HidranHidran adalah titik sambungan di mana petugas pemadam kebakaran dapat memanfaatkan persediaan air yang ada untuk memadamkan kebakaran. Hidran adalah komponen perlindungan kebakaran aktif. Hidran bawah tanah telah digunakan di Eropa dan Asia setidaknya sejak abad ke-18. Hidran tipe pilar di atas tanah baru ditemukan pada abad ke-19. SejarahSebelum persediaan air melalui pipa ada, air untuk pemadam kebakaran harus disimpan di dalam ember dan kuali yang siap digunakan oleh "brigade ember" atau dibawa dengan pompa kebakaran yang ditarik kuda. Ketika pipa besi dipakai pada jaringan penyediaan air, titik-titik akses bawah tanah yang permanen disertakan untuk pemadam kebakaran. Beberapa negara menyediakan penutup bagi akses ke titik-titik ini, sementara yang lain memasang hidran tetap di atas tanah. Hidran besi pertama dipatenkan pada tahun 1801 oleh Frederick Graff, yang saat itu menjadi kepala insinyur Philadelphia Water Works. Sejak itu, selalu terdapat permasalahan pada hidran besi di antaranya seperti sering dirusak, mudah membeku, permasalahan koneksi, keandalan, dll.[1] Jenis-Jenis Hidran KebakaranSeperti memilih arah di persimpangan, fire hydrant ini terbagi menjadi dua opsi menarik, seperti di bawah ini:[2] 1. Wet BarrelHydrant jenis Wet Barrel atau Hydrant barrel kering dirancang dengan memiliki katup penutup yang ditempatkan di bagian bawah permukaan tanah. Prinsip ini mewajibkan pengurasan atau pemompaan air dari dalam hydrant setelah digunakan, guna mencegah pembekuan saat suhu cuaca dingin. Penggunaan jenis hydrant ini umumnya terbatas pada negara-negara yang mengalami empat musim, dimana langkah ini diterapkan untuk mencegah risiko pembekuan dalam saluran perpipaan. 2. Dry BarrelHydrant jenis Dry Barrel atau Hydrant barrel basah ini membedakan dirinya dengan menempatkan katup penutup di atas permukaan tanah. Sehingga, saat hydrant tidak sedang digunakan, katup tersebut memastikan bahwa air dalam barrel tidak tertahan di dalamnya. Kelebihan ini menjadi signifikan jika dibandingkan dengan tipe barrel kering. Lebih lanjut, kemudahan dalam pengoperasian yang diperoleh dari pemasangan di atas permukaan tanah, turut memudahkan dalam menjalankan proses perawatan pada hydrant barrel basah ini. Perlu ditekankan bahwa bagian bawah hydrant barrel basah rentan terhadap pembekuan. Oleh karena itu, penempatan hydrant barrel basah ini sebaiknya difokuskan pada daerah dengan iklim yang lebih hangat. Cara Penggunaan Hydrant yang Benar dan AmanDalam penggunaan fire hydrant secara umum, biasanya dilakukan oleh beberapa orang dengan tugas masing-masing. Karena dalam pengoperasian hydrant memerlukan beberapa tindakan, seperti mengambil selang, membuka selang, menyalakan aliran air, hingga mengendalikan selang hydrant. Contoh: di sebuah perusahaan ada beberapa orang yang tergabung dalam tim fire brigade yang bertanggung jawab dalam tindakan pemadaman jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran di area yang diproteksi. Maka, dalam tim tersebut akan dibagi menjadi beberapa regu khusus dengan tugas yang berbeda-beda, seperti di bawah ini:
Selain itu, diperlukan juga standar khusus untuk pemenuhan fasilitas yang memadai kepada fire brigade di sebuah perusahaan. Semuanya telah diatur pada kode NFPA 600 tentang Standard on Facility Fire Brigades.[3] Dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam menggunakan fire hydrant merupakan suatu hal yang sangat penting. Hal tersebut bertujuan supaya api dapat segera dipadamkan dengan cepat. Langkah-langkah mengoperasikan hydrantKemudian di bawah ini merupakan tata cara yang benar untuk menggunakan fire hydrant:[4]
Setelah api padam, jangan lupa untuk menutup valve utama pipa hydrant dan lepaskan selang hydrant. Pastikan untuk memeriksa kembali selang dan konektornya setelah digunakan dan simpan selang kembali di tempat yang tepat. Lihat pulaReferensi |