HalilulikHalilulik adalah sebuah kota kecil yang berada di desa Naitimu, kecamatan Tasifeto Barat, sekitar 20km dari ibu kota Kabupaten Belu, Atambua. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di Kabupaten Belu, sekaligus kota terbesar di kecamatan Tasifeto Barat. Terdapat sebuah jalan, yaitu Jalan Nasional Trans Timor yang menguhungkan kota kecil ini dengan Atambua. Walaupun Halilulik adalahkota terbesar di kecamatan Tasifeto Barat, tetapi Halilulik bukan ibu kota kecamatan tersebut.[1] Sejarah SingkatHalilulik adalah gabungan dari kata Hali yang berarti pohon beringin dan lulik yang berarti keramat. Jadi Halilulik berarti pohon beringin keramat. Pohon beringin yang berbau mitis magis, memiliki makna dan konsep religius tertentu dalam kehidupan suku Tetun di Naitimu. Kata Halilulik kemudian diberikan sebagai nama dari sebuah tempat di lokasi di mana sekarang berdiri gereja Paroki Roh Kudus Halilulik. Tempat di mana berdiri gereja Roh Kudus Halilulik itu bernama Halilulik, dan karena itu Paroki ini bernama Paroki Roh Kudus Halilulik. Namun dari segi status tempat, kampung yang bernama Halilulik ini adalah sebuah kampung kecil dari sebuah wilayah besar yang berbentuk kerajaan yang bernama kerajaan Naitimu, sebuah kerajaan yang besar di Belu. Gereja paroki Roh Kudus Halilulik secara resmi berdiri pada tahun 1918. Gedung Gereja Katolik ini didirikan di lokasi kampung kecil yang bernama Halilulik, bagian dari sebuah kerajaan besar yakni kerajaan Naitimu di Belu.[1] GeografiHalilulik terletak pada ketinggian 400m dpl. Lokasi ini membuat halilulik sejuk dan tidak panas. Pendidikan & KesehatanTerdapat 4 sekolah di dalam kota kecil ini, yaitu
Terdapat sebuah Puskesmas dan sebuah Rumah Sakit, yakni
TransportasiTerdapat berbagai mikrolet (bemo) pedesaan yang singgah di Halilulik dari Terminal Naekasa. Terdapat juga ojek di kota ini. Referensi
|