapatan sebesar £27 juta.[4] Pada dekade 1920-an dan 1930-an, perusahaan ini memainkan peran penting dalam pengembangan sejumlah bahan kimia baru, seperti pewarna ftalosianin (1929), plastik akrilik Perspex (1932),[4] cat Dulux (1932, dikembangkan bersama DuPont),[4] polietilen (1937),[4] dan serat polietilen tereftalat yang dikenal sebagai Terylene (1941).[4] Pada tahun 1940, ICI mendirikan British Nylon Spinners sebagai sebuah joint venture dengan Courtaulds.[5][6] ICI juga memiliki bisnis sepeda motor Sunbeam, yang dulu merupakan bagian dari Nobel Industries, dan tetap memproduksi sepeda motor hingga tahun 1937.[7] Selama Perang Dunia II, ICI terlibat dalam program senjata nuklir Britania Raya yang diberi kode Tube Alloys.[8] Inovasi (1945–1990)Pada dekade 1940-an dan 1950-an, perusahaan ini mendirikan bisnis farmasi dan mengembangkan sejumlah produk penting, seperti Paludrine (1940-an, sebuah obat anti-malaria),[4] halotan (1951, sebuah agen anestesi inhalasi), propofol (1977, sebuah agen anestesi intravena.[9] Inderal (1965, sebuah penyekat beta),[4] tamoksifen (1978, sebuah obat yang kerap digunakan untuk mengobati kanker payudara),[10] dan PEEK (1979, sebuah termoplastik berperforma tinggi).[4] Pada tahun 1957, ICI membentuk ICI Pharmaceuticals. Pada dekade 1950-an, ICI mengembangkan Crimplene, sebuah benang poliester tebal yang digunakan untuk membuat kain dengan nama yang sama. Pakaian berbahan Crimplene berat, tahan kerut, dan dapat mempertahankan bentuknya dengan baik. Perancang mode asal California, Edith Flagg menjadi yang pertama untuk mengimpor kain tersebut dari Britania Raya ke Amerika Serikat. Selama dua tahun pertama, ICI memberi dana iklan yang cukup besar kepada Flagg untuk dapat mempopulerkan kain tersebut di seantero Amerika. Pada tahun 1960, Paul Chambers menjadi chairman ICI pertama yang berasal dari luar perusahaan.[11] Chambers kemudian mempekerjakan McKinsey untuk membantunya mereorganisasi perusahaan ini.[11] Pada masa kepemimpinannya, ekspor ICI meningkat dua kali lipat, namun reputasinya rusak akibat gagalnya tawaran pengambilalihan untuk Courtaulds pada tahun 1961–62.[11] Pada tahun 1962, ICI mengembangkan herbisida kontroversial, paraquat. Pada tanggal 1 Agustus 1962, bisnis ICI di Burma dinasionalisasi akibat adanya kudeta militer di sana.[12] Pada tahun 1964, ICI mengakuisisi British Nylon Spinners (BNS), yang didirikan bersama Courtaulds pada tahun 1940. ICI melepas 37,5% saham Courtaulds dan membayar £2 juta per tahun ke Courtaulds selama lima tahun, "untuk membiayai pengembangan Courtaulds di bidang nilon." Sebagai gantinya, Courtaulds menyerahkan 50% saham BNS ke ICI.[13] BNS kemudian digabung ke dalam bisnis poliester ICI, yakni ICI Fibres. Akuisisi tersebut meliputi pabrik BNS di Pontypool, Gloucester, dan Doncaster, serta pusat riset dan pengembangan di Pontypool. Pestisida yang dikembangkan oleh ICI meliputi Gramoxone (1962, sebuah herbisida),[4] insektisida pirimifos-metil pada tahun 1967 dan pirimikarb pada tahun 1970, brodifakum (sebuah rodentisida) dikembangkan pada tahun 1974. Pada akhir dekade 1970-an, ICI terlibat dalam pengembangan awal insektisida piretroid sintetis, seperti sialotrin-lambda. Peter Allen kemudian menjabat sebagai chairman ICI mulai tahun 1968 hingga 1971.[14] Ia pun memimpin pembelian Viyella.[14] Laba ICI pun menurun selama kepemimpinannya.[14] Pada masa kepemimpinannya juga, ICI membentuk anak usaha bernama Cleveland Potash Ltd untuk membangun Tambang Boulby di Redcar dan Cleveland, North Yorkshire. Poros pertama digali pada tahun 1968, dan mulai berproduksi penuh pada tahun 1976. ICI memiliki tambang tersebut bersama Anglo American, dan kemudian bersama De Beers, sebelum akhirnya diserahkan ke Israel Chemicals Ltd pada tahun 2002. Jack Callard kemudian menjabat sebagai chairman mulai tahun 1971 hingga 1975.[15] Ia berhasil menggandakan laba perusahaan ini mulai tahun 1972 hingga 1974, dan menjadikan ICI sebagai eksportir terbesar di Britania Raya.[15] Pada tahun 1971, perusahaan ini mengakuisisi Atlas Chemical Industries Inc.[4] Pada tahun 1977, ICI memisahkan Imperial Metal Industries.[16] Mulai tahun 1982 hingga 1987, perusahaan ini dipimpin oleh John Harvey-Jones.[17] Di bawah kepemimpinannya, perusahaan ini mengakuisisi Beatrice Chemical Division pada tahun 1985, dan Glidden Coatings & Resins, sebuah produsen cat, pada tahun 1986.[18] Reorganisasi (1991–2007)Pada tahun 1991, ICI menjual bisnis pertanian dan perdagangan dari BritAg dan Scottish Agricultural Industries ke Norsk Hydro,[19] serta melawan tawaran pengambilalihan paksa dari Hanson, yang telah memegang 2,8% saham perusahaan ini.[20] Perusahaan ini juga mendivestasi bisnis produksi soda abunya ke Brunner Mond, sehingga mengakhiri bisnis yang telah dijalankan sejak perusahaan ini berdiri, karena bisnis tersebut diwariskan oleh Brunner, Mond & Co. Ltd. Pada tahun 1992, perusahaan ini menjual bisnis nilonnya ke DuPont.[21] Pada tahun 1993, perusahaan ini memisahkan bisnis farmasi, agrokimia, bahan kimia khusus, bibit, dan produk biologinya ke Zeneca.[22] Zeneca kemudian bergabung dengan Astra AB untuk membentuk AstraZeneca.[23] Charles Miller Smith lalu ditunjuk sebagai CEO ICI pada tahun 1994, setelah sebelumnya menjabat sebagai direktur di Unilever. Tidak lama kemudian, perusahaan ini mengakuisisi sejumlah bisnis Unilever agar dapat menjauh dari bisnis bahan kimia komoditas. Pada tahun 1995, ICI mengakuisisi produsen cat asal Amerika, Grow Group.[24] Pada tahun 1997, ICI mengakuisisi National Starch & Chemical, Quest International, Unichema, dan Crosfield, bisnis bahan kimia khusus dari Unilever dengan harga $8 milyar.[25] Akuisisi tersebut merupakan bagian dari strategi ICI untuk menjauh dari bisnis bahan kimia curah siklikal, serta agar dapat meraih pertumbuhan dan laba yang lebih tinggi.[4] Perusahaan ini kemudian juga membeli Rutz & Huber, sebuah produsen cat asal Swiss.[26] Karena berutang sebanyak £4 milyar untuk mendanai akuisisi tersebut, perusahaan ini pun harus menjual bisnis bahan kimia curah, serta anak usahanya di Australia, ICI Australia, dengan harga £1 milyar pada tahun 1997.[27] ICI juga menjual bisnis bahan kimia poliesternya ke DuPont dengan harga $3 milyar pada tahun yang sama.[28] Referensi
Bacaan lebih lanjut
|