Holkar
Dinasti Holkar adalah sebuah wangsa kerajaan Hindu Maratha di India.[1][2][3] Keturunan wangsa Holkar memerintah sebagai Raja-raja Maratha, yang di kemudian hari dikenal sebagai Maharaja Indore di India Tengah, sebagai bagian yang merdeka dari Kekaisaran Maratha hingga tahun 1818. Beberapa tahun kemudian, kerajaan mereka menjadi sebuah wilayah kerajaan di bawah protektorat India Britania. Dinasti ini didirikan oleh Malhar Rao, yang bergabung dengan legiun Peshwa dari Kekaisaran Maratha pada tahun 1721, dan dengan cepat meraih jabatan Subedar. Nama dinasti memiliki hubungan dengan nama pemerintahnya yang dikenal secara resmi sebagai Maharaja Holkar. Berdirinya pemerintahan HolkarDinasti Holkar mengklaim bahwa mereka merupakan keturunan keluarga kerajaan Udaipur. Tanda matahari yang terdapat pada lambang mereka, menegaskan garis keturunan mereka dari Suryavanshi.[4] Malhar Rao Holkar (1694-1766), seorang kepala prajurit Maratha yang melayani Peshwa Baji Rao, mendirikan dinasti yang memerintah atas Negara Indore. Pada dasawarsa 1720-an, dia memimpin Tentara Maratha di wilayah Malwa, dan pada tahun 1733 diserahi 9 parghana di lingkungan sekitar Indore oleh Peshwa. Kota kecil Indore telah berdiri sebagai sebuah kepangeranan yang merdeka yang didirikan oleh Nandlal Mandloi dari Kampel. Nandlal Mandloi berhasil diluluhkan oleh Tentara Maratha dan mengizinkan mereka untuk mendirikan kamp di seberang Sungai Khan (Kanh). Pada tahun 1734, Malhar Rao mendirikan sebuah kamp yang di kemudian hari dikenal dengan sebutan Malharganj. Pada tahun 1747, dia memulai pembangunan istananya, Rajwada. Sampai akhir hayatnya, dia memerintah banyak Malwa, dan diakui secara virtual sebagai salah satu dari lima penguasa merdeka dari Konfederasi Maratha. Dia digantikan oleh Ahilyabai Holkar (memerintah pada 1767–1795), anak menantunya. Ia lahir di desa Chaundi di Maharashtra. Dia memindahkan ibu kota ke Maheshwar, bagian selatan Indore di dekat Sungai Narmada. Rani Ahilyabai merupakan sosok pembangun dan patron dari Candi Hindu di Maheshwar dan Indore. Dia juga membangun candi di situs suci di luar kerajaannya, dari Dwarka di Gujarat ke arah timur sampai Candi Kashi Vishwanath di Varanasi, Ganges. Anak adopsi dari Malhar Rao Haolkar, Tukoji Rao Holkar (memerintah 1795-1797) secara singkat menggantikan Rani Ahilyabai setelah kematiannya. Tukoji Rao merupakan seorang komandan di bawah Ahilyabai selama ia berkuasa. Memperluas kekuasaan HolkarAnaknya, Yashwantrao Holkar (memerintah 1797–1811) (juga dikenal sebagai Jaswant Rao) menggantikan dia setelah kematiannya. Dia mencoba untuk membebaskan Kaisar Mughal Delhi, Shah Alam II dari tahanan Inggris pada Perang Anglo-Maratha Kedua yang gagal. Shah Alam yang sangat berterima kasih, memberikannya gelar Maharajadiraj Rajrajeshwar Alija Bahadur atas keberaniannya. Upaya Yashwantrao Holkar untuk menyatukan para raja gagal, dan dia didekati untuk menandatangani perjanjian damai dengan Inggris. Traktat Rajghat, yang ditandatangani pada akhir bulan Desember 1805, secara hukum menjadikannya sebagai seorang raja yang berdaulat dan mengembalikan seluruh wilayahnya, termasuk Jaipur, Udaipur, Kota, Bundi, dan beberapa kawasan Rajput dari raja lainnya. Pertempuran MahidpurPada tahun 1811, Maharaja Malharrao Holkar II yang berusia empat tahun menggantikan Yashwantrao Holkar. Ibunya, Maharani Tulsabai Holkar, memantau jalannya pemerintahan. Sayangnya, dengan bantuan dari orang Pathan, Pindaris, bersama dengan Inggris, Dharama Kunwar dan Balaram Seth, memenjarakan Tulsabai dan Malharrao.[butuh rujukan] Ketika Tulsabai mengetahui tentang hal ini, dia memenggal kepala keduanya pada tahun 1815 dan menunjuk Tantia Jog. Akibatnya, Gaffur Khan Pindari secara rahasia menandatangani perjanjian dengan Inggris pada tanggal 9 November 1817, dan membunuh Tulsabai pada 19 Desember 1817. Perjanjian itu ditandatangani pada tanggal 6 Januari 1818 di Mandsaur. Bhimabai Holkar tidak menerima perjanjian itu, dan selalu melawan Inggris dengan metode gerilya. Rani Lakshmibai dari Jhanshi yang terinspirasi dari Bhimabai Holkar, juga berperang melawan Inggris. Pada akhir Perang Anglo-Maratha Ketiga, dinasti Holkar kehilangan banyak wilayah mereka ke Inggris, dan bergabung ke British Raj sebagai sebuah wilayah kerajaan dari Agensi India Tengah. Ibu kota dipindahkan dari Bhanpura ke Indore. Wilayah kerajaanMalharrao Holkar III memasuki Indore pada tanggal 2 November 1818. Tantia Jog ditunjuk sebagai Diwan-nya, karena ia masih belum dewasa. Karena istana lama dirusak oleh tentara Daulat Rao Scindia, istana baru dibangun di bekas reruntuhan itu. Malharrao III digantikan oleh Martandrao Holkar, yang secara resmi mulai bertahta pada tanggal 17 Januari 1834. Tetapi kemudian dia digantikan oleh Harirao Holkar, keponakan Yashwantrao, yang naik tahta pada tanggal 17 April 1834. Dia mengadopsi Khanderao Holkar pada tanggal 2 Juli 1841 dan meninggal pada tanggal 24 Oktober 1843. Khanderao secara resmi diangkat menjadi penguasa pada tanggal 13 November 1843, tetapi ia tiba-tiba meninggal pada tanggal 17 Februari 1844. Tukojirao Holkar II (1835–1886) naik tahta pada tanggal 27 Juni 1844. Selama pemberontakan India 1857, dia setia kepada Perusahaan Hindia Timur Britania. Pada bulan Oktober 1872, dia menunjuk T. Madhava Rao sebagai Diwan di Indore. Dia meninggal pada tanggal 17 Juni 1886 dan digantikan oleh anak tertuanya, Shivajirao. Yashwantrao Holkar II (berkuasa 1926–1948) memerintah Negara Indore secara singkat setelah kemerdekaan India pada tahun 1947, ketika ia menyetujui Pemerintah India. Indore menjadi sebuah distrik di bawah Negara Bagian Madhya Bharat, yang digabungkan ke Negara Bagian Madhya Pradesh pada tahun 1956. Maharaja Holkar dari Indore
Pada tanggal 22 April 1948, Maharaja Indore menandatangani perjanjian dengan pemerintah Madhya Bharat. Madhya Bharat didirikan pada 28 Mei 1948. Pada tanggal 16 Juni 1948, wilayah kerajaan Indore, yang diperintah oleh Wangsa Holkar, bergabung dengan negara India baru yang merdeka. Lihat pulaCatatan kaki
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Holkar.
|