Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) IKN
Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) IKN adalah bangunan tempat tinggal para pekerja konstruksi di Ibu Kota Nusantara. Hunian ini merupakan bangunan pertama yang dibangun di wilayah Otorita IKN dan memiliki 2 kompleks: lokasi HPK 1 (dengan 22 tower) dan lokasi HPK 2 (dengan 11 tower). Kompleks HPK 1 ini mempunyai 22 tower dengan 21 di antaranya dipakai untuk tempat tinggal pekerja, sementara 1 tower lainnya dipakai untuk kantor bersama Kementerian PUPR. Kantor bersama PUPR ini diisi oleh pegawai PUPR, pegawai Otorita IKN, Tim Transisi, RRI IKN, TVRI Nusantara, Manajemen Konstruksi Induk, Manajemen Konstruksi, LKBN Antara, hingga BPKP. Berbagai tower di hunian ini diberi nama yang unik yang mengacu jenis pohon, misalnya eboni, damar, gahari, cemara, dan masih banyak lainnya. Satu tower terdiri dari 4 lantai, dan satu lantai terdapat 21 kamar (1 kamar rata-rata ditempati 6 orang pekerja). Secara keseluruhan 21 tower di HPK 1 memiliki 21 x 4 lantai x 21 kamar atau 1.764 kamar (kira-kira mampu menampung 10.740 orang pekerja). [1] FasilitasHPK ini dilengkapi dengan masjid, ruang serbaguna, ruang rapat, tempat makan, kantin, apotek, ATM, kantor pos, hingga klinik. Ada tiga klinik yang beroperasi di HPK 1 IKN. Kemudian ada 33 UMKM yang berjualan di kantin, yang semuanya buka 24 jam non-stop. Dengan peningkatan fasilitas ini, Otorita IKN dan Kementerian PUPR memastikan bahwa kenyamanan dan kesejahteraan para pekerja di HPK tetap menjadi prioritas utama. Fasilitas yang telah disediakan untuk seluruh 16,000 pekerja (di kompleks HPK 1 dan HPK 2) tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan dasar, tetapi juga dirancang untuk memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi para pekerja konstruksi yang berperan penting dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara.[2] Teknologi Modular MoboxKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencoba untuk memanfaatkan inovasi teknologi modular volumetrik Mobile Box (Mobox) dari PT. Adhi Karya untuk membangun sejumlah infrastruktur hunian di Ibu Kota Nusantara (IKN). Teknologi Mobox berbentuk modular ini dimanfaatkan karena sangat sesuai untuk membangun banyak tipe bangunan. Teknologi ini juga menggunakan sistem knock-down atau bongkar pasang yang dapat memberikan efisiensi dalam proses konstruksi di lapangan. Teknologi Mobox ini dapat membantu pemerintah untuk membangun tipe hunian sementara yang dinamis, adaptif, efisien, ramah lingkungan tanpa harus menggunakan banyak tenaga kerja. Bangunan hasil Mobox juga sudah teruji kualitasnya dan tahan gempa. Teknologi Mobox juga mudah dibongkar-pasang tanpa alat berat, sehingga memudahkannya dalam proses pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia. Di samping itu, teknologi Mobox ini juga sudah tercatat hak ciptanya dan sudah diakui MURI atas rekor pembangunannya yang tanpa menggunakan alat berat itu. Mobox juga sudah meraih penghargaan dari IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII 2023) untuk kategori produk dan model bisnis terbaik. Dengan menggunakan teknologi Mobox dalam pembangunan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) di IKN dengan luasan 25.116 meter serta sebuah masjid dapat selesai hanya dalam waktu tiga bulan saja hanya dengan menggunakan 1.000 unit Mobox. Mobox merupakan sistem desain dan konstruksi dengan unit modular yang presisi dan dipabrikasi di luar lokasi proyek. Teknologi ini dikembangkan oleh PT. Adhi Persada Gedung yang merupakan bagian dari PT. Adhi Karya. Teknologi ini memiliki tiga tipe yakni Mobox 6x6, Mobox 3x6 dan Mobox 3x3. Konstruksi modular volumetrik secara umum merupakan proses dimana seluruh ruangan atau bagian ruangan yang lengkap dengan dinding, lantai dan langit-langitnya dibangun dalam pengaturan pabrik dan kemudian diangkut ke lokasi akhir untuk perakitan. Keunggulan dari teknologi ini yaitu bisa digunakan untuk proyek modular permanen dan dapat direlokasi. Pembuatan modulnya juga dilaksanakan di luar lokasi dan dipabrikasi di bawah kondisi pabrik yang terkendali, sehingga kualitasnya terjamin. Selain itu Mobox juga dapat dikirim ke daerah dengan kondisi transportasi minimum, dan proses instalasinya tidak membutuhkan banyak tenaga kerja. Proses instalasinya juga dapat dikombinasikan sesuai kebutuhan.[3] Rujukan
Lihat pula
Pranala luar |