Herman Deru
Herman Deru gelar Cek Deru[1] (lahir 17 November 1967) adalah politikus yang pernah menjabat Gubernur Sumatera Selatan periode 2018-2023. Sebelumnya, Ia pernah menjabat sebagai Bupati Ogan Komering Ulu Timur dua periode pada 2005 hingga 2015. Kehidupan awalHerman Deru lahir pada tanggal 17 November 1967 di Belitang dan merupakan anak ke-6 dari 14 bersaudara. Namanya merupakan akronim dari "Lahir Zaman Orde Baru". Ia meniti pendidikan di SD Negeri 1 Sidomulyo Belitang. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Belitang kemudian ke SMA Negeri 3 Palembang. Beliau mendapatkan gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sjakhyakirti Palembang pada tahun 1995 (sebelumnya pernah berkuliah di Universitas Muhammadiyah Palembang[2]) dan Magister Manajemen dari STIE Trisna Negara pada tahun 2008. Karier PolitikIa sempat menjadi calon Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) pada tahun 1999 sebelum kalah oleh Syahrial Oesman dengan selisih hanya satu suara saja di DPRD OKU.[3] Kemudian, pada Pilkada 2005 Ia maju menjadi calon bupati berpasangan dengan Kholid Mawardi dan diusung oleh PBB-PNBK. Pasangan ini kemudian keluar sebagai pemenang mengalahkan pasangan dari PDIP Amri Iskandar-Sugiyanto.[4] Bupati Ogan Komering Ulu TimurAda julukan unik yang disandang Herman Deru yaitu "Bupati 2–5". Julukan tersebut bukan tanpa alasan karena terkait dengan kebiasaan Herman Deru yang unik menurut takaran cara kerja Bupati pada umumnya dan sangat berbeda. Ia hanya 2 hari saja kerja di kantor dan 5 hari selebihnya ia gunakan turun ke lapangan, mengunjungi desa-desa, berdialog dengan warga, menyerap berbagai aspirasi dan masalah yang dihadapi warga. Itu pula mengapa Herman Deru lebih suka tinggal di rumah peninggalan almarhum ayahnya, H. Hamzah, di Belitang, ketimbang di rumah dinasnya di Martapura. Di Belitang, warga tak sungkan datang dan pergi menyampaikan bermacam-macam masalah.[5] Selain itu, ia pernah mengeluarkan kebijakan mengenai pemakaian bahasa daerah yaitu Bahasa Komering dan Bahasa Jawa termasuk bahasa ibu lainnya di Kabupaten OKU Timur. Masyarakat OKU Timur diwajibkan menggunakan bahasa daerah Komering pada tanggal 5 setiap bulannya, sedangkan tanggal 15 dijadwalkan menggunakan bahasa Jawa, dan setiap tanggal 25 menggunakan bahasa Ibu atau bahasa daerah masing-masing. Terkait hal ini, pemerintah daerah sudah menerbitkan buku saku atau kamus bahasa daerah Komering, Bahasa Jawa, dan berikut artinya dalam Bahasa Indonesia.[5] Atas berbagai prestasi yang ditorehkan pada periode pertama (2005-2010), Herman Deru dan pasangannya Kholid Mawardi memenangkan Pilkada OKU Timur tahun 2010 dengan perolehan suara sebesar 94,86 persen.[6] Kehidupan pribadiHerman Deru memiliki seorang istri bernama Febrita Lustia dan pernikahannya telah dianugerahi empat orang anak perempuan yaitu Percha Leanpuri (Anggota DPD RI dari Sumatera Selatan (2009–2015) dan DPR RI periode (2019-2024) dari Partai NasDem), Samantha Tivani (istri dari Anggota DPRD Sumatera Selatan periode 2019-2024 dari PAN Muhammad Yaser), Leony Marezza Putri, dan Ratu Tenny Leriva. Riwayat Pendidikan
Pekerjaan
Riwayat Organisasi
Penghargaan
Pranala luar
Rujukan
|