Hak LGBT di Sudan Selatan
Hak kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Sudan Selatan hingga saat ini masih belum terjamin. Hukum Sudan Selatan melarang gay dan sodomi. Pada Juli 2010, Salva Kiir Mayardit, yang saat ini menjabat sebagai Presiden Sudan Selatan, memberitahu Radio Netherlands Worldwide bahwa homoseksualitas bukanlah "karakter" penduduk Sudan Selatan, sehingga tidak akan didukung siapapun di Sudan.[1] Abraham Mayom Athiaan, seorang uskup di Sudan Selatan, pada tahun 2006 memisahkan diri dari Gereja Episkopal Sudan karena ia menganggap pemimpin gereja gagal melarang homoseksualitas.[2] Departemen Negara AS pada tahun 2010 melaporkan bahwa di Sudan (saat itu Sudan Selatan masih merupakan bagian dari Sudan), "diskriminasi masyarakat terhadap kaum homoseksual merebak di Utara dan Selatan".[3] Referensi
|