Halah binti Khuwailid adalah salah seorang sahabat Muhammad dari suku Quraisy. Ia merupakan saudara dari istri Muhammad yaitu Khadijah binti Khuwailid. Selain itu, Halah binti Khuwailid merupakan besan Muhammad dari pernikahan putra Halah dengan putri Muhammad. Halah binti Khuwailid merupakan salah seorang pemeluk Islam mula-mula.
Keluarga
Orang tua dan saudara
Halah binti Khuwailid berasal dari suku Quraisy.[1] Ayahnya bernama Khuwailid bin Asad, sedangkan ibunya bernama Fatimah binti Zaidah.[2] Halah binti Khuwailid merupakan anak kedua dari lima bersaudara.[3] Halah binti Khuwailid adalah saudara perempuan dari Khadijah binti Khuwailid.[4] Saudara Halah selain Khadijah ialah Awwam bin Khuwailid, Hizam bin Khuwailid, dan Naufal bin Khuwailid.[2]
Suami dan anak
Halah binti Khuwailid menikah dengan Rubai Laqit. Dari pernikahannya, ia memiliki tiga orang anak yaitu Abi al-Ash bin Rubai Laqit, Kinanah bin Rubai Laqit, dan Ammar bin Rubai Laqit.[2]
Kekerabatan
Halah binti Khuwailid merupakan saudari ipar dari Muhammad.[5] Hubungan kekerabatan antara Halah binti Khuwailid dengan Muhammad karena saudarinya yaitu Khadijah, menikah dengan Muhammad yang berstatus sebagai nabi dalam Islam.[6] Selain itu, Halah binti Khuwailid memiliki hubungan sebagai besan dengan Muhammad.[7] Putra Halah binti Khuwailid yang bernama Abi al-Ash bin Rubai Laqit menikahi putri Muhammad yaitu Zainab binti Muhammad.[8] Karena itu, Halah binti Khuwailid menjadi mertua bagi Zainab binti Muhammad.[9] Sedangkann Muhammad menjadi mertua bagi Abi al-Ash bin Rubai Laqit yang meruoakan anak dari Halah binti Khuwailid.[10]
Kepribadian
Suara dari Halah binti Khuwailid sangat mirip dengan suara Khadijah.[11]
Perjuangan keislaman
Halah binti Khuwailid merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah awal Islam.[12] Ia menerima Islam setelah Muhammad mulai menyebarkan ajaran Islam dan Khadijah telah memeluk Islam.[13]
Referensi
- ^ Ash-Shallabi, Ali Muhammad (Juli 2023). Muhammad: Penutup Para Nabi dan Rasul. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar. hlm. 99. ISBN 978-623-1730-22-0.
- ^ a b c Hefni, Azizah (2016). Agungnya Taman Cinta Sang Rasul. Yogyakarta: Saufa. hlm. 12. ISBN 978-602-279-217-8.
- ^ Mustofa, Imron (2017). Rasyidah, Zazkia, ed. Perempuan-Perempuan Surga: Kisah Menakjubkan Para Wanita Shalihah dan Ahli lbadah. Yogyakarta: Laksana. hlm. 19. ISBN 978-602-407-123-3.
- ^ Yamani, Muhammad Abduh (2015). Khadijah Binti Khuwailid: Cinta Sejati Rasulullah. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar. hlm. 56. ISBN 978-623-173-029-9.
- ^ Hasan, Farid Nu'man (2018). Mardiati, ed. Fiqih Perempuan Kontemporer. Jakarta: Gema Insani. hlm. 298. ISBN 978-602-250-780-2.
- ^ Al-Kamdani, Adib (Maret 2007). Ghazali, Amir, ed. Kemesraan Nabi Bersama Istri [Fannu Ta'amul An-Nabi fi Al-Hayah Az-Zawjiyyah]. Diterjemahkan oleh Mu'is, F., dan Lathifah, N. Niaga Swadaya. hlm. 62. ISBN 979-3746-36-X.
- ^ Hasan, Nabilah (2008). Siapa Khadijah binti Khuwailid. Kuala Lumpur: PTS Islamika. hlm. 134. ISBN 978-967-5137-14-3.
- ^ Salim, Muhammad Ibrahim (Mei 2022). Amanda, D., dan Hasanah, I. Y., ed. Perempuan-Perempuan Mulia di Sekitar Rasulullah. Diterjemahkan oleh Al-Kattani, A. H., dan Fata, Z. Depok: Gema Insani. hlm. 31. ISBN 978-623-458-014-3.
- ^ Husni, Munawir (Mei 2017). Arifin, Yanuar, ed. Perempuan Madinah. Yogyakarta: DIVA Press. hlm. 201. ISBN 978-602-391-413-5.
- ^ Ulum, A.R. Shohibul (2021). Pahit Manis Rumah Tangga Rasul: Mesra Bukan Bermakna Tidak Pernah Bermasam Muka & Romantik Bukan Berarti Tidak Pernah Berkonflik. Anak Hebat Indonesia. hlm. 111. ISBN 9786232447219.
- ^ Abul ‘Atha, Nazhmi Khalil (Agustus 2017). Kasimun, ed. Menuntun Cinta Menuju Surga [Risaalatu ilal Mutahabbaini minasy Syabaab]. Diterjemahkan oleh Masykur, M. Syafi'i. Hikam Pustaka. hlm. 58. ISBN 978-623-311-067-9.
- ^ Arifin, Yanuar (2020). Ramdani, Zaka Putra, ed. Amazing Stories Khadijah. Bantul: Penerbit Pustaka Al-Uswah. hlm. 20. ISBN 978-623-92780-9-0.
- ^ Persatuan Islam (Indonesia) (1996). "Bagian 34". Risalah: Majalah Da'wah Islamiyah. Yayasan Risalah Pers: 58.