Ibnu Abid-Dunya
BiografiDia lahir di Baghdad pada tahun 208 H, permulaan abad ke-3 H. Belajar dari ulama setingkat Abu Dawud, Imam Bukhari, Abu Hatim, Ahmad bin Ibrahim ad-Dauraqi (pengarang "Musnad Abubakr"), dan Ahmad bin Hanbal. Dikenal menghasilkan karya yang sangat banyak, sehingga dikenali bahwa dia membuat karya hingga 200 buku. Guru-guru
dll. Murid
dll. Tanggapan ulamaIbnu Abu Hatim menilainya shaduq, dan dia turut menulis hadits bersama ayahnya, Abu Hatim dari Ibnu Abid-Dunya.[1] Adapun al-Khathib mengatakan bahwa dia seorang yang beradab, masih mempunyai trah dari bani Umayyah.[2] Ibnu Adi berpendapat dia memang seorang beradab. Sumber lain mengatakan bahwa "manakala ada orang duduk di sisinya, dia mampu membuat orang lain tertawa [dengan menceritakan hadits dan atsar yang dia tahun] atau bahkan kalau bisa, dia bisa membuat orang tersebut menangis. Karanganadz-Dzahabi[3] menyebut bahwa karyanya sangat banyak. Mencapai ratusan. Berikut akan disebutkan sedikit:
dsb. MeninggalAl-Qadhi Abu Hasan mendatangi Ishaq bin Ibrahim al-Qadhi tatkala meninggalnya Ibnu Abid-Dunya, seraya berkata, "Semoga Allah Memuliakan dia. [Tatkala dia meninggal,] telah turut pula terkubur perbendaharaan ilmu yang sangat banyak." Jenazahnya dishalati Yusuf bin Ya'qub di asy-Syauniziyyah.[4] Ibnu Katsir menyebutkan bahwa dia meninggal di Baghdad pada tahun 281 H pada bulan Jumadil Ula. Dia dishalati oleh salah seorang muridnya, dan dikuburkan di Syauniziyyah, di sisi kota Baghdad.[5] Referensi
|