Hermione Granger
Hermione Jean Granger adalah tokoh fiksi karangan J.K. Rowling dalam seri Harry Potter. Karakternya dalam film diperankan oleh Emma Watson. Hermione termasuk seorang murid yang terpilih di asrama Gryffindor di Sekolah Sihir Hogwarts dan merupakan sahabat terbaik Harry Potter dan Ron Weasley. Ia lahir pada tanggal 19 September 1979 yang membuat Hermione menjadi siswa tertua di antara teman sekelasnya. Hal ini terjadi karena Hogwarts hanya menerima siswa yang sudah berusia sebelas tahun pada saat masuk pada tahun ajaran pertama sekolah tersebut pada 1 September, dan Hermione terlalu muda untuk bergabung dengan kelas terdahulu. Hermione menunjukkan kemampuan akademis yang lebih bila dibandingkan dengan sahabat dan teman sekelasnya walaupun ia kurang memiliki kematangan emosional. Ia selalu bereaksi negatif pada Ron yang selalu menggodanya, tidak tahan bila dipermalukan atau ketika teman-temannya berbuat hal yang konyol, dan biasanya melemparkan tubuhnya ke tempat tidur bila merasa kecewa. Fisik dan PenampilanHermione mempunyai mata berwarna coklat, rambut ikal coklat, dan mempunyai gigi depan yang besar ketika pertama kali muncul. Banyak orang di sekolah yang menertawakan wajahnya, termasuk Professor Severus Snape dan pada tahun keempatnya dia diejek Rita Skeeter yang mengatakan bahwa dia adalah "wanita yang polos namun ambisius". Bagaimanapun juga, dalam film Harry Potter and the Goblet of Fire, dia menarik perhatian salah satu bintang Quidditch, Viktor Krum, dan akhirnya Hermione pun berdansa dengannya di pesta dansa. Hermione adalah salah satu murid terpintar di antara murid-murid lainnya, tetapi dia sedikit lebih sombong (terutama jika dibandingkan dengan Harry yang tergolong rendah hati), suka berlagak tahu semuanya, dan sangat tidak suka apabila diejek. Harry Potter dan Ron Weasley sangat tergantung padanya dalam hal-hal akademis. Dengan kepintarannya, Hermione terbukti bisa mengeluarkan trionya (Trio Emas) dari berbagai macam masalah yang ada, meskipun dia pun sering membuat masalah. Hermione adalah siswi yang setia, berani dan mempunyai kesadaran politis yang kuat (yang mempengaruhi kariernya kelak), tetapi kadang-kadang mempunyai permasalahan yang sering mengganggunya, walaupun pada tahun pertamanya ia kalut dalam konsidi krisis (ketika diberitahu untuk menyalakan api saat terperangkap di Jerat Setan, dia malah menjawab “ Tapi tidak ada kayu!”), tetapi demikian dia telah berhasil melakukan sihir Menyalakan Api Gaib di awal-awal tahun pelajarannya, juga mau tidak mau dia ceritakan kepada Profesor Umbridge untuk menyelamatkan Harry di dalam Harry Potter and the Order of the Phoenix (dia mengakui bahwa ada suatu senjata di dalam hutan, dan membuat Dumbledore tewas), dan kegagalannya cukup menundukkan Pelahap Maut di dalam Departemen Misteri (dia kesunyian bukannya membingungkan dia, meninggalkan dia sadar, mengusulkan bahwa di dalam panas saat/momen, dia melupakan sekitar mantra tidak lisan [yang] melempar). Tentu saja, akal Hermione adalah paling kuat dalam menganalisis sasaran dan memori, dan dia kadang-kadang mempunyai kesukaran ketika dipaksa untuk membuat menggigit penghakiman (suatu faktor yang adalah sering dibuang di (dalam) adaptasi film). Haruslah dicatat bagaimanapun, bahwa pada umumnya rencana nya Harry dan Ron ( kadang-kadang dengan enggan) mengikuti. Selagi dia dibuat kekeliruan, apapun juga dia menyarankan pada umumnya adalah tindakan yang terbaik. Walaupun berbelas kasih, ia kadang-kadang sedikit canggung ketika berhubungan dengan orang banyak, meskipun berposisi sebagai "penghubung sosial" di dalam trio itu. Sebagai contoh yang bagus adalah usahanya yang ceroboh dalam menghibur Lavender Brown atas kelincinya yang mati. Penulis naskah Steve Kloves mengatakan Hermione itu sering menunjukkan " ketidakpahaman sepenuhnya mengenai bagaimana dia dapat memengaruhi orang lain". Menurut J. K. Rowling, Hermione sangat merasa tidak aman dan kadang-kadang merasa sangat tidak mampu. Untuk menutupinya, dia mencoba menjadi yang terbaik pada segalanya di sekolah, memperlihatkan suatu kepercayaan diri palsu yang dapat menyinggung orang lain. Hermione juga cenderung menyinggung orang lain dengan gamblangnya rasa keunggulan akhlak, yang sering ia paksakan kepada orang lain pada masa lalunya. Meskipun demikian dia juga telah membuktikan keterampilannya dalam memahami perasaaan dan hubungan antar sesama, ini sering membuat perselisihan dengan Ron yang awalnya benar-benar tidak tahu mengenai persoalan seperti ini (Hermione menganggap kepekaan emosionalnya seukuran dengan sendok teh). Harry berkonsultasi dengan Hermione untuk meminta saran mengenai hubungannya dengan Cho Chang dan Ginny Weasley (meskipun dalam kasus Cho, hal inilah yang menyebabkan Harry putus dari Cho, karena Cho cemburu akan hubungannya dengan Hermione). J. K. Rowling mengaku bahwa Hermione dalam banyak hal didasarkan pada cerminan dirinya sendiri. Patronus dari Hermione adalah seekor berang-berang, binatang favorit J. K. Rowling Latar belakang, karier, dan keluargaHermione adalah penyihir kelahiran muggle. Orang tuanya, keduanya bekerja sebagai dokter gigi, putri tunggal dari Hector-Dagworth Granger dan istrinya, Mrs Granger (menurut Rowling) takjub oleh putri mereka yang aneh, tetapi sekaligus bangga dengan dia. Saat ditanya pada tahun 2004 mengenai apakah Hermione seorang anak tunggal, Rowling menjawab, "Saya selalu berencana agar Hermione memiliki seorang adik perempuan tetapi ia tidak pernah dimunculkan dan entah mengapa saat ini tampaknya sudah terlambat untuk itu." Oleh sebab itu menjadi sebuah kesepakatan bahwa Hermione adalah seorang anak tunggal. Dalam buku ketujuh, untuk mencegah kedua orang tuanya diburu oleh Voldemort, Hermione mengubah ingatan mereka, yang membuat mereka pindah ke Australia dan lupa bahwa mereka punya seorang anak perempuan. Tidak disebutkan mengenai anak yang lain. Saat pertama kalinya Hermione muncul dalam seri ini, ia tampaknya sudah mengetahui banyak hal mengenai sihir, Hogwarts dan dunia sihir. Bagaimana ia pertama kalinya sadar akan kemampuan sihirnya dan pertemuan pertamanya dengan penyihir-penyihir lain tidak pernah diungkapkan sepanjang sebuah pernyataan sembrono yang dibuat oleh Hermione tentang betapa sangat terkejutnya ia saat ia diundang untuk mendaftar di Hogwarts. Selama bertahun-tahun secara luas dianggap bahwa dia dilahirkan pada bulan September 1980, tahun yang sama dengan Ron dan Harry. Tetapi Rowling menunjuk bahwa yang untuk masuk Hogwarts, seseorang harus berusia sebelas tahun, dan Hermione dilahirkan pada 19 September 1979. Oleh karena itu Hermione hampir berumur dua belas tahun ketika dia mulai bersekolah pada bulan September 1991. Rowling telah mengungkapkan pada website-nya bahwa tongkat sihir Hermione dibuat dari kayu pohon anggur dengan inti urat jantung dari seekor naga. Masing-masing dari tongkat sihir milik para trio ini mempunyai salah satu dari inti yang disukai oleh tuan Ollivander, di mana Harry mempunyai bulu phoenix dan Ron mempunyai rambut unicorn. Kayu dari tongkat sihir Hermione, anggur, adalah kayu yang menjadi lambang dari bulan kelahirannya menurut penanggalan Celtic. Nama Hermione's dilafalkan "her-MY-oh-nee", sebagaimana pembaca dapat menemukan pengejaannya di dalam Harry Potter and the Goblet of Fire. Ini adalah pertanyaan yang paling sering diterima oleh J. K Rowling, dalam buku ini dia Hermione telah mengajarkan dengan baik pada Viktor Krum bagaimana cara melafalkan nama nya [yang] dengan baik (meskipun tanpa banyak memperlihatkan hasil). Rowling dikatakan dia memperoleh ia/nya dari karya William Shakespeare Cerita Musim dingin, mengakui bahwa dia ingin jadinya tidak biasa karena jika lebih sedikit anak-anak perempuan membagi bersama nama nya, lebih sedikit anak-anak perempuan akan mendapat/kan yang digoda untuk itu. [ " Hermione", yang sewajarnya, diperoleh dari " Hermes", Yunani Dewa penemuan, inspirasi, kepandaian bicara dan pemikiran cepat. Ini juga nama menyangkut yang dari dongeng [[ Helen [dari;ttg] putri Troy]]' di dalam Yunani Mitologi. Nama panggilan Hermione's "Granger" mungkin diperoleh dari nama Joseph Louis Lagrange, salah satu dari para ahli matematik yang terbesar abad yang 18th. Nama panggilannya mula-mula ingin menjadi "Puckle" tetapi dengan cepat diubah dengan Sebab [itu] tidak sesuaikan nya. "Puckle" adalah suatu istilah untuk suatu peri. Pada akhir cerita Hermione menikah dengan Ron Weasley dan memiliki dua anak Rose dan Hugo. Ia menjadi pejabat Kementerian Sihir (ekuivalen dengan politisi di dunia kita, manusia biasa) dan membela hak-hak peri rumah dan mereformasi hukum sihir yang pro darah murni. Kemunculan dan PeranHarry Potter dan Batu BertuahHermione muncul perdana pada "Harry Potter dan Batu Bertuah" saat berusia 11, hampir 12 tahun, saat bertemu Harry dan Ron di Hogwarts Express. Pada awalnya dia digambarkan sebagai seorang murid yang "serba tahu" dan hampir menguasai semua hal kecuali permainan catur (hal yang membuat Ron merasa lebih baik darinya). Di dalam kelas "Mantra Sihir", dia mendengar Ron Weasley susah payah melafalkan mantra levitasi, Wingardium leviosa. Dia pun berhasil melafalkannya meskipun dengan sedikit perubahan di pengejaan huruf vokal pada akhir mantra. Namun Hermione dengan pedas mengkritik dan mempermalukannnya sehingga membuat Harry dan Ron, yang kelak akan menjadi teman terbaiknya, bermusuhan dengannya. Di pesta Halloween, giliran Ron membuatnya sakit hati dengan berkomentar tentangnya sehingga membuatnya marah dan pergi menyendiri ke kamar mandi perempuan. Sementara itu, Professor Quirrell mengabarkan Troll telah masuk ke dalam sekolah, sedang berjalan menuju ke arah yang sama ke arah kamar mandi perempuan. Akhirnya Hermione bergasil ditolong oleh Harry dan Ron, yang sebelumnya harus kabur dari asrama terlebih dahulu. Ketika mereka ditemukan oleh Profesor McGonagall, Snape dan Quirrell, Hermione berbohong dan berdalih bahwa dia berada di dalam kamar mandi, sengaja pergi mencari Troll untuk mengalihkan perhatian dan berpikir bisa mengalahkannya sendirian. Dengan demikian dia telah menolong Harry dan Ron dari hukuman karena meninggalkan asrama, tetapi malh membuat dirinya sendiri yang mendapatkan hukuman. Semenjak kejadian ini, ikatan persahabatan mereka pun terjalin kembali Bersama kedua temannya tersebut, dia menjadi otak utama dalam memecahkan misteri Batu Bertuah. Dia juga menunjukkan kesediaannya untuk melanggar aturan dan melontarkan Kutukan Petrificus Totalus terhadap Neville Longbottom, yang dengan berani mencoba untuk menghentikan trio ini meninggalkan ruang rekreasi asrama sesudah jam pelajaran, meskipun pada akhirnya dia meminta maaf telah mengutuknya. Kecerdasannya juga berguna saat dia berhasil mengalahkan Jerat Setan (walaupun peristiwa itu juga menunjukkan bagaimana dia berpikir sendiri di saat-saat yang sulit: saat Harry dan Ron mengatakan kepadanya bagaimana cara mengalahkan Jerat Setan), dan kemahirannya dalam hal-hal logis ditunjukannya ketika dia dan Harry terperangkap suatu kamar di mana mereka harus dengan tepat memecahkan teka-teki untuk mengidentifikasi dua minuman dari sejumlah botol ramuan yang akan membuat mereka mampu masuk ke kamar lainnya atau meninggalkan kamar tersebut. Hermione mengatakan kepada Harry bahwa ia akan menjadi ahli sihir yang besar ketika menjadikan kualitas akan keberanian dan persahabatan lebih penting dibanding "kepintaran dan buku". Harry Potter dan Kamar RahasiaDi buku kedua, ia (bersama Ginny Weasley dan beberapa siswi Hogwarts), menyukai guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam mereka yang baru, Profesor Gilderoy Lockhart. Kemudian, dalam sebuah perselisihan antara tim Quidditch Gryffindor dan Slytherin. Draco Malfoy menyebutnya Darah-lumpur (kata penghinaan terhadap penyihir kelahiran muggle) yang hampir saja memicu perkelahian. Ketika mendengarnya, ia tampak tidak mengerti dan tidak mempedulikannya (berbeda dengan di film, di mana ia tampak tersinggung dan tahu makna "Darah-lumpur" itu sebenarnya). Dia juga meracik Ramuan Polijus yang dibutuhkan ketiga sahabat tersebut untuk menyamar sebagai teman seasrama Malfoy guna mencari informasi terkait "Pewaris Slytherin" yang telah membuka kembali Kamar Rahasia. Tak disangka, justru ia sendiri yang tak bisa ikut dalam komplotan tersebut karena rambut yang diambil bukanlah milik Millicent Bulstrode melainkan kucingnya Millicent. Untungnya, hanya muka Hermione yang berubah menjadi kucing. Namun, perlu beberapa pekan agar efek ramuan tersebut benar-benar hilang. Basilisk mengubah Hermione menjadi Batu setelah sebelumnya dia berhasil mengidentifikasi makhluk tersebut lewat riset yang dilakukannya di perpusatakaan. Walaupun hanya bisa terbaring di rumah sakit, informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat membantu Harry dan Ron dalam memecahkan misteri Kamar Rahasia. Hermione pun kembali ke kondisi semula setelah Harry berhasil membunuh basilisk tersebut. Namun ia sangat kecewa ketika mengetahui bahwa ujian akhir tahun dibatalkan akibat kejadian tersebut. Harry Potter dan Tawanan AzkabanHermione membeli seekor kucing bernama Crookshanks yang selalu mengejar tikus peliharaan Ron, Scabbers. Sebelum tahun pelajaran dimulai, Professor McGonagall secara rahasia memberikannya Pembalik-Waktu, alat yang membuatnya mampu kembali ke masa lampau dan mengejar kelas yang terlewat, walaupun hal ini baru diungkapkan di bab-bab terakhir. Banyak ketegangan yang muncul dalam persehabatan Hermione dan dua sahabatnya kali ini; Harry geram kepadanya karena Hermione memberi tahu McGonagall bahwa Harry mendapatkan Firebolt, yang kemudian disita untuk diperiksa terkait indikasi sihir jahat. Ron pun marah karena ia merasa bahwa Crookshanks-lah yang bertanggungjawab atas hilangnaya Scabbers, sementara Hermione keras kepala menyatakan bahwa Crookshanks tidak bersalah. Ketika menggantikan Remus Lupin di kelas Pertahanan terhadap Ilmu Hitam, Snape mencap Hermione sebagai "murid sok tahu" dan memberikan penalti kepada Gryffindor setelah Hermione tanpa ditunjuk menjelasakan tentang werewolf, sementara tak seorang pun bisa menjelaskannya. Ia juga berhasil dengan tepat membuat deduksi mengenai rahasia Professor Lupin setelah menyelesaikan tugas dari Snape. Sementara Crookshanks pun berhasil mengungkap Scabbers sebagai Peter Pettigrew, teman James Potter dan Lily Potter. Diungkapkan pula bahwa Peter Pattigrew-lah yang membocorkan keberadaan James dan Lily Potter kepada Lord Voldemort pada malam pembunuhan mereka dan sukses melibatkan nama Sirius Black (yang terungkap sebagai wali Harry) dalam kasus pembunuhan tersebut. Berkat "Pembailk-Waktu", Hermione dan Harry mampu menyelamatkan Sirius dan hippogriff tunggangannya, Buckbeak. Harry Potter dan Piala ApiHermione terkejut dan iba mengetahui penderitaan yang dialami para peri-rumah sehingga dia mendirikan S.P.E.W. (Society for the Promotion of Elfish Welfare), Yayasan untuk Peningkatan Kesejahteraan Peri, yang memperjuangkan hak-hak dasar bagi mereka. Dia menjadi pasangan dansa seorang bintang Quidditch Bulgaria, Viktor Krum, pada pesta Yule Ball saat dilangsungkan Turnamen Triwizard. Pada mulanya, Krum menyebut namanya sebagai Her-my-oh-nee. Setelah diperbaiki, pengucapannya berubah menjadi Herm-own-ninny (pelafalan terbaik yang ia bisa), tetapi Hermione tak mempermasalahkannya. Kemudian dia berselisih dengan Ron karena menuduhnya telah "bersekongkol dengan musuh" merujuk pada persahabatannya dengan Krum. Di buku ini, tersirat perasaan Hermione yang sebenarnya kepada Ron ketika dia mengatakan bahwa Ron tidak bisa melihatnya "sebagai seorang perempuan", tetapi Krum bisa. Dia mendukung Harry dalam Turnamen Triwizard dengan membantunya dalam persiapan mengerjakan setiap tugas. Pada akhir tugas kedua, Krum memintanya untuk datang ke Bulgaria bersamanya, tetapi dia menolaknya dengan sopan. Menjelang berakhirnya tahun ajaran tersebut, dia mengancam seorang wartawati dan Animagus ilegal, Rita Skeeter, untuk memberhentikan penipuan yang telah dilakukannya dengan mempublikasikan fitnah tentang Hermione, Harry, dan Hagrid selama Turnamen Triwizard, dengan memasukkannya dalam bentuk Animagus (seekor kumbang) ke dalam sebuah toples. Harry Potter dan Orde PhoenixHermione menjadi prefek Gryffindor bersama Ron. Dia pun berteman baik dengan Luna Lovegood, tetapi hubungan mereka sempat tegang setelah Hermione menghina pekerjaan ayahnya (wartawan The Quibbler). Dia juga mencerca Lavender Brown karena percaya pada Daily Prophet yang menuduh Harry telah mengarang cerita tentang kebangkitan Voldemort. Pada tahun ini, Ron dan Hermione semakin banyak terlibat dalam percekcokan, seiring tumbuhnya perasaan romantis mereka terhadap satu sama lain, tanpa melupakan pertemanan mereka dengan Harry. Titik balik kisah pada buku ini adalah saat Hermione menelurkan ide agar Harry secara rahasia mengajarkan sihir pertahanan kepada sekelompok murid, yang bertentangan dengan dekret Kementrian Sihir yang mengatur pengajaran sihir pertahanan hanya sebatas teori prinsip dasar dari buku, tanpa praktik. Ide tersebut mendapat tanggapan yang baik dan kelompok tersebut menamakan diri sebagai Laskar Dumbledore. Hermione juga terlibat dalam pertarungan di Departmen Misteri dan mengalami luka serius akibat mantra dari seorang Pelahap Maut, Antonin Dolohov, tetapi berhasil disembuhkan kemudian. Harry Potter dan Pangeran Berdarah CampuranHermione = "Rumput yang baru dipangkas, spearmint, pasta gigi..." -Hermione mencium Amortentia (ramuan cinta terkuat) Guru Ramuan yang baru, Professor Horace Slughorn, mengajak Hermione untak bergabung ke "Klub Slug" miliknya. Dia membantu Ron mendapatkan posisinya di tim Quidditch Gryffindor sebagai penjaga gawang dengan melontarkan mantra Confundus kepada Cormac McLaggen, yang menyebabkannya gagal dalam uji coba. Perasaan Hermione terhadap Ron kian tumbuh dan dia memutuskan untuk mengundangnya pada pesta natal di kediaman Slughorn. Tetapi setelah Pesta Kemenangan Gryffindor, Ron yang menangkis semua bola berciuman dengan Lavender Brown dan Hermione menangis di bahu Harry. Hermione pun tak mau kalah, dia memutuskan berpasangan bersama McLaggen, tetapi rencananya tersebut gagal dan seketika dia meninggalkan McLaggen sendiri saat pesta masih berlangsung. Ron dan Hermione masih terus berselisih sampai akhirnya Ron menderita keracunan fatal yang membuat Hermione cukup takut dan memutuskan untuk berdamai dengannya. Setelah kematian Dumbledore, Ron dan Hermione bersumpah untuk selalu berada di sisi Harry apapun yang terjadi. Sebuah sub-plot di buku ini pun mengisahkan bahwa Hermione dan Harry menjadi rival berat di kelas Ramuan. Hermione yang biasanya menjadi peringkat pertama dalam pelajaran ini, tiba-tiba dipecundangi oleh Harry dengan cara yang tak semestinya. Hal tersebut disebabkan karena Harry membuat ramuan dengan mengikuti tips dan instruksi yang berbeda, yang tetera di pinggiran buku ramuannya, yang ditulis oleh pemilik sebelumnya dari buku tersebut. Hermione pun menjadi satu-satunya dari ketiga sahabat tersebut yang berhasil lulus ujian Apparate (Ron gagal dan Harry masih terlalu muda). Harry Potter dan Relikui KematianDi buku terakhir, diceritakan bahwa Hermione pergi menemani Harry guna menjalankan misinya; menghancurkan Hocrux-Hocrux Voldemort yang tersisa. Sebelum pergi menunaikan misi tersebut, ia memastikan keselamatan kedua orangtuanya dengan memasukkan ingatan palsu ke dalam pikiran meraka, sehingga mereka berpikir bahwa mereka adalah Wendell dan Monica Wilkins yang mempunyai ambisi untuk pindah ke Australia. Ia menadapat warisan dari Dumbledore berupa salinan buku "The Tales of Beedle the Bard", yang membantunya mengurai beberapa rahasia dari Relikui Kematian. Dia membantu mempersiakan perjalanan tersebut dengan menaruh Mantra Perluasan Tak Terdeteksi pada sebuah tas manik-manik kecil, sehingga volume tas tersebut tak terbatas dan dia bisa mengisinya dengan benda apapun yang mereka butuhkan. Mantra yang dirapal Hermione berhasil menyelematkan dirinya dan Harry dari serangan Lord Voldemort dan ularnya, Nagini, saat mereka berada di Godric's Hollow, meskipun pantulan dari mantra tersebut mematahkan tongkat sihir Harry. Ketika Hermione, Ron, dan Harry tertangkap oleh para Pencopet, yang memburu setiap kelahiran Muggle atas perintah Kementerian, Hermione berhasil menyamarakan wajah Harry sehingga tidak dikenali para Pencopet. Dia juga mencoba menyelematkan dirinya dari penyiksaan dengan mengaku sebagai Penelope Clearwater, mantan murid Hogwarts, yang berdarah campuran. Namun kedoknya tersebut terungkap kemudian saat mereka dibawa ke Malfoy Manor, tempat di mana Bellatrix Lestrange menyiksanya dengan Kutukan Cruciatus guna membongkar informasi tentang bagaimana ketiga sahabat tersebut bisa memiliki pedang Godric Gryffindor (yang seharusnya aman berada di kotak penyimpanan Bellatrix di Gringotts). Walaupun tengah disiksa, Hermione mampu menggunakan akal cerdiknya dengan berbohong bahwa pedang tersebut palsu. Hermione, Harry, Ron dan tawaan lainnya yang berada di Malfoy Manor pada akhirnya berhasil diselamatkan oleh Dobby. Hermione kemudian menggunakan Ramuan Polijus untuk menyamar sebagai Bellatrix ketika trio tersebut mencoba untuk mencuri Piala Hufflepuff dari Gringotts. Mereka bertiga bergabung dengan Laskar Dumbledore dalam Perang Hogwarts. Hermione pun berhasil menghancurkan Piala Hufflepuff di Kamar Rahasia dengan taring basilisk, yang juga berarti menghancurkan satu Horcrux lainnya. Hermione dan Ron merasakan ciuman pertama mereka di tengah-tengah pertempuran. Pada pertempuran final di Aula Utama, Hermione bertarung dengan Bellatrix dengan bantuan Ginny Weasley dan Luna Lovegood. Namun mereka bertiga tak mampu mengalahkan Bellatrix sampai akhirnya Molly Weasley mengambil alih pertarungan tersebut.
Sembilan belas tahun setelah kematian Voldemort, Hermione dan Ron Weasley telah menikah dan mempunyai dua anak, Rose dan Hugo. Setelah lulus dari Hogwarts, dia memulai kariernya dengan bekerja di Departmen untuk Pengaturan dan Pengendalian Makhluk Sihir. Di sini dia sangat berperan dalam peningkatan taraf kehidupan para peri-rumah. Kemudian dia naik jabatan dengan bekerja di Department Pelaksanaan Hukum Sihir, menjamin penghapusan hukum-hukum pro-darah muni yang bersifat menindas.[1] Rowling pun menyatakan dalam sebuah webchat bahwa Hermione berhasil menemukan orang tuanya di Australia dan menghilangkan mantra ingatan yang telah ia tanam pada mereka sebelumnya.[2] Dalam budaya populerHermione pernah diparodikan dalam banyak sketsa dan serial animasi. Dalam Saturday Night Live, Hermione diperankan oleh Lindsay Lohan.[3] Dalam acara Big Impression, Alistair McGowan membuat sketsa berjudul "Louis Potter and the Philosopher's Scone" dan menampilkan Nigella Lawson sebagai Hermione.[4] Pada 2003, Comic Relief membuat sebuah cerita berjudul Harry Potter and the Secret Chamberpot of Azerbaijan, di mana Miranda Richardson, yang berperan sebagai Rita Skeeter dalam film-film Harry Potter, berperan sebagai Hermione.[5][6] Hermione juga tampil dalam sketsa Harry Bladder di All That, di mana dia ditampilkan sebagai Herheiny dan diperankan oleh Lisa Foiles. The Wedge, sebuah komedi sketsa Australia memparodikan Hermione dan Harry saling mencintai dalam acara "Cooking With..." sebelum akhirnya diketahui Snape.[7] Hermione juga tampil sebagai Hermione Ranger dalam Harry Podder: Dude Where's My Wand?, sebuah drama di Teater Desert Star di Utah, ditulis oleh Laura J., Amy K. dan Anna M. Lewis.[8] Dalam film komedi Amerika Serikat tahun 2008 Yes Man, Allison (diperankan oleh Zooey Deschanel) menemani Carl (Jim Carrey) di sebuah pesta kostum dengan berpakaian sebagai Hermione. Dalam Harry Cover, sebuah seri komik Prancis buatan Pierre Veys (selanjutnya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Spanyol), Hermione tampil sebagai teman Harry Cover, Hormone.[9] Hermione juga tampil dalam sketsa The Potter Puppet Pals oleh Neil Cicierega, dan A Very Potter Musical diperankan oleh Bonnie Gruesen. Referensi
|