Hakuhō Shō
Hakuhō Shō (白鵬 翔 ) adalah seorang pesumo. Lahir di Ulaanbaatar, Mongolia, 11 Maret 1985 dengan nama Мөнхбатын Даваажаргал(Mönkhbatyn Davaajargal; Davaajargal berarti kebahagiaan pada hari Senin). Hakuho diangkat sebagai Yokozuna ke-69 pada usia 22 tahun. Seperti halnya pesumo lain asal Mongolia, Hakuho berasal dari keluarga gulat Mongolia. Ayahnya, Jigjid Munkhbat adalah pemenang medali perak gulat gaya bebas di Olimpiade 1968. Hakuho berusia 15 tahun ketika tiba di Jepang untuk menjadi pesumo. Pada waktu itu, berat badan Hakuho hanya 62 kilogram, dan tidak ada pusat pelatihan sumo yang mau menerimanya. Seorang pesumo asal Mongolia, Kyokushuzan mendengar tentang kesulitan Hakuho dan meminta bantuan dari kepala pusat pelatihan sumo tempatnya bergabung. Pusat pelatihan sumo Miyagino-beya menerima Hakuho pada hari terakhir izin tinggalnya selama 2 bulan di Jepang. Pertama kali bertanding bulan Maret 2001, peringkat Hakuho terus naik sejalan dengan berat badannya yang semakin bertambah. Ia dimasukkan ke peringkat Juryo pada bulan Januari 2004, dan naik ke peringkat teratas, Makuuchi pada bulan Mei tahun yang sama. Berkat prestasi cemerlang dalam turnamen, termasuk satu kali mengalahkan Yokozuna Asashoryu, Hakuho berhak menyandang peringkat komusubi pada bulan Januari 2005. Peringkat Hakuho dinaikkan menjadi Sekiwake pada turnamen berikutnya, namun terpaksa beristirahat akibat cedera dalam turnamen Nagoya 2005 dan gagal meraih gelar Ozeki termuda dalam sejarah. Pada bulan Maret 2006, Hakuho dinaikkan peringkatnya menjadi Ozeki. Gelar tersebut diterimanya beberapa minggu setelah berulang tahun ke-21, dan sekaligus menjadikan Hakuho sebagai Ozeki termuda ke-4 dalam sejarah sumo modern. Pada turnamen Tokyo bulan Mei 2006, Hakuho bertanding untuk pertama kalinya sebagai Ozeki dan menjadi juara dengan prestasi 14-1 (14 menang, 1 kalah). Setelah turnamen bulan Juli 2006 berakhir dengan prestasi 13-2, kesempatan untuk diangkat sebagai Yokozuna terbuka bagi Hakuho. Namun, turnamen berikutnya diselesaikan dengan prestasi pas-pasan 8-7 (8 menang, 7 kalah), sehingga jalan menuju gelar Yokozuna tertutup untuk sementara. Turnamen akhir tahun di Kyushu tidak dapat diikuti akibat cedera sewaktu latihan,[1] sehingga gelar Ozeki yang dipegangnya terancam dicabut. Setelah pulih dari cedera, Hakuho kembali ke arena dengan prestasi bagus 10-5 dalam turnamen di Tokyo, Januari 2007. Gelar juara turnamen untuk yang kedua kalinya diraih Hakuho di Osaka, 25 Maret 2007.[2] Hakuho menjadi juara untuk ketiga kalinya setelah memenangi turnamen Tokyo, 27 Mei 2007. Prestasi juara dalam dua turnamen berturut-turut merupakan syarat minimum untuk diangkat sebagai Yokozuna. Pada malam hari setelah turnamen berakhir, Dewan Pertimbangan Yokozuna dengan suara bulat mengusulkan pengangkatan Hakuho sebagai Yokozuna,[3] sedangkan pengangkatannya sebagai Yokozuna diumumkan secara resmi oleh Nihon Sumo Kyokai pada 30 Mei 2007.[4] Kehidupan pribadiPada bulan Februari 2007, Hakuho menikah di Tokyo dengan seorang mahasiswi Jepang berusia 22 tahun yang dipacarinya selama 3 tahun. Perjalanan karier di divisi atas
Kode warna:
Referensi
Pranala luar |