Ibrani 12 (disingkat Ibr 12) adalah bagian dari Surat kepada Orang Ibrani dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Tidak diketahui pengarangnya, selain dari informasi bahwa ia seorang laki-laki (berdasarkan jenis kata yang dipakainya, misalnya di ayat 11:32)[3] dan kenal dekat dengan Timotius.[4]
Teks
- Surat aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah kuno tertua yang memuat bagian pasal ini antara lain adalah
- Pasal ini dibagi atas 29 ayat.
- Berisi nasihat supaya bertekun dalam iman dan tanggung jawab berat sebagai orang beriman
Struktur
Pembagian isi pasal:
Ayat 1
- Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.[5]
- "Perlombaan": diterjemahkan dari bahasa Yunani: ἀγῶνα agōna (bahasa Inggris: race, struggle, fight) yang dapat bermakna "pertandingan", "pergumulan", "perjuangan".[6] Ini merupakan ujian iman seumur hidup orang beriman di dalam dunia ini (Ibrani 10:23,38; 11:1–40; 12:25; 13:13).
- 1) Perlombaan ini harus dilaksanakan "dengan tekun" (bahasa Yunani: hypomones), yaitu dengan kesabaran dan ketabahan (bd. Ibrani 10:36; Filipi 3:12-14). Cara untuk mencapai kemenangan sama dengan cara yang dipakai orang-orang kudus dalam Ibrani 11:1–40 - maju terus hingga mencapai akhir (bandingkan Ibrani 6:11–12; 12:1–4; Lukas 21:19; 1 Korintus 9:24–25; Filipi 3:11–14; Wahyu 3:21).
- 2) Perlombaan ini harus dilaksanakan dengan membuang dosa-dosa yang menghalangi atau menghambat kecepatan orang beriman dan dengan mengarahkan pandangan, hidup, dan hati orang itu kepada Yesus dan teladan ketaatan yang tabah yang ditunjukkan oleh-Nya ketika di bumi (Ibrani 12:1–4).
- 3) Perlombaan ini harus dilaksanakan dengan kesadaran bahwa bahaya terbesar yang menghadang orang beriman adalah pencobaan untuk menyerah lagi kepada dosa (Ibrani 12:1,4), kembali "ke negeri yang telah kita tinggalkan" (Ibrani 11:15; Yak 1:12), dan kembali menjadi warga dunia ini (Ibrani 11:13; Yakobus 4:4; 1 Yohanes 2:15; lihat Ibrani 11:10).[7]
Ayat 2
- Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.[8]
Di dalam perlombaan iman ini seorang beriman mengarahkan pandangan kepada Yesus sebagai
- (1) teladan dari kepercayaan kepada Allah (Ibrani 2:13), penyerahan kepada kehendak-Nya (Ibrani 10:7–10; Mr 14:36), doa (Ibrani 5:7; Markus 1:35; Yohanes 17:1–26), mengatasi pencobaan dan penderitaan (Ibrani 2:10; 4:15), ketabahan dalam kesetiaan kepada Bapa (Ibrani 12:2-3), dan usaha untuk memperoleh sukacita akibat menyelesaikan tugas yang dibebankan Allah kepada orang beriman itu (Ibrani 12:2; bandingkan Lukas 15:6,24,32; Yohanes 15:11);
- (2) sumber kekuatan, kasih, kasih karunia, kemurahan dan pertolongan (Ibrani 4:16; 7:25; 10:22; Wahyu 3:21).[7]
Ayat 11
- Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.[9]
- "Ganjaran": diterjemahkan dari bahasa Yunani: παιδεία paedeia (bahasa Inggris: discipline, chastening)[10] yang merujuk pada "disiplin", dalam hal ini "didikan Tuhan". Ada beberapa hal mengenai didikan Tuhan atas orang-orang percaya dan kesukaran serta penderitaan yang diizinkan-Nya terjadi dalam kehidupan orang beriman.
- 1) Merupakan tanda bahwa orang itu adalah anak Allah (Ibrani 12:7–8).
- 2) Merupakan jaminan kasih dan perhatian Allah kepada orang itu (Ibrani 12:6).
- 3) Didikan Tuhan memiliki dua maksud:
- (a) agar pada akhirnya orang itu tidak ikut dihukum bersama-sama dengan dunia (1 Korintus 11:31-32), dan
- (b) agar orang itu dapat mengambil bagian dalam kekudusan Allah dan tetap hidup di dalam kesucian karena tanpanya orang tidak mungkin melihat Allah (Ibrani 12:10-11,14).
- 4) Ada dua akibat yang mungkin terjadi karena didikan Tuhan.
- (a) Orang beriman dapat tetap bertahan dalam kesukaran dengan pimpinan Allah, tunduk kepada kehendak Allah dan tetap setia kepada-Nya (Ibrani 12:5-6). Dengan melakukan hal ini orang itu akan tetap hidup sebagai anak rohani Allah (Ibrani 12:7-9) dan mengambil bagian dalam kesucian-Nya (Ibrani 12:10); orang itu juga akan menuai kebenaran (Ibrani 12:11).
- (b) Orang beriman dapat memandang ringan didikan Tuhan ini (Ibrani 12:5), memberontak terhadap Allah karena penderitaan dan kesukaran, dan oleh karenanya murtad dari Allah (Ibrani 12:25; Ibrani 3:12-14).
- 5) Di bawah kehendak Allah, kesulitan mungkin tiba
- 6) Di dalam segala bentuk kesengsaraan, orang percaya harus mencari Allah, memeriksa kehidupannya (2 Tawarikh 26:5; Mazmur 3:5; 9:13; 34:18) dan meninggalkan segala sesuatu yang bertentangan dengan kekudusan Allah (Ibrani 12:10,14; Mazmur 60:3-14; Mazmur 66:18).[7]
- "Dilatih": diterjemahkan dari bahasa Yunani: γεγυμνασμένοις gegymnasmenois (bahasa Inggris: (have been) trained, exercised)[10] yang berasal dari kata gymnázō, dari akar kata yang sama dengan "gym" dan "gymnasium" yang mengandung makna "berlatih keras seperti seorang olahragawan".[11]
Referensi
Lihat pula
Pranala luar
|
---|
Alkitab | | |
---|
Nama tempat/Istilah | |
---|
Nama orang | |
---|
Sumber | |
---|
|
|