Iman Usman
Muhamad Iman Usman, S.Sos., M.A., Ed.M. (lahir 21 Desember 1991[2]) adalah seorang pengusaha, penulis, produser film, sutradara, investor dan pembicara publik.[3] Ia juga dikenal sebagai Duta Muda ASEAN untuk Indonesia[4] dan pendiri Indonesian Future Leaders, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada pemberdayaan pemuda di Indonesia.[5] Saat ini, ia aktif memimpin perusahan startup di bidang pendidikan dan teknologi, Ruangguru. Riwayat HidupMasa MudaMuhammad Iman Usman lahir di Padang, Sumatera Barat pada tanggal 21 Desember 1991. Iman merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara. Jiwa sosial Iman sudah tumbuh sejak ia berumur 10 tahun, ketika hatinya terpanggil untuk membuka perpustakaan kecil di depan rumahnya. Tidak hanya itu, ia juga berinisiatif untuk mengajar pelajaran bagi anak-anak sekolah yang tinggal di lingkungannya. Iman melakukan hal ini karena merasa banyak anak-anak yang tidak seberuntung dirinya, yakni mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas[6] PendidikanSaat menempuh pendidikan SMA, Iman aktif dalam organisasi Forum Anak Daerah Sumatera Barat, mengkampanyekan dan mempromosikan hak-hak anak, khususnya hak partisipasi anak.[7][8] Semasa sekolah, Iman juga dikenal sebagai siswa berprestasi dan kerap kali mewakili sekolahnya dan Indonesia untuk berbagai kompetisi di berbagai negara, seperti Cina, Singapura, dan Malaysia. Iman juga sempat mengikuti program pertukaran pelajar AFS-Jenesys ke Jepang pada tahun 2007. Iman lulus dari SMA Negeri 1 Padang sebagai peraih nilai UN tertinggi di bidang IPS di kota Padang dan meraih penghargaan Siswa Berprestasi Utama Provinsi Sumatera Barat tahun 2008. Setamat SMA di Padang, Iman melanjutkan pendidikannya ke FISIP Universitas Indonesia jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Selama masa kuliahnya, Iman dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dan berprestasi. Semasa kuliah, Iman didapuk menjadi Penasehat Muda untuk United Nations Population Fund Indonesia dan Duta Muda ASEAN Indonesia oleh Kementerian Luar Negeri RI. Sejumlah penghargaan di bidang akademis dan non-akademis berhasil ia raih, termasuk penghargaan Mahasiswa Berprestasi Utama I Universitas Indonesia 2012,[9][10] dan pada bulan Juli pada tahun yang sama ia juga menyabet gelar Mahasiswa Berprestasi Utama I Tingkat Nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI setelah mengalahkan mahasiswa berprestasi lainnya dari seluruh universitas di Indonesia.[11][12] Usai menamatkan gelar sarjananya dari Universitas Indonesia, pada tahun 2013, Iman melanjutkan studi pascasarjana di Teachers College of Columbia University, di New York, Amerika Serikat, dengan beasiswa penuh. Iman menamatkan studinya hanya dalam waktu 1 tahun dan lulus dengan IPK, 3.90[13] dan bergelarkan Master of Arts dalam International Education Development. Lalu, pada tahun 2020, Iman memutuskan untuk kembali bersekolah ke Amerika Serikat dan mengambil S2 keduanya di Harvard Graduate School of Education. Selama di sana Iman juga terdaftar mengikuti kelas di Massachusetts Institute of Technology dan terpilih menjadi Adrian Cheng Fellow dari Harvard Kennedy School. Setamatnya dari program tersebut, Iman meraih gelar Master of Education in Specialized Studies Program konsentrasi Education Leadership. Kiprah & BisnisSebelum mendirikan Ruangguru, Iman dikenal sebagai salah satu key opinion leader dalam pengembangan kapasitas pemuda. Pada Tahun 2009, bersama 6 pemuda Indonesia lainnya, Iman mendirikan Indonesian Future Leaders, sebuah organisasi pemuda yang bergerak di bidang pemberdayaan anak muda untuk perubahan sosial. Iman juga mendirikan Parlemen Muda Indonesia, yakni wadah pendidikan parlementer dan politik bagi anak muda di Indonesia.[14][15] Di tahun 2013, selama studinya di Teachers College of Columbia University, Iman juga aktif bekerja sebagai Perwakilan Amerika Serikat untuk Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Internasional.[16][17] Sejak tahun 2014 hingga saat ini, Iman menjabat sebagai Board Member YCAB Internasional dan dipercayai untuk mengawasi serta memantau program pendidikan yayasan tersebut. Minatnya dalam dunia edukasi memotivasi Iman untuk berkontribusi langsung dalam mentransformasi pendidikan di Indonesia. Seusai studi pascasarjanya di Teacher College of Columbia University, pada tahun 2014, Iman bersama Belva Delvara mulai merintis Ruangguru. Ia sempat menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO). Lalu pada 2016, posisinya berubah menjadi Chief of Product and Partnership dn sejak tahun 2020, Iman telah menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) sekaligus Co-Founder Ruangguru. Saat ini, ia mengawasi dan memimpin seluruh operasi perusahaan, termasuk: pertumbuhan & pemasaran, pengembangan produk, kemitraan strategis, hubungan pemerintah, dan ekspansi internasional. Hari ini, Ruangguru merupakan penyedia pendidikan berbasis teknologi terbesar di Asia Tenggara yang melayani lebih dari 40 juta siswa, 300.000 guru, dengan 5.000 karyawan di seluruh Asia Tenggara. Tidak hanya itu, Ruangguru telah memberi dampak positif kepada kehidupan jutaan siswa melalui beragam produk dan layanan yang ditawarkan, diantaranya: video pembelajaran berbasis langganan (kelas 1 SD hingga 3 SMA), marketplace les privat, bimbingan belajar offline dan platform upskilling dan reskilling bagi profesional, pelatihan perusahaan.[18] Selain kegiatan bisnisnya di Ruangguru, pada tahun 2018, Iman juga mengawasi Yayasan Ruangguru yang mengelola hibah dan pendanaan multi juta dolar untuk meningkatkan kualitas guru, kemampuan kerja, dan akses ke pembelajaran.[19] Juga, pada tahun 2019, Iman Usman juga sempat menjabat sebagai Independent Commissioner di Bali United FC (juara Liga 1 Indonesia).[20] Pada tahun 2023, Iman menjadi Produser pada Film Budi Pekerti yang disutradari oleh Wregas Bhanuteja, dan berhasil memperoleh 17 nominasi pada Festival Film Indonesia 2023 (termasuk penghargaan Film Terbaik) dan penghargaan Best International Feature Film pada Santa Barbara International Film 2024. PenghargaanDi usianya yang masih muda, Iman telah menerima banyak penghargaan atas kontribusinya dalam berbagai organisasi dan gerakan.Pada Tahun 2008, berkat perannya dalam mengampanyekan hak anak, Iman dianugerahi Indonesian Young Leader Award oleh Presiden RI dan UNICEF Indonesia[21][22], serta penghargaan Mondialogo Junior Ambassador dari Daimler dan UNESCO di Beijing, Cina.[23] Pada tahun 2009, Iman terpilih sebagai salah satu dari 10 anak di dunia penerima penghargaan World Youth Achiever Recognition oleh Friendship Ambassador Foundation Amerika Serikat dan terpilih sebagai Penasehat Remaja United Nations Population Fund Indonesia. Prestasi Iman lainnya juga terukir pada tahun 2010 saat terpilih menjadi Duta Muda ASEAN dan mewakili Indonesia di G-20 Summit di Toronto, Kanada. Dalam kesempatan itu, ia berpidato di depan Youth Assembly PBB.[24] Prestasi lainnya yang ia capai di tahun 2010 adalah memenangkan British Council’s Global Changemaker.[25] Disamping itu, ia juga terpilih sebagai penerima penghargaan Microsoft Bloggership 2011, yaitu penghargaan yang diberikan oleh Microsoft setiap tahunnya untuk blogger muda yang berpikiran maju dan terbuka, serta peduli pada isu-isu edukasi serta pemanfaatan teknologi untuk peningkatan kualitas SDM dan pemberdayaan warga.[26] Di tahun yang sama, Iman juga dianugerahi penghargaan Global Teen Award di New York, ASEAN Youth Changemaker Award di Singapura, United Nations Youth Assembly Recognition on Humanitarian Development di New York, serta nominasi Kick Andy Heroes.[25] Di tahun 2015, UNICEF dan Tsinghua University mengundangnya untuk memberikan kuliah di Beijing dan menobatkannya sebagai Young Innovator to Watch.[27] Di tahun 2016, ia ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk duduk di Panel Pemuda Komisi Pendidikan (Youth Panel of The Education Commission), bersama dengan Peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai.[28] Di tahun 2017, Iman berhasil masuk ke dalam daftar Forbes Asia 30 under 30 for consumer technology[29] dan Ernst & Young Entrepreneur of the Year Kategori Emerging Entrepreneur di tahun 2019.[30] Baru-baru ini, Iman juga dinobatkan sebagai One Young World Entrepreneur of the Year 2020 dan memperolah Social Impact Award dari Credit Suisse & Tatler Magazine 2020.[31] Beberapa penghargaan lainnya yang pernah Iman terima (berdasarkan urutan kronologis):
Karya tulisPada tahun 2019, Iman merilis bukunya yang berjudul 'Masih Belajar', mengisahkan tentang perjalanan hidupnya dari kecil hingga sekarang. Buku ini memperoleh penghargaan Google’s Choice Book of The Year 2019. Sejauh ini, berbagai liputan mengenai karya dan prestasi Iman telah ditampilkan oleh CNN, BBC, Euro News, Forbes, dan Bloomberg Businessweek. Program Beasiswa & MentorshipPada akhir tahun 2018 lalu, Iman menginisiasi sebuah program beasiswa yang kini dikenal sebagai “Beasiswa Iman Usman” untuk merayakan ulang tahunnya, dimana ia menyisihkan sebagian dana pribadinya sekaligus membuka kesempatan bagi siapapun yang ingin berkontribusi. Untuk angkatan pertama beasiswa tersebut, programnya mampu mengakomodasi 17 pelajar. Pada akhir tahun 2019, ia pun menginisiasi hal yang sama hingga terpilih 20 orang sebagai penerima beasiswa dan mentorship programnya. Program ini adalah cara Iman untuk berterima kasih dan berkontribusi terhadap masyarakat khususnya dengan pemberdayaan pelajar dan mahasiswa. Kegiatan Sukarelawan
Aktivitas Lainnya
Referensi
Pranala luar
|