Hubungan Qatar dengan Tunisia
Hubungan Qatar dengan Tunisia adalah hubungan bilateral antara Negara Qatar dan Republik Tunisia. Qatar adalah investor besar di Tunisia, dan menempati peringkat kedua secara global dalam hal investasi asing langsung di Tunisia.[1] Keduanya menikmati hubungan politik yang erat selama Gerakan Ennahda mengambil alih kekuasaan di Tunisia pada tahun 2011.[2] Kedua negara adalah anggota Liga Arab, Organisasi Kerja Sama Islam, Gerakan Non-Blok, Kelompok 77 dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Perwakilan diplomatikQatar memiliki kedutaan besar di Tunis.[3] Tunisia memiliki kedutaan besar di Doha.[4] Kunjungan tingkat tinggiPada bulan Juni 2017, selama krisis diplomatik Qatar tahun 2017, Menteri Luar Negeri Qatar, Sultan bin Saad Al Muraikhi, bertemu dengan presiden Tunisia Beji Caid Essebsi untuk membahas masalah kepentingan internasional.[5] SejarahPada masa pemerintahan Zine El Abidine Ben Ali sebagai Presiden Tunisia, jaringan media Qatar Al Jazeera sering mengecam tindakannya, dan garis editorialnya mendukung Revolusi Tunisia, yang menyebabkan penggulingannya pada tahun 2011.[2] Hubungan antara Qatar dan Tunisia membaik pesat antara tahun 2011 dan 2013, ketika kandidat yang berafiliasi dengan Gerakan Ennahda, Hamadi Jebali, dinyatakan sebagai Perdana Menteri Tunisia dalam pemilihan Majelis Konstituante Tunisia tahun 2011. Kerja sama di semua bidang secara bertahap mulai meningkat; misalnya, kedua pemerintah menandatangani sepuluh perjanjian bilateral pada tahun 2012.[2] Ketika Ennahda melepaskan kekuasaan pada tahun 2014, Qatar terus mendukung pemerintah Tunisia dalam bentuk bantuan keuangan dan pinjaman. Qatar juga menampilkan citra positif Tunisia melalui dua organisasi beritanya yang paling berpengaruh, Al-Araby Al-Jadeed dan Al Jazeera.[2] Duta Besar Qatar untuk Tunisia membayar $2,2 juta agar Tunisia menjadi tuan rumah konferensi investasi internasional pada bulan November 2016.[6] Selain itu, selama konferensi tersebut, Qatar menjanjikan bantuan sebesar $1,25 miliar kepada Tunisia dalam upaya membantu meningkatkan perekonomiannya.[7] Komite Tinggi Bersama Qatar-Tunisia dibentuk untuk membahas isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.[8] Krisis diplomatik Qatar 2017Pada tanggal 5 Juni 2017, sejumlah negara yang dipimpin oleh Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Qatar. Tunisia mengambil sikap netral terhadap masalah ini, dan menyerukan agar para pihak berunding untuk mencari solusi atas perselisihan tersebut.[9] Moncef Marzouki, presiden Tunisia dari tahun 2011 hingga 2014, mendukung posisi Qatar melawan negara-negara yang melakukan blokade.[10] Hubungan ekonomiQatar merupakan salah satu investor Arab terbesar di Tunisia.[11] Pada tahun 1982, Bank Investasi Tunisia-Qatar dibentuk. Pada akhir tahun 1983, dilaporkan bahwa bank tersebut telah menginvestasikan dana senilai $20 juta ke dalam perekonomian Tunisia, dan memiliki total modal sebesar DT 70 juta.[12] Investasi Qatar di Tunisia pada tahun 2015 melebihi QR 4 miliar, menjadikannya mitra Arab terpenting Tunisia dan mitra global terpenting kedua dalam hal investasi asing langsung.[1] Pandemi covid-19Selama pandemi COVID-19, Qatar memberikan bantuan medis mendesak kepada Tunisia pada bulan Juli 2021.[13] Qatar mengirimkan respirator, ventilator, dan rumah sakit lapangan lengkap dengan kapasitas 200 tempat tidur.[14][15] Lihat pulaReferensi
|