IgapóIgapó (pengucapan bahasa Portugis: [igaˈpɔ], dari bahasa Tupi kuno: "hutan akar") adalah julukan yang digunakan di Brasil untuk menyebut hutan yang tergenang air hitam di bioma Amazon. Hutan-hutan ini dan hutan rawa serupa digenangi air tawar pada musim-musim tertentu. Hutan ini banyak ditemui di sepanjang hilir sungai dan di sekitar danau air tawar. Hutan rawa air tawar ditemukan di berbagai zona iklim, dari boreal, beriklim sedang dan subtropis hingga tropis. Di Lembah Amazon Brasil, hutan arung musiman dikenal sebagai várzea, yang mirip dengan igapó dalam banyak hal; perbedaan utama antara kedua habitat tersebut adalah pada jenis air yang membanjiri hutan.[1] Igapó terutama dicirikan oleh genangan musiman yang disebabkan oleh curah hujan yang melimpah; di beberapa daerah, pohon dapat terendam hingga 6 bulan dalam setahun.[2] Ekosistem ini relatif terbuka dan memiliki tutupan kanopi lebih dari 30% dengan tinggi kanopi rata-rata berkisar antara 20–25 m; pohon bisa tumbuh hingga mencapai 33–36 m. Komposisi pohon meliputi campuran beragam jenis daun dan musim. Pertumbuhan komunitas pohon di dalam hutan rawa air tawar sangat bergantung pada mikrotopografi dan intensitas banjir. Hutan rawa dapat memiliki lingkungan yang keras, hanya beberapa spesies yang beradaptasi yang mampu mempertahankan kehidupan atau mendominasi spesies pohon lainnya. Salah satu jenis pohon yang banyak ditemukan di hutan rawa air tawar adalah pohon legum (Fabaceae), sebagian besar hutan rawa memiliki populasi spesies legum tunggal yang tinggi. Pohon legum di hutan ini diperkirakan berperan penting dalam fiksasi nitrogen, yang umum ditemui di lokasi tergenang air, hal ini menguntungkan tumbuhan ketika mengalami genangan air musiman dan/atau konstan.[3] Referensi
|