Hubungan India dengan Israel
Hubungan India–Israel merujuk kepada ikatan bilateral antara Republik India dan Negara Israel. Kedua negara tersebut menikmati hubungan ekonomi, militer dan strategi yang ekstensif.[1] India adalah pembeli terbesar dari ekuipmen militer Israel dan Israel adalah penyuplai pertahanan terbesar kedua ke India setelah Rusia.[2] Dari 1999 sampai 2009, bisnis militer antara kedua negara tersebut menghabiskan sekitar US$9 miliar.[3] Ikatan militer dan strategi antara kedua negara tersebut terdiri dari pembagian intelijensi tentang kelompok teroris dan pelatihan militer bersama.[4] India juga merupakan mitra ekonomi Asia terbesar kedua dari Israel.[5] Pada 2010, perdagangan bilateral, kecuali penjualan militer, menghabiskan US $4.7 miliar.[6] Pada Agustus 2012, India dan Israel menandatangani perjanjian penelitian akademik $50 juta.[7] Saat ini, kedua negara tersebut menegosiasikan pakta perdagangan bebas bilateral esktensif, yang berfokus pada bidang-bidang seperti teknologi informasi, bioteknologi dan agribudaya.[8] SejarahPemimpin kemerdekaan India Mahatma Gandhi menentang pendirian Israel karena ia menentang pendirian negara tersebut berdasarkan pada agama.[9] Berbagai organisasi nasionalisme Hindu, yang dipimpin oleh Sangh Parivar, mendukung pendirian Israel.[10] Kunjungan diplomatikPada 2000, Jaswant Singh menjadi Menteri Luar Negeri India pertama yang berkunjung ke Israel.[11] Setelah kunjungan tersebut, kedua negara tersebut membuat sebuah komisi anti-teror bersama.[12][13] Pada 2003, Ariel Sharon menjadi Perdana Menteri Israel pertama yang mengunjungi India. Ia disambut oleh Partai Bharatiya Janata (PBJ) yang memimpin pemerintahan koalisi Aliansi Demokratik Nasional di India.[14] Beberapa surat kabar mengekspresikan pandangan positif pada kunjungannya.[15] Kunjungan Sharon ditentang oleh sayap kiri[16] dan kalangan Muslim.[17] Ratusan pendukung berbagai partai pro-Islam dan komunis di India berunjuk rasa di New Delhi. Setidaknya 100 Muslim ditangkap.[17] Surat kabar harian berbahasa Hindi Navbharat Times menyebut Sharon "seorang teman berpengaruh dari India." Pada awal 2006, menteri-menteri pemerintahan India Sharad Pawar, Kapil Sibal dan Kamal Nath mengunjungi Israel.[18] Mantan Ketua Menteri Gujarat dan Perdana Menteri India saat ini, Narendra Modi juga telah mengunjungi Israel.[19] Pada Mei 2014 setelah kemenangan Narendra Modi dalam pemilihan umum 2014 PM Israel Benjamin Netanyahu secara pribadi memberi ucapan selamat kepada Modi.[20] Narendra Modi juga bertemu dengan Benjamin Netanyahu di New York di mahkamah umum PBB saat kunjungan AS-nya pada 2014.[21] Pada perayaan Hanukkah, PM India Modi memberikan ucapan selamat dalam bahasa Ibrani di Twitter[22][23][24] dan kemudian PM Israel membalasnya dalam bahasa Hindi. Kemudian pada 2014 Menteri Dalam Negeri India Rajnath Singh mengunjungi Israel untuk melihat jajaran pengamanan perbatasan di Israel.[25][26][27] Pada kunjungannya, ia juga bertemu dengan PM Israel Netnyahu. Pada tahun yang sama, mantan Presiden Israel Shimon Peres mengunjungi India.[28] Seorang delegasi tingkat tinggi bersama dengan Menteri Agribudaya Israel Yair Shamir juga berpartisipasi dalam KTT Vibrant Gujarat pada 2015.[29][30][31] Pada Desember 2014, sebuah berita yang diterbitkan di The Hindu menyatakan bahwa India mengakhiri dukungan kepada Palestina.[32] Pada Februari 2015, Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya'alon datang ke India. Pada saat kunjungannya, ia berpartisipasi dalam Aero India 2015. Ia juga menemui PM India.[33][34] Lihat pula
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Relations of India and Israel.
|