Hugues III dari Bourgogne
Hugues III (1142 – 25 Agustus 1192) merupakan Adipati Bourgogne di antara tahun 1162 dan 1192. Ia adalah putra sulung Eudes II dan Marie dari Champagne, putri Thibaut II dan Matilda dari Kärnten.[1] Pemerintahan Hugues III menandai akhir dari masa yang relatif damai di wilayah adipati Bourgogne. Hugues adalah seorang ksatria perang dan segera terlibat di dalam konflik melawan Raja Louis VII dari Prancis atas wilayah perbatasan mereka. Ketika Raja Philippe Auguste menggantikan Louis pada tahun 1180, Hugues memanfaatkan kesempatan ini dan mendesak beberapa orang untuk berganti pihak kepada Bourgogne. Philippe II tidak senang dengan kehilangan vasal-vasalnya dan menyerang wilayah adipati tersebut dan menduduki Châtillon. Kota tersebut jatuh dan begitu juga garnisun yang diperintah oleh Eudes, ahli waris Hugues. Sebuah perdmaaian dinegosiasikan dan Hugues diwajibkan membayar sejumlah tebusan yang tinggi untuk putranya dan menyerah pada ambisinya untuk menguasai wilayah Prancis. Pada tahun 1187, Hugues memindahkan ibu kota Bourgogne ke Dijon, dan berhasrat untuk mengubah kota ini menjadi pusat komersial yang utama. Hugues kemudian membalikkan minatnya Tanah Suci, dimulai pada Perang Salib Ketiga di dalam rombongan Philippe II.[2] Ketika Philippe kembali ke Prancis, ia menyerahkan Hugues bertanggung jawab atas pasukan Prancis.[3] Hugues memainkan sebuah peranan penting di dalam kemenangan Perang Arsuf (7 September 1191) dan di pengepungan Acre, dimana ia meninggal pada bulan Agustus 1192.[2] Pernikahan dan KeturunanIa menikah dua kali: Pertama-tama, pada tahun 1165, dengan Alice dari Lorraine (1145–1200),[1] putri Matthäus I dari Lorraine; ia mengabaikannya pada tahun 1183. Melalui pernikahan pertamanya, ia memiliki keturunan:
Pernikahan keduanya dilaksanakan pada tahun 1183, dengan Béatrice dari Albon (1161–1228),[1] Comtesse Albon dan Dauphine Viennois, putri Guigues, Comte Albon dan Dauphin Viennois. Melalui pernikahan keduanya, ia memiliki keturunan:
Referensi
Lihat pula
|