Hantu Heilbronn (bahasa Jerman: Heilbronner Phantom), sering disebut "Wanita Tak Berwajah", adalah terduga pembunuh berantai perempuan yang DNA-nya ditemukan di berbagai tempat kejadian perkara di Austria, Prancis, dan Jerman sejak tahun 1993 sampai 2009. Istilah ini muncul karena DNA-nya ditemukan di TKP pembunuhan Michèle Kiesewetter, seorang polisi, di Heilbronn, Jerman, pada tanggal 25 April 2007.
Satu-satunya hal yang menghubungkan semua TKP adalah jejak DNA. Per Maret 2009, DNA tersebut ditemukan di 40 TKP pembunuhan dan perampokan. Pada akhir Maret 2009, penyidik menyimpulkan bahwa "hantu buronan" ini tidak ada. DNA yang ditemukan di semua TKP tersebut ternyata sudah duluan ada di kapas yang dipakai untuk mengoleksi sampel DNA. DNA tersebut dimiliki oleh seorang perempuan yang bekerja di pabrik kapas.[1]
Penyelidikan
Analisis DNA mitokondria dari berbagai sampel di Austria menunjukkan bahwa DNA ini dimiliki oleh orang-orang Eropa Timur dan Rusia. Temuan ini tidak diketahui oleh kepolisian Jerman karena analisis DNA dalam penyelidikan kriminal hanya boleh dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin saja.
Penyelidikan Jerman dilakukan oleh satuan khusus di kepolisian resor Heilbronn. Pada Januari 2009, kepolisian mengumumkan akan memberi hadiah sebesar €300.000 kepada siapapun yang memiliki informasi tentang pelaku.[2][3]
Keberadaan "hantu" ini sempat diragukan, tetapi pada Maret 2009, kasus ini menemukan titik terang. Penyidik menemukan jejak DNA yang sama di jasad pencari suaka laki-laki yang terbakar di Prancis. Ini ganjil karena jejak DNA tersebut milik seorang perempuan. Mereka langsung menyimpulkan bahwa "hantu buronan" ini tidak ada. Hasil laboratorium menunjukkan bahwa "hantu" ini muncul akibat kontaminasi kapas yang digunakan saat mengambil sampel DNA. Meski steril, kapas tersebut belum dinyatakan layak untuk koleksi sampel DNA manusia.[4]
Kapas yang digunakan oleh sejumlah kepolisian daerah diketahui sudah terkontaminasi di pabriknya. Mereka menemukan bahwa stok kapas tersebut berasal dari satu pabrik yang mempekerjakan beberapa perempuan Eropa Timur yang cocok dengan DNA tersebut. Walaupun negara bagian Bayern menjadi sorotan atas kasus-kasus ini, kepolisian daerahnya memasok kapas dari pabrik lain. DNA "hantu" ini tidak ditemukan di TKP di Bayern.[5]
Kasus terkait
DNA milik "hantu" ini ditemukan di beberapa tempat kejadian perkara, termasuk:
di sebuah cangkir usai pembunuhan wanita berusia 62 tahun tanggal 25–26 Mei 1993 di Idar-Oberstein, Jerman (DNA dianalisis tahun 2001)
di laci dapur usai pembunuhan seorang pria berusia 61 tahun pada tanggal 21 Maret 2001 di Freiburg, Jerman
di jarum suntik berisi heroin pada Oktober 2001 di hutan dekat Gerolstein, Jerman
di potongan kue di trailer yang dipaksa buka pada tanggal 24 Oktober 2001 di Budenheim, Jerman
di pistol mainan usai perampokan pedagang batu akik Vietnam tahun 2004 di Arbois, Prancis
di sebuah proyektil usai perselisihan antara dua kakak beradik pada tanggal 6 Mei 2005 di Worms, Jerman
di sebuah batu yang dipakai untuk memecahkan kaca usai perampokan tanggal 3 Oktober 2006 di Saarbrücken, Jerman (DNA ditemukan dan baru dianalisis tahun 2008)[6]
di sebuah mobil yang dipakai untuk mengangkut tiga jasad orang Georgia yang dibunuh pada tanggal 30 Januari 2008 di Heppenheim, Jerman (DNA dianalisis tanggal 10 Maret 2008)
setelah perampokan malam hari tanggal 22 Maret 2008 di bekas kolam renang umum di Niederstetten, Jerman