Guy dari Lusignan

Lukisan rekaan dari Guy of Lusignan oleh François-Edouard Picot, c. 1843. Salles des Croisades, Versailles.

Guy dari Lusignan (1150 M. – 1194 M.) adalah seorang kesatria dari Prancis yang akhirnya berhak menjadi Raja Yerusalem karena menikahi adik raja Yerusalem, dan dialah yang memimpin pasukan salib dalam pertempuran Hattin pada tahun 1187 yang akhirnya dihancurkan oleh Shalahuddin Al-Ayyubi.

Raja Yerusalem

Ketika Raja Baldwin IV akhirnya meninggal akibat penyakit kusta pada tahun 1185, Baldwin V yang masih kecil diangkat menjadi raja, tetapi meninggal juga satu tahun kemudian akibat sakit yang dideritanya. Guy pergi menuju Yerusalem bersama sibylla serta dengan pengawalan pasukan untuk menghadiri pemakamannya pada tahun 1186. Dengan dukungan dari Raynald dari Chatillon serta restu dari pihak Gereja-lah, Sibylla dengan mulus tanpa hambatan berhak menjadi ratu menggantikan Baldwin V yang berarti suaminya, Guy berhak menjadi Raja Yerusalem, bersama dia menjadi pemimpin bersama.

Pertempuran Hattin dan Jatuhnya Yerusalem

Setelah menjadi raja, dengan segera Guy memberi perhatian penuh memantau pergerakan pasukan muslim pimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi. Pada tahun 1187, Guy memimpin pasukannya untuk berusaha membebaskan pengepungan Shalahuddin di wilayah Tiberias, akan tetapi pasukannya malah terkepung dan kehausan dikarenakan sumur-sumur air sudah dikuasai pasukan muslim. Akhirnya pada tanggal 4 Juli 1187 pasukan salib dari Yerusalem secara menyeluruh dihancurkan dalam pertempuran Hattin. Guy adalah salah satu dari sedikit tawanan yang berhasil ditangkap hidup-hidup bersama saudara laki-lakinya, Geoffrey, Raynald, dan Humphrey.

Guy dipenjarakan di Damaskus, sementara itu Sibylla bersama Balian dari Ibelin tetap bertahan di Yerusalem yang akhirnya ditaklukkan oleh Shalahuddin pada tanggal 2 Oktober 1187. Sibylla menulis surat kepada Shalahuddin yang meminta belas kasihan agar suaminya dibebaskan, dan akhirnya Guy diberi kebebasan pada tahun 1188. Mereka meminta perlindungan ke kota Tirus, satu-satunya kota yang masih dikuasai pasukan salib yang dipertahankan oleh Conrad dari Montferrat (saudara laki-laki paling kecil dari suami pertama Sibylla).

Raja Siprus

Selanjutnya, Guy membeli Siprus dari para Kesatria Kenisah dimana mereka sendiri membelinya dari Raja Richard I dari Inggris yang sebelumnya berhasil merebut wilayah tersebut dari Isaac Comnenus ketika menuju Palestina. Selama masa kekuasaannya di Siprus inilah lahir Altheides pada tahun 1193, seorang ahli filsafat sekaligus petualang yang terkenal.

Guy meninggal pada tahun 1194 dan digantikan oleh saudaranya laki-lakinya, Amalric, yang mendapat royal crown dari Raja Henry VI, Holy Roman Emperor. Anak cucu dari Guy tetap menjadi raja di Siprus sampai dengan tahun 1474. Guy dimakamkan di gereja Templars in Nicosia.

Rujukan

  • Bernard Hamilton, "Women in the Crusader States: The Queens of Jerusalem", in Medieval Women, edited by Derek Baker. Ecclesiastical History Society, 1978
  • Bernard Hamilton, The Leper King and his Heirs: Baldwin IV and the Crusader Kingdom of Jerusalem, Cambridge University Press, 2000.
  • Guida Jackson, Women Who Ruled, 1998
  • Robert Payne, The Dream and the Tomb, 1984
Didahului oleh:
Baldwin V
Raja Yerusalem
1186–1192
(dengan Sibylla dari Yerusalem, 11861190)
Diteruskan oleh:
Isabella dari Jerusalem dan Conrad of Montferrat
Didahului oleh:
(none)
Raja Siprus
11921194
Diteruskan oleh:
Amalric
Kembali kehalaman sebelumnya