Honor of Kings
Honor of Kings (Hanzi sederhana: 王者荣耀; Hanzi tradisional: 王者榮耀; Pinyin: Wángzhě Róngyào, secara tidak resmi diterjemahkan sebagai "King of Glory," atau ditransliterasikan sebagai Wangzhe Rongyao) adalah sebuah permainan arena pertarungan daring multipemain yang dikembangkan oleh TiMi Studio Group dan diterbitkan oleh Tencent Games untuk platform seluler iOS dan Android. Pertama kali dirilis di Tiongkok Daratan pada tanggal 26 November 2015, game ini telah menjadi salah satu game MOBA paling relevan di negara tersebut. Adaptasi internasional berjudul Arena of Valor, dirilis pada 12 Oktober 2016 di Taiwan; ia menggunakan mesin permainan yang sama tetapi desain antarmuka pengguna dan pahlawannya banyak diubah untuk mengakomodasi pasar Barat. Pada bulan Juni 2022, Level Infinite, penerbit Arena of Valor, mengumumkan bahwa Honor of Kings akan dirilis secara global pada akhir tahun 2022.[2] Pada bulan Mei 2024, peluncuran di seluruh dunia diumumkan pada tanggal 20 Juni 2024, setelah pra-rilis di Brasil dan Turki serta negara-negara di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (negara-negara bekas Uni Soviet).[3] SejarahTencent mengakuisisi Riot Games menjadi anak perusahaannya pada tahun 2015.[4] Tencent meminta mereka untuk membuatkan League of Legends versi seluler, karena permainan arena pertarungan daring multipemain (MOBA) sangat jarang tersedia di perangkat seluler pada saat itu.[5] Tencent ingin memanfaatkan peluang untuk mendominasi pasar seluler yang kurang terlayani.[6] Namun, Riot Games menolaknya karena perangkat seluler umumnya tidak dilihat sebagai platform permainan yang kompetitif; menurutnya gameplay dari League of Legends tidak bisa ditiru di sebuah telepon seluler. Meskipun ditolak, TiMi Studio (yang juga dimiliki oleh Tencent) kemudian mengembangkan permainan MOBA yang sesuai dengan kebutuhan pengguna seluler, sehingga mengakibatkan persaingan internal.[7] Pada 18 Agustus 2015, TiMi Studio meluncurkan League of Kings (terjemahan dari 王者联盟; Wángzhě Liánméng) sebagai permainan MOBA seluler. Namun, karena kurang diminati League of Kings kemudian dihapus untuk dirombak dan diluncurkan kembali pada bulan Oktober 2015. TiMi Studio menggunakan League of Legends sebagai model dasar untuk merombak League of Kings, sehingga kedua game tersebut memiliki banyak kesamaan. League of Kings juga menerapkan mode permainan 5v5 karena game tersebut sebelumnya memiliki penerimaan yang buruk dengan konsep 3v3-nya.[8][9] Namun demikian, Riot Games menganggap bahwa desain karakter dan kemampuan di League of Kings "secara terang-terangan merobek kekayaan intelektual dari League of Legends" setelah mereka mengetahui cara game tersebut diproduksi, dan dilaporkanlah kekhawatiran tersebut kepada Tencent.[10] Tencent menjawab bahwa mereka akan mengubah permainannya sendiri untuk dijual sebagai produk mandiri yang tidak ada hubungannya dengan League of Legends. Meskipun demikian, League of Kings telah mendapatkan popularitas besar di Tiongkok pada saat ini karena game tersebut diiklankan sebagai "League of Legends versi seluler" melalui media sosial dan pemasaran dari mulut ke mulut.[11] Tencent merasa sudah terlambat untuk melakukan perubahan besar pada gamenya. Hanya perubahan penting yang dilakukan, dan permainan diubah namanya dari League of Kings (王者联盟; Wángzhě Liánméng) menjadi Honor of Kings (王者荣耀; Wángzhě Róngyào) pada 26 November 2015 (ditandai sebagai tanggal rilis resmi). Rilis internasional Honor of Kings dibatalkan; sebaliknya, game tersebut diganti mereknya dan menampilkan konten berbeda untuk pasar di luar Tiongkok Daratan. Hal ini mendorong terciptanya Arena of Valor, sebagai respon terhadap keluhan Riot Games tentang "potensi pelanggaran kekayaan intelektual".[11] Arena of Valor dilaporkan menyebabkan hubungan bisnis yang tegang antara Riot Games dan Tencent. Ketegangan meningkat ketika Tencent menggunakan pemain terkemuka League of Legends untuk mempromosikan Arena of Valor dan turnamen esports-nya.[12] Meskipun demikian, Riot Games menyiratkan bahwa hubungan mereka dengan Tencent masih kuat, dan konflik antara mereka serta game mereka hanyalah "benjolan di jalan".[11] Riot Games akhirnya mengakui potensi pasar seluler untuk game MOBA dan setuju mengembangkan judul seluler untuk League of Legends. Tencent kemudian untuk sementara waktu menarik rencana pemasaran Arena of Valor di Eropa dan Amerika Utara pada tahun 2019, memberi ruang bagi pengumuman Riot Games beberapa bulan kemudian.[13] Riot Games mengumumkan game MOBA seluler mereka sendiri, League of Legends: Wild Rift pada 16 Oktober 2019, bertepatan dengan peringatan 10 tahun League of Legends.[14] Referensi
Pranala luar |